Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Tewasnya Perempuan Bertato Kupu-kupu, Dibunuh Penyewa Rumah lalu Dibuang ke Kali Cisadane

Kompas.com - 31/12/2022, 07:20 WIB
Ellyvon Pranita,
Jessi Carina

Tim Redaksi

1

TANGERANG, KOMPAS.com- Kronologi pembunuhan mayat perempuan bertato kupu-kupu bernama Elis Sugiarti (49) di Kali Cisadane akhirnya terungkap.

Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Pol Zain Dwi Nugroho mengungkap, kronologi kematian Elis tak mudah diungkap karena tersangka tidak kooperatif dengan pihak kepolisian.

Tiga pelaku yang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini yaitu SRH (46) warga negara asing (WNA) asal Srilangka, dua orang warga negara Indonesia (WNI) berinisial AM alias Sion (41) dan MK atau Murdo.

Diceritakan bahwa Elis pergi dari rumah menggunakan mobil Honda HRV Hitam nopol B 1012 DFQ pada tanggal 8 Desember 2022.

Saat itu Elis meminta izin akan pergi ke rumah milik mereka yang disewa oleh SRH di perumahan Grand Pinang Senayan, Pondok Pucung, Pondok Aren, Tangerang Selatan.

Baca juga: Warga Sri Lanka Jadi Pelaku Utama Pembunuhan Perempuan Bertato Kupu-kupu

"Di mana saat itu korban akan mendatangi penyewa (pelaku) ini untuk konfirmasi apakah benar penyewa ini ingin membeli rumahnya (korban)," jelas Zain.

Kebersamaan antara pelaku dan korban di rumah tersebut diketahui oleh RT dan satpam Perumahan Grand Pinang.

Namun, Elis tidak kunjung pulang ke rumahnya di Taman Rempoa sampai keesokan harinya, 9 Desember 2022.

Suami Elis bernama Rene Tumbelaka pun melaporkan istrinya hilang ke pihak Polres Tangerang Selatan di hari itu juga.

Pihak kepolisian pun mencoba menelusuri korban yang dinyatakan hilang itu, hingga akhirnya terdengar kabar ditemukan seorang mayat perempuan di Kali Cisadane dengan ciri-ciri yang sesuai dengan Elis.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, SRH pun ditetapkan sebagai tersangka yang membunuh Elis dan membuang mayatnya ke Kali Cisadane.

Baca juga: Lewat History Browser, Terungkap WNA Pembunuh Perempuan Bertato Kupu-kupu Belajar Cara Lenyapkan Mayat

"Pada awalnya SRH tidak kooperatif, dan berusaha menutupi apa yang terjadi," ujar Zain.

Usai pemeriksaan lebih lanjut terhadap barang-barang bukti yang dikumpulkan oleh pihak kepolisian, akhirnya SRH pun menceritakan bagaimana ia membunuh Elis.

SRH menyebutkan bahwa ia memukul tubuh korban di beberapa bagian tubuhnya, menjerat leher korban sampai susah bernapas dan akhirnya meninggal dunia.

"Akhirnya pelaku mengakui bahwa pelaku telah melakukan pembunuhan terhadap korban, di rumah yang dia sewa di Grand Pinang Senayan," tutur Zain.

Halaman:
1
Komentar
demi harta manusia rela menghilangkan nyawa.


Terkini Lainnya
Api Kembali Muncul di Ruko Pasar Taman Puring yang Terbakar
Api Kembali Muncul di Ruko Pasar Taman Puring yang Terbakar
Megapolitan
Pemprov Siapkan 7 Strategi Atasi Kemiskinan dan Ketimpangan di Jakarta
Pemprov Siapkan 7 Strategi Atasi Kemiskinan dan Ketimpangan di Jakarta
Megapolitan
Cara Pramono Anung Atasi Masalah BAB Sembarangan di Jakarta
Cara Pramono Anung Atasi Masalah BAB Sembarangan di Jakarta
Megapolitan
Urutan Waktu Aktivitas Diplomat Kemlu Sebelum Ditemukan Tewas di Kamar Kos
Urutan Waktu Aktivitas Diplomat Kemlu Sebelum Ditemukan Tewas di Kamar Kos
Megapolitan
Tujuh Jam Membakar Pasar Taman Puring, Kobaran Api Hanguskan 500 Kios
Tujuh Jam Membakar Pasar Taman Puring, Kobaran Api Hanguskan 500 Kios
Megapolitan
Kondisi Mayat Perempuan dalam Drum di Cisadane: Luka di Seluruh Tubuh, Ada Ciri Khas
Kondisi Mayat Perempuan dalam Drum di Cisadane: Luka di Seluruh Tubuh, Ada Ciri Khas
Megapolitan
Sepatu Terakhir dari Pasar Taman Puring yang Terbakar
Sepatu Terakhir dari Pasar Taman Puring yang Terbakar
Megapolitan
Kekaguman yang Mengantar Ketua RW Gen Z Bertemu Gibran di Istana Wapres...
Kekaguman yang Mengantar Ketua RW Gen Z Bertemu Gibran di Istana Wapres...
Megapolitan
Setelah 21 Hari Penyelidikan, Polisi Umumkan Hasil Otopsi Diplomat Kemlu Hari Ini
Setelah 21 Hari Penyelidikan, Polisi Umumkan Hasil Otopsi Diplomat Kemlu Hari Ini
Megapolitan
Dulu Hanya Kagum, Kini Ketua RW Gen Z di Jakut Dapat Wejangan Langsung dari Gibran
Dulu Hanya Kagum, Kini Ketua RW Gen Z di Jakut Dapat Wejangan Langsung dari Gibran
Megapolitan
Kagumi Gibran, Ketua RW Gen Z Dipanggil ke Istana Wapres dan Dapat Wejangan
Kagumi Gibran, Ketua RW Gen Z Dipanggil ke Istana Wapres dan Dapat Wejangan
Megapolitan
Aktivitas Diplomat Kemlu dalam 24 Jam Terakhir Sebelum Ditemukan Tewas, Terekam CCTV
Aktivitas Diplomat Kemlu dalam 24 Jam Terakhir Sebelum Ditemukan Tewas, Terekam CCTV
Megapolitan
Hari Ini, Polisi Umumkan Hasil Penyelidikan Kematian Diplomat Kemlu
Hari Ini, Polisi Umumkan Hasil Penyelidikan Kematian Diplomat Kemlu
Megapolitan
Cerita Para Pedagang Selamatkan Dagangan dari Kebakaran Pasar Taman Puring...
Cerita Para Pedagang Selamatkan Dagangan dari Kebakaran Pasar Taman Puring...
Megapolitan
Gulkarmat: Pasar Taman Puring Masih Berbahaya, Pedagang Diminta Tak Masuk
Gulkarmat: Pasar Taman Puring Masih Berbahaya, Pedagang Diminta Tak Masuk
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau