Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pencuri Pakaian Dalam Wanita di Kranji Ternyata Bocah SD, Kasusnya Berujung Damai

Kompas.com - 11/01/2023, 15:15 WIB
Joy Andre,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Kasus pencurian sejumlah pakaian dalam wanita yang terjadi di wilayah RW 04, Kelurahan Kranji, Bekasi Barat berujung damai melalui jalur mediasi.

Lurah Kranji yakni Isnaini mengatakan, proses mediasi dilakukan mengingat pelaku yang masih duduk di bangku kelas 6 SD.

Pelaku hanya diminta menandatangani surat pernyataan agar tidak lagi mengulangi perbuatan tersebut.

"Karena pelaku masih di bawah umur, jadi hanya perjanjian secara surat pernyataan saja," ujar Isnaini saat dikonfirmasi, Rabu (11/1/2023).

Baca juga: Warga Bikin Perangkap, Pencuri Pakaian Dalam Wanita di Bekasi Akhirnya Berhasil Ditangkap

Selain itu, kondisi psikologis sang anak juga tak luput menjadi perhatian oleh warga setempat.

Dikhawatirkan, apabila diberi sanksi, kondisi psikologis sang anak jadi terganggu dan malah jadi korban perundungan.

"Pada intinya, karena pelaku di bawah umur, kasihan juga bapaknya enggak kerja, yang diandalkan ibunya saja yang buruh cuci. Ibunya juga menangis dan saya arahkan untuk memperhatikan anaknya, jangan sampai kejadian kembali terulang," ujar Isnaini.

"Mereka (orangtua si bocah) juga minta solusi agar anaknya tak dicibir, karena takut berimbas pada psikologis anaknya. Jadi artinya, sudah mediasi," tambah dia.

Baca juga: Pencuri Pakaian Dalam Wanita di Kranji Bekasi Ternyata Bocah SD

Isnaini juga menyebut bahwa motif aksi pencurian itu murni perbuatan iseng.

Hal itu diketahui dari tak ada satu pakaian dalam wanita yang disimpan oleh bocah tersebut.

Semua pakaian dalam yang ia curi itu langsung dibuang, tanpa ada yang digunakan untuk hal-hal yang menyimpang.

"Motifnya cuma iseng, namanya anak-anak kali, ya. Soalnya, dia ambil terus dibuang pakaiannya, ada yang ke genteng, ada juga yang ke aliran kali," ujar Isnaini.

Baca juga: Bocah Curi Pakaian Dalam Wanita di Kranji, Lurah: Cuma Iseng, Namanya Anak-anak...

Adapun penangkapan bocah itu bermula dari warga yang semakin resah. Berangkat dari keresahan tersebut, warga akhirnya sepakat menjebak pelaku.

Sebelum penangkapan, pihak RT 04 RW 04 bahkan datang ke Kantor Lurah dan menyatakan mereka siap menangkap pelaku.

"Jadi warga memancing pelaku terus saya bilang 'jangan satu orang, saling kerja sama'. Saya bilang, komunikasi yang aktif, setelah pancingan dibuat, akhirnya bisa ditangkap (pelakunya)," jelas Isnaini.

Setelah berhasil ditangkap, ternyata pencuri tersebut merupakan seorang bocah iseng.

"Tertangkap kemarin malam sekitar jam 19.00 WIB. Pas ditangkap, ternyata bocah kelas 6 SD, dibawah umur," jelas Isnaini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya
Soal Subsidi Layanan Kesehatan Hewan, Pemprov DKI: Perlu Kajian Komprehensif
Soal Subsidi Layanan Kesehatan Hewan, Pemprov DKI: Perlu Kajian Komprehensif
Megapolitan
CFD Jakarta Akan Tampilkan Beda di 3 Lokasi Mulai 29 Juni 2025
CFD Jakarta Akan Tampilkan Beda di 3 Lokasi Mulai 29 Juni 2025
Megapolitan
Tumpukan Sampah di TPS Liar Jadi Salah Satu Kendala Pemadaman Kebakaran di Penjaringan
Tumpukan Sampah di TPS Liar Jadi Salah Satu Kendala Pemadaman Kebakaran di Penjaringan
Megapolitan
Car Free Night di Jakarta Siap Digelar, Apa Bedanya dengan Car Free Day?
Car Free Night di Jakarta Siap Digelar, Apa Bedanya dengan Car Free Day?
Megapolitan
5 Remaja yang Terlibat Tawuran di Menteng Ditangkap
5 Remaja yang Terlibat Tawuran di Menteng Ditangkap
Megapolitan
Bukan BPJS, Pemprov DKI Berencana Beri Subsidi Layanan Kesehatan Hewan
Bukan BPJS, Pemprov DKI Berencana Beri Subsidi Layanan Kesehatan Hewan
Megapolitan
Cerita Damkar Berjibaku Padamkan Kebakaran di Penjaringan Selama 12 Jam
Cerita Damkar Berjibaku Padamkan Kebakaran di Penjaringan Selama 12 Jam
Megapolitan
Bengkel Variasi Mobil dan Kios Mebel di Karawaci Kebakaran
Bengkel Variasi Mobil dan Kios Mebel di Karawaci Kebakaran
Megapolitan
Car Free Night Jakarta Digelar Tiap Sabtu Malam, Uji Coba mulai Akhir Juni 2025
Car Free Night Jakarta Digelar Tiap Sabtu Malam, Uji Coba mulai Akhir Juni 2025
Megapolitan
Penjual Kambing di Depok Tewas Usai Tertimpa Pohon
Penjual Kambing di Depok Tewas Usai Tertimpa Pohon
Megapolitan
Bagaimana Kesiapan Formula E 2025 di Jakarta?
Bagaimana Kesiapan Formula E 2025 di Jakarta?
Megapolitan
32 Ruas Jalan di Jakarta Akan Ditutup Akhir Juni 2025, Ini Rinciannya
32 Ruas Jalan di Jakarta Akan Ditutup Akhir Juni 2025, Ini Rinciannya
Megapolitan
Curhatan Korban Kebakaran Penjaringan ke Pramono: Minta Susu dan Kipas Angin
Curhatan Korban Kebakaran Penjaringan ke Pramono: Minta Susu dan Kipas Angin
Megapolitan
Kualitas Udara di Jakarta Pagi Ini Tak Sehat bagi Kelompok Sensitif
Kualitas Udara di Jakarta Pagi Ini Tak Sehat bagi Kelompok Sensitif
Megapolitan
Dahsyatnya Puting Beliung di Depok: Atap Rumah Warga dan Terminal Jatijajar Roboh
Dahsyatnya Puting Beliung di Depok: Atap Rumah Warga dan Terminal Jatijajar Roboh
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau