Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengaku Punya Kemampuan Meningkatkan Kekayaan, Solihin Pembunuh Berantai Dikenal sebagai Penjual Es Cincau

Kompas.com - 21/01/2023, 09:20 WIB
Abdul Haris Maulana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Polda Metro Jaya telah menangkap Solihin alias Duloh, satu dari tiga tersangka pembunuhan berantai di Bekasi, Cianjur, dan Garut, Jawa Barat.

Sebelum melakukan pembunuhan berantai, Solihin bersama tersangka lainnya, yaitu Wowon Erawan alias Aki, diketahui melakukan praktik penipuan dengan bumbu supranatural. Mereka menjanjikan seseorang dapat menjadi sukses atau kaya.

"Duloh atau Solihin ini menarasikan dirinya punya kemampuan untuk meningkatkan kekayaan, kemudian menyuruh Aki untuk mencari korban," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Kamis (19/1/2023).

Setelah berhasil mendapatkan target yang ingin sukses, Aki mengambil uang dari orang yang ia tipu.

Baca juga: 3 Istri Wowon Turut Jadi Korban Pembunuhan Berantai, Polisi: Dibunuh Semua oleh Duloh

Ketika kesuksesan tidak kunjung diraih, korban yang ditipunya pun menagih. Namun, bukannya bertanggung jawab, para tersangka malah menghabisi nyawa korban.

"Aki melapor pada Duloh, kemudian Duloh yang mengeksekusi korban dengan cara diajak ke rumahnya, dikasih minum racun. Orang yang mengetahui juga dihilangkan (dibunuh)," jelas Fadil.

Terkait dengan aksi Solihin yang mengaku sakti dan dapat membuat seseorang menjadi sukses dan kaya, hal itu tidak diketahui tetangga di rumahnya.

Justru tetangga Solihin mengenalnya sebagai penjual es cincau di Bekasi dan jarang berada di rumahnya.

Baca juga: Detik-detik Penangkapan Solihin, Pembunuh Berantai di Bekasi, Cianjur, dan Garut

Solihin pulang ke rumahnya di Kampung Babakan Mande, Desa Gunungsari, Kecamatan Ciranjang, setiap satu minggu sekali. Dia sering diam di rumahnya.

"Paling dia pergi ke masjid untuk menunaikan salat berjemaah," kata Yuyun Mulyani (62), tetangga tersangka di Kampung Babakan Mande RT 02 RW 05, dilansir dari Tribunnews.com.

Sebagai informasi, pembunuhan berantai ini terungkap setelah satu keluarga ditemukan tergeletak lemas di rumah kontrakan daerah Ciketing Udik, Bantargebang, Kota Bekasi.

Baca juga: Saat Gibran Menolak Permintaan Titiek Soeharto...

Para korban di Bekasi diracun karena mengetahui penipuan dan pembunuhan yang sebelumnya dilakukan Wowon bersama adiknya M Dede Solehudin dan rekannya Solihin alias Duloh, di Cianjur dan Garut, Jawa Barat.

Dalam kasus di Cianjur, pelaku menipu para korban dengan modus mengaku memiliki kemampuan supranatural untuk memberikan kesuksesan dan kekayaan.

Para korban yang telah menyerahkan sejumlah uang kepada pelaku, kemudian menagih janji kesuksesan dan kekayaan tersebut.

Baca juga: Wowon Pembunuh Berantai Perintahkan Mertua Dorong TKW Siti ke Laut

Saat itulah para korban dihabisi, kemudian jasadnya dikubur di sekitar rumah tersangka.

Halaman:


Terkini Lainnya
Dedi Mulyadi Bantu Tangani Banjir Jakarta dari Hulu, Tata Ruang Jabar Bakal Dibenahi
Dedi Mulyadi Bantu Tangani Banjir Jakarta dari Hulu, Tata Ruang Jabar Bakal Dibenahi
Megapolitan
Penyelundupan 1.193 Pil Ekstasi Modus Permen Digagalkan di Bandara Soekarno-Hatta
Penyelundupan 1.193 Pil Ekstasi Modus Permen Digagalkan di Bandara Soekarno-Hatta
Megapolitan
PT MRT Jakarta Rencanakan Perluasan Rute ke Tangsel Tanpa APBD
PT MRT Jakarta Rencanakan Perluasan Rute ke Tangsel Tanpa APBD
Megapolitan
Pemilik Rumah Ambles di Matraman Pilih Bertahan dan Lakukan Renovasi
Pemilik Rumah Ambles di Matraman Pilih Bertahan dan Lakukan Renovasi
Megapolitan
Imbas Mobil Dibakar GRIB Jaya, Polisi Bersenjata Kawal Pengukuran Tanah di Harjamukti
Imbas Mobil Dibakar GRIB Jaya, Polisi Bersenjata Kawal Pengukuran Tanah di Harjamukti
Megapolitan
Bukan Kiriman dari Bogor, Dedi Mulyadi Sebut Ini Biang Kerok Banjir Jakarta
Bukan Kiriman dari Bogor, Dedi Mulyadi Sebut Ini Biang Kerok Banjir Jakarta
Megapolitan
Ahmad Dhani Laporkan Lita Gading ke Polisi, Pengacara: Ini Kejahatan Serius
Ahmad Dhani Laporkan Lita Gading ke Polisi, Pengacara: Ini Kejahatan Serius
Megapolitan
Pramono Ancam Sanksi ASN yang Bawa Kendaraan Tiap Rabu
Pramono Ancam Sanksi ASN yang Bawa Kendaraan Tiap Rabu
Megapolitan
ODGJ yang Masuk Apartemen Orang Tanpa Izin di Kalibata Bukan WNA Ilegal
ODGJ yang Masuk Apartemen Orang Tanpa Izin di Kalibata Bukan WNA Ilegal
Megapolitan
Diduga Diserobot GRIB Jaya, Polisi Ukur Lahan di Harjamukti
Diduga Diserobot GRIB Jaya, Polisi Ukur Lahan di Harjamukti
Megapolitan
Antisipasi Banjir, Pemprov DKI Siagakan 1.175 Pompa Air
Antisipasi Banjir, Pemprov DKI Siagakan 1.175 Pompa Air
Megapolitan
Aplikasi Bebunge Bekasi Ganti Nama Jadi Bekasikab Super Apps
Aplikasi Bebunge Bekasi Ganti Nama Jadi Bekasikab Super Apps
Megapolitan
Makelar Judi Online Kominfo Ketahuan Anak Sendiri Main Judol
Makelar Judi Online Kominfo Ketahuan Anak Sendiri Main Judol
Megapolitan
WN Afghanistan di Kalibata City yang Diduga ODGJ Ternyata Pengungsi UNHCR
WN Afghanistan di Kalibata City yang Diduga ODGJ Ternyata Pengungsi UNHCR
Megapolitan
Motor Telantar 4 Tahun di Stasiun Tambun, Petugas: Mending Diambil, Biar Kami Jackpot
Motor Telantar 4 Tahun di Stasiun Tambun, Petugas: Mending Diambil, Biar Kami Jackpot
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau