Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tertidur di Pohon Usai Belanja Sabu di Kampung Boncos, Seorang ABK Dibawa ke Kantor Polisi

Kompas.com - 21/01/2023, 16:58 WIB
Tria Sutrisna,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang anak buah kapal (ABK) diserahkan ke Polsek Tambora karena mengonsumsi sabu-sabu yang dia beli dari Kampung Boncos, Palmerah, Jakarta Barat.

Kapolsek Tambora Kompol Putra Pratama menjelaskan, penangkapan bermula saat petugas pemadam kebakar mengevakuasi seseorang tertidur di atas pohon, di Jalan Tiang Bendera V, Tambora, Jakarta Barat, Jumat (20/1/2023).

Saat hendak dievakuasi, pria berinisial MRS itu terbangun dan mengaku tertidur di atas pohon. Dia juga kaget ketika melihat banyak petugas di bawah pohon.

Baca juga: Cek Sejumlah Titik di Kampung Boncos, Polda Metro Tak Temukan Penyalahgunaan Narkoba

"Jadi petugas damkar Jakarta Barat mengevakuasi seorang yang tidur di atas pohon," ujar Putra dalam keterangannya, Sabtu (21/1/2023).

Setelah MRS diturunkan, petugas langsung membawanya ke puskesmas untuk menjalani pemeriksaan kesehatan. Bersamaan dengan itu, petugas juga melakukan tes urine terhadap MRS karena curiga dengan gelagatnya.

"Setelah dievakuasi dari atas pohon, MRS selanjutnya dibawa ke puskesmas untuk dilakukan pengobatan dan tes urine yang hasilnya positif," kata Putra.

Baca juga: Seperti Tak Ada Habisnya, Polisi Terus Gempur Peredaran Narkoba di Kampung Boncos

Usai menjalani pemeriksaan di Puskesmas, RS akhirnya dibawa ke Mapolsek Tambora untuk dimintai keterangan lebih lanjut.

Kepada penyidik, MRS akhirnya mengakui bahwa dirinya mengonsumsi sabu dan minuman keras sebelum tertidur di atas pohon.

"MRS membeli sabu dari kenalan lamanya di daerah sekitar Palmerah. Iya Kampung Boncos. Dia beli sabu itu seharga Rp 250.000," ungkap Putra.

Saat ini, kata Putra, MRS masih berada di Mapolsek Tambora untuk pemeriksaan dan juga pengembangan lebih lanjut.

Baca juga: Akal Licik Bandar Narkoba di Kampung Boncos, Transaksi di Permukiman Usai Hotel 10.000 Dibongkar...

"Peristiwa ini masih kita lakukan pendalaman, MRS masih kami periksa di Polsek untuk dikembangkan ke bandar sabunya," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Ada Pertunjukan Budaya Berskala Besar di CFD Jakarta Akhir Pekan Ini
Ada Pertunjukan Budaya Berskala Besar di CFD Jakarta Akhir Pekan Ini
Megapolitan
Viral Video WNA Curi Uang Rp 1,1 Juta di Kedai Seafood Jaksel
Viral Video WNA Curi Uang Rp 1,1 Juta di Kedai Seafood Jaksel
Megapolitan
12 Persen Remaja Laki-laki Jakarta Merokok, Rata-rata Mulai Sejak SMP
12 Persen Remaja Laki-laki Jakarta Merokok, Rata-rata Mulai Sejak SMP
Megapolitan
Warga Pertanyakan Jalur Domisili SPMB Tangsel Tak Prioritaskan Jarak Rumah ke Sekolah
Warga Pertanyakan Jalur Domisili SPMB Tangsel Tak Prioritaskan Jarak Rumah ke Sekolah
Megapolitan
Tutup Jalan, Warga Klaim Sudah 3 Kali Dialog soal Jalur Domisili ke SMAN 6 dan SMPN 4 Tangsel
Tutup Jalan, Warga Klaim Sudah 3 Kali Dialog soal Jalur Domisili ke SMAN 6 dan SMPN 4 Tangsel
Megapolitan
Pemprov DKI Gelar Karnaval Budaya di CFD, Ada Marching Band hingga Pencak Silat
Pemprov DKI Gelar Karnaval Budaya di CFD, Ada Marching Band hingga Pencak Silat
Megapolitan
Pencuri Mobil di Bogor Ditembak karena Melawan Saat Ditangkap
Pencuri Mobil di Bogor Ditembak karena Melawan Saat Ditangkap
Megapolitan
Sekolah Peserta SMP Gratis di Depok Terima Rp 180 Juta untuk SPP Siswa
Sekolah Peserta SMP Gratis di Depok Terima Rp 180 Juta untuk SPP Siswa
Megapolitan
DKI Siapkan 14 Juta Paket Subsidi Pangan Murah, Ini Rincian Isinya
DKI Siapkan 14 Juta Paket Subsidi Pangan Murah, Ini Rincian Isinya
Megapolitan
Waduk Giri Kencana Direvitalisasi, Bakal Dijadikan RTH
Waduk Giri Kencana Direvitalisasi, Bakal Dijadikan RTH
Megapolitan
Pramono: Indeks Kemacetan Jakarta Menurun
Pramono: Indeks Kemacetan Jakarta Menurun
Megapolitan
Kronologi Dua Buruh Bekasi Dipecat, Berawal Demo Tutup Akses Perusahaan
Kronologi Dua Buruh Bekasi Dipecat, Berawal Demo Tutup Akses Perusahaan
Megapolitan
Minim Murid Baru, SMP Swasta di Depok Sulit Bersaing dengan Sekolah Negeri
Minim Murid Baru, SMP Swasta di Depok Sulit Bersaing dengan Sekolah Negeri
Megapolitan
Pabrik Roti yang Ambruk di Tebet Bakal Diratakan dengan Tanah
Pabrik Roti yang Ambruk di Tebet Bakal Diratakan dengan Tanah
Megapolitan
Viral Aksi Melompati Pagar Stasiun Cikini, PT KAI Beri Penjelasan
Viral Aksi Melompati Pagar Stasiun Cikini, PT KAI Beri Penjelasan
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau