Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terdampak Proyek Outlet Sodetan Ciliwung, Warga yang Tak Punya KTP DKI Dipulangkan ke Daerah Asal

Kompas.com - 30/01/2023, 15:07 WIB
Muhammad Naufal,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Keluarga yang terdampak pembangunan jalur keluarnya air (outlet) Kali Ciliwung di Kebon Nanas, Jakarta Timur, dipulangkan ke daerah asal.

Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) DKI Jakarta berujar, mereka harus angkat kaki dari Ibu Kota karena tak ber-KTP DKI Jakarta.

"Saya dapat informasi dari wilayah, mereka (warga tak ber-KTP DKI) dikembalikan ke daerah," ucapnya di Balai Kota DKI Jakarta, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (30/1/2023).

"Iya (dikembalikan ke daerah masing-masing)," sambung dia.

Dalam kesempatan itu, Sarjoko belum mengungkapkan berapa kepala keluarga (KK) yang dipulangkan ke daerah asalnya.

Baca juga: 24 KK Terdampak Pembangunan Outlet Sodetan Ciliwung Direlokasi ke Rusunawa Cipinang

Di sisi lain, katanya, 24 KK ber-KTP DKI Jakarta yang terdampak pembangunan outlet telah direlokasi ke Rusunawa Cipinang Besar Utara, Jatinegara, Jakarta Timur.

"Ada 24 KK. Iya, warga Jakarta," ucapnya.

"(Direlokasi ke) Rusun Cipinang Besar Utara," imbuh Sarjoko.

Ia mengungkapkan, para warga yang terdampak pembangunan outlet itu masih belum membayar tarif sewa rusunawa tersebut.

Sebab, kini Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 61 Tahun 2020 Pemberian Keringanan Retribusi Daerah dan/atau Penghapusan Sanksi Administratif kepada Wajib Retribusi yang Terdampak Bencana Nasional Covid-19 masih berlaku.

"Harganya sewanya belum ditentukan, saat ini masih gratis dengan Pergub Nomor 61 Tahun 2020," sebut Sarjoko.

Baca juga: Heru Budi Ungkap Cerita di Balik Pembebasan Lahan Outlet Sodetan Ciliwung Setelah 6 Tahun Mangkrak

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono sebelumnya memastikan bahwa warga yang terdampak outlet sudah direlokasi ke rusun.

Relokasi dilakukan karena lahan tempat warga tinggal sudah dibebaskan Pemprov DKI Jakarta.

Saat ditanya apakah warga dibebaskan dari biaya sewa rusun, Heru menampiknya. Menurut dia, Pemprov DKI Jakarta hanya bertanggung jawab merelokasi.

Adapun soal biaya rusun dikembalikan ke aturan rusun masing-masing.

"Mereka hanya dikasih rumah susun, tentu rumah susun ada aturan," ujar Heru, 26 Januari 2023.

Usai seluruh lahan proyek dibebaskan, proyek pembuatan outlet kembali dilanjutkan.

"Untuk lahan semua selesai, fisik juga sekarang sedang menyelesaikan penyambungan, terus penutupan untuk posisi kontrolnya, penyempurnaan, kira-kira begitu," papar Heru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya
Rano Karno: Masa Depan Jakarta Jadi Pusat Perekonomian Nasional dan Global
Rano Karno: Masa Depan Jakarta Jadi Pusat Perekonomian Nasional dan Global
Megapolitan
Viral Video Anak Aniaya Ibunya di Bekasi
Viral Video Anak Aniaya Ibunya di Bekasi
Megapolitan
Pramono Minta Kantor Bank Jakarta Dipindah ke Lokasi Strategis
Pramono Minta Kantor Bank Jakarta Dipindah ke Lokasi Strategis
Megapolitan
Zebra Cross di Bawah Flyover Pancoran Hilang, Warga Minta Segera Diperbaiki
Zebra Cross di Bawah Flyover Pancoran Hilang, Warga Minta Segera Diperbaiki
Megapolitan
Warga: Jakarta Sudah 498 Tahun, tapi Banyak yang Masih Tinggal di Pinggir Kali
Warga: Jakarta Sudah 498 Tahun, tapi Banyak yang Masih Tinggal di Pinggir Kali
Megapolitan
Bank Jakarta Bernuansa Oranye, Pramono: Ini Komitmen Membesarkan Persija
Bank Jakarta Bernuansa Oranye, Pramono: Ini Komitmen Membesarkan Persija
Megapolitan
Bank DKI Resmi Ganti Nama Jadi Bank Jakarta
Bank DKI Resmi Ganti Nama Jadi Bank Jakarta
Megapolitan
Tanah Longsor Timbun Pekerja Proyek SD di Bogor, Satu Orang Tewas
Tanah Longsor Timbun Pekerja Proyek SD di Bogor, Satu Orang Tewas
Megapolitan
HUT ke-498 Jakarta, Warga Harap Proyek Galian yang Bikin Macet Cepat Diselesaikan
HUT ke-498 Jakarta, Warga Harap Proyek Galian yang Bikin Macet Cepat Diselesaikan
Megapolitan
Jurnalis Dijambret di Ring 1, Pramono Janji Evaluasi Keamanan
Jurnalis Dijambret di Ring 1, Pramono Janji Evaluasi Keamanan
Megapolitan
40 Persen Tunanetra di Jaktim Belum Dapat KPDJ, Pramono: Kami Akan Cek
40 Persen Tunanetra di Jaktim Belum Dapat KPDJ, Pramono: Kami Akan Cek
Megapolitan
Harga Sayur Mulai Stabil Usai Demo Sopir Truk Tolak ODOL Mereda
Harga Sayur Mulai Stabil Usai Demo Sopir Truk Tolak ODOL Mereda
Megapolitan
HUT ke-498 Jakarta, Pramono Janji Pembangunan Jakarta Ikut Keinginan Warga
HUT ke-498 Jakarta, Pramono Janji Pembangunan Jakarta Ikut Keinginan Warga
Megapolitan
HUT ke-498 Jakarta, Pramono Klaim Program 100 Hari Kerjanya Sudah Dirasakan Warga
HUT ke-498 Jakarta, Pramono Klaim Program 100 Hari Kerjanya Sudah Dirasakan Warga
Megapolitan
Harga Sayur Sempat Melonjak, Pedagang Minta Demo Sopir Truk Tak Terulang
Harga Sayur Sempat Melonjak, Pedagang Minta Demo Sopir Truk Tak Terulang
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau