Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dianiaya Orang Tak Dikenal di Pasar Minggu, Dokter Hewan PNS DKI Merasa Tak Punya Musuh

Kompas.com - 31/01/2023, 14:11 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi telah memintai keterangan dari Sigit, dokter hewan di bawah Suku Dinas (Sudin) Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) Jakarta Selatan yang diduga menjadi korban penganiayaan.

Berdasarkan pemeriksaan sementara itu, polisi menyebut korban mengaku selama ini tidak memiliki musuh atau permasalahan dengan orang lain.

"Saya tanyakan punya musuh atau pernah serempetan sebelumnya korban bilang tidak ada punya musuh dan tidak serempetan," ujar Kepala Unit Reserse (Kanit Reskrim) Polsek Pasar Minggu, AKP Sofyan Suri saat si konformasi, Selasa (31/1/2023).

Sofyan kembali menegaskan, bahwa Sigit bukan merupakan korban kejahatan begal karena tak ada barang yang hilang. Selain itu pelaku juga melakukan aksinya di tempat ramai.

Baca juga: Dokter Hewan Dianiaya di Pasar Minggu, Dipukul dengan Benda Mirip Stik Golf

"Dan kalau begal secara waktu tidak tepat jam kejadian adalah masih jam 14 di lokasi, tidak sepi, banyak pengguna jalan lainnya. Jadi info begal tersebut tidak benar," ucap Sofyan.

Peristiwa dugaan penganiayaan yang dialami Sigit terjadi di kawasan Ragunan, Pasar Minggu, pada Senin (30/1/2023) siang.

Sofyan sebelumnya menjelaskan, korban saat ini tengah dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Minggu.

"Kami ke TKP dan juga ke RS namun tidak bisa bertemu dengan korban tapi bertemu isterinya," ujar Sofyan.

Baca juga: Dokter Hewan Babak Belur Dianiaya di Pasar Minggu, Polisi Pastikan Bukan Ulah Begal

Sofyan mengatakan, penyidik telah memintai keterangan korban melalui sambungan telepon milik istrinya di rumah sakit.

Berdasarkan informasi yang didapat, korban akan melaporkan dugaan penganiayaan itu ke Polsek Pasar Minggu hari ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya
Stadion Cendrawasih Bakal Direvitalisasi untuk Jadi Tempat Latihan Persija
Stadion Cendrawasih Bakal Direvitalisasi untuk Jadi Tempat Latihan Persija
Megapolitan
Melihat Situasi Parkir Motor dan Mobil di Pintu Masuk 1 PRJ 2025
Melihat Situasi Parkir Motor dan Mobil di Pintu Masuk 1 PRJ 2025
Megapolitan
Ogah Dongkrak Popularitas lewat 'Ngonten', Pramono: Saya Kerja Aja
Ogah Dongkrak Popularitas lewat "Ngonten", Pramono: Saya Kerja Aja
Megapolitan
Respons Survei Litbang Kompas, Pramono Ogah 'Ngonten' di Media Sosial
Respons Survei Litbang Kompas, Pramono Ogah "Ngonten" di Media Sosial
Megapolitan
Anak Aniaya Ibu di Bekasi, Ternyata Pernah Lakukan Kekerasan Serupa Sebelumnya
Anak Aniaya Ibu di Bekasi, Ternyata Pernah Lakukan Kekerasan Serupa Sebelumnya
Megapolitan
Kronologi Anak Aniaya Ibu di Bekasi, Awalnya Minta Pinjamkan Motor ke Tetangga
Kronologi Anak Aniaya Ibu di Bekasi, Awalnya Minta Pinjamkan Motor ke Tetangga
Megapolitan
Maling Gasak Tas Pemilik Warung di Grogol, Uangnya untuk Beli Sabu
Maling Gasak Tas Pemilik Warung di Grogol, Uangnya untuk Beli Sabu
Megapolitan
Wali Kota Bekasi Sebut Dedi Mulyadi 'Raja', Klaim sebagai Bentuk Penghormatan
Wali Kota Bekasi Sebut Dedi Mulyadi "Raja", Klaim sebagai Bentuk Penghormatan
Megapolitan
Anak Penganiaya Ibu di Bekasi Dijerat Pasal KDRT
Anak Penganiaya Ibu di Bekasi Dijerat Pasal KDRT
Megapolitan
Trotoar Kyai Tapa Dipenuhi Parkir Liar, Pejalan Terganggu sebab Akses Sempit
Trotoar Kyai Tapa Dipenuhi Parkir Liar, Pejalan Terganggu sebab Akses Sempit
Megapolitan
Karaoke Sarang Prostitusi di Ciputat Itu Akhirnya Rata dengan Tanah...
Karaoke Sarang Prostitusi di Ciputat Itu Akhirnya Rata dengan Tanah...
Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Manfaatkan Lahan di Roxy Ciputat untuk Parkiran Mobil
Pemkot Tangsel Bakal Manfaatkan Lahan di Roxy Ciputat untuk Parkiran Mobil
Megapolitan
Litbang Kompas: Pemprov DKI Dinilai Kurang Perhatikan Nasib Pekerja Seni Betawi
Litbang Kompas: Pemprov DKI Dinilai Kurang Perhatikan Nasib Pekerja Seni Betawi
Megapolitan
Ramai Pengunjung, Antrean PRJ 2025 Mengular di Pintu Masuk Gate 9
Ramai Pengunjung, Antrean PRJ 2025 Mengular di Pintu Masuk Gate 9
Megapolitan
BSU 2025 Bisa Gagal Cair, Ini Cara Perbarui Rekening Penerima
BSU 2025 Bisa Gagal Cair, Ini Cara Perbarui Rekening Penerima
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau