Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pencuri Uang Ratusan Juta di Kantor DPC Nasdem Bekasi Utara Diduga Lebih dari Satu Orang

Kompas.com - 01/02/2023, 17:18 WIB
Joy Andre,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Pencuri uang ratusan juta dan sejumlah gawai di kantor DPC Partai Nasdem pada Rabu (1/2/2023) dini hari, diduga komplotan dan berjumlah lebih dari satu orang.

Dugaan tersebut mengemuka setelah pihak DPC Partai Nasdem melihat rekaman CCTV milik pusat kebugaran di sebelah kantor mereka.

"Pelaku terekam dari CCTV, yang punya sebelah (pusat kebugaran). Ada 2 sampai 3 orang," ucap Ketua DPC Partai Nasdem Aldo Sirait saat ditemui awak media di lokasi kejadian, Ruko Saung Bambu, Kaliabang Tengah, Perwira, Kecamatan Bekasi Utara, Rabu (1/2/2023).

Selain itu, berdasarkan rekaman CCTV, terlihat pelaku masuk dengan cara memanjat tembok dan naik hingga ke lantai dua yang merupakan ruangan kantor Aldo.

Baca juga: Kantor DPC Partai Nasdem Bekasi Utara Disatroni Maling, Uang Ratusan Juta Raib

"Menurut polisi yang membawa anjing pelacak, maling itu masuk dari depan. Jadi, mereka datang dan masuk ke dalam kantor dengan melalui celah bangunan," ucap Aldo.

Setelah berhasil memanjat dan masuk, pelaku tak lupa untuk menghancurkan CCTV milik kantor DPC Nasdem.

Akibatnya, seluruh CCTV yang terpasang rusak dan tak lagi bisa digunakan. Selain itu, uang ratusan juta dan beberapa gadget raib digasak pelaku.

"Kantor Ketua DPC termasuk ruangannya diacak-acak. Yang hilang ada tiga unit laptop, iPad, ponsel, hingga uang tunai ratusan juta hilang," ujar Aldo.

Baca juga: Kronologi Maling Satroni Kantor DPC Nasdem Bekasi Utara, Rusak Kamera CCTV lalu Acak-acak Ruangan

Terkini, pihak DPC Partai Nasdem sudah melaporkan peristiwa yang ia alami. Ia juga mengatakan polisi sudah datang dan langsung menggelar olah tkp.

"Saya langsung hubungi pihak kepolisian. Jam 08.00 WIB tadi sudah olah TKP dan ini baru selesai," ucap dia.

Sementara itu, pengamatan Kompas.com di lokasi pada Rabu siang, CCTV yang dirusak oleh maling masih ada di lokasi.

Tidak ada garis polisi yang terpasang, meski olah TKP selesai digelar.

Aparat polisi juga masih ada di lokasi untuk meminta keterangan beberapa orang yang ada di lokasi.

Unit K-9 yang sebelumnya ikut dibawa dalam olah TKP, telah meninggalkan lokasi.

Baik di lantai 1 dan lantai 2, seluruh barang yang sebelumnya tercecer, telah dirapikan kembali ke dalam lemari.

"Ini semua kertas sudah berantakan, tapi dirapikan lagi abis polisi datang (olah TKP)," ujar salah satu kader Partai Nasdem.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya
Lokasi Samsat Keliling untuk Pemutihan Pajak Kendaraan di Tangerang, Bekasi, Depok 13 Juni 2025
Lokasi Samsat Keliling untuk Pemutihan Pajak Kendaraan di Tangerang, Bekasi, Depok 13 Juni 2025
Megapolitan
Gelap Mata Suami Bakar Rumah Istri hingga Merambat ke Tetangga karena Cemburu
Gelap Mata Suami Bakar Rumah Istri hingga Merambat ke Tetangga karena Cemburu
Megapolitan
Cara Cek Besaran Tagihan Pajak Kendaraan Jakarta untuk Pemutihan Pajak
Cara Cek Besaran Tagihan Pajak Kendaraan Jakarta untuk Pemutihan Pajak
Megapolitan
Cara Urus e-KTP, KK, Akta Lahir, dan Surat Pindah Domisili di Jakarta
Cara Urus e-KTP, KK, Akta Lahir, dan Surat Pindah Domisili di Jakarta
Megapolitan
Bakar Rumah Istri sebab Cemburu, Pelaku: Saya Khilaf, Enggak Sengaja
Bakar Rumah Istri sebab Cemburu, Pelaku: Saya Khilaf, Enggak Sengaja
Megapolitan
Kualitas Udara Jakarta Hari Ini Tidak Sehat dan Bahayakan Kesehatan
Kualitas Udara Jakarta Hari Ini Tidak Sehat dan Bahayakan Kesehatan
Megapolitan
Tak Cuma ASN, Karyawan Swasta Juga Bersiap Wajib Naik Angkutan Umum Tiap Rabu
Tak Cuma ASN, Karyawan Swasta Juga Bersiap Wajib Naik Angkutan Umum Tiap Rabu
Megapolitan
Mengadang Ancaman Banjir Rob Jakarta, Pembangunan Tanggul Dikebut
Mengadang Ancaman Banjir Rob Jakarta, Pembangunan Tanggul Dikebut
Megapolitan
Ongkos Transjabodetabek Harusnya Rp 15.000, Kenapa Bisa Murah?
Ongkos Transjabodetabek Harusnya Rp 15.000, Kenapa Bisa Murah?
Megapolitan
Menyusuri JPO Otista, Kabel Semrawut Bahayakan Pengguna
Menyusuri JPO Otista, Kabel Semrawut Bahayakan Pengguna
Megapolitan
Tarif Parkir dan ERP Naik, 15 Golongan Ini yang Akan Merasakan Manfaatnya
Tarif Parkir dan ERP Naik, 15 Golongan Ini yang Akan Merasakan Manfaatnya
Megapolitan
Warga Marunda Protes Polusi Batu Bara, Pramono dan Dedi Mulyadi Didesak Turun Tangan
Warga Marunda Protes Polusi Batu Bara, Pramono dan Dedi Mulyadi Didesak Turun Tangan
Megapolitan
Prabowo Minta Ketidakhadiran Pramono Anung di Konferensi Infrastruktur Diselidiki
Prabowo Minta Ketidakhadiran Pramono Anung di Konferensi Infrastruktur Diselidiki
Megapolitan
Bikin Susah, Warga Minta Bongkar Muat Batu Bara di Marunda Disetop
Bikin Susah, Warga Minta Bongkar Muat Batu Bara di Marunda Disetop
Megapolitan
Derita Warga Marunda Terulang, Polusi Batu Bara Meneror Kembali
Derita Warga Marunda Terulang, Polusi Batu Bara Meneror Kembali
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Trump: Serangan Israel ke Iran Tidak Terjadi dalam Waktu Dekat, tapi Sangat Mungkin Terjadi
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau