Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Trauma, Anak yang Ditelantarkan Ibunya di Depok Belum Bisa Dimintai Keterangan

Kompas.com - 07/02/2023, 14:11 WIB
M Chaerul Halim,
Nursita Sari

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Kepolisian Resor (Polres) Metro Depok belum dapat meminta keterangan anak perempuan berinisial RA (14) yang dibuang dan dianiaya ibu kandungnya. Sebab, kondisi RA masih trauma berat.

"Iya, si anak sampai dengan saat ini belum bisa memberikan keterangan secara jelas ya, jadi harus perlahan," kata Wakil Kepala Polres Metro Depok AKBP Eko Wahyu Fredian di Mapolres Metro Depok, Selasa (7/2/2023).

Sejauh ini, kata Eko, penyelidik baru dapat menghimpun keterangan dari bibi RA. Namun, penyelidik harus mencocokkan keterangan tersebut dengan keterangan dari RA.

"Kami dapat informasi ini dari keluarganya, yaitu adik dari bapak korban, namanya Ibu Yuyun, alias tantenya," kata dia.

Baca juga: Anak Perempuan Dianiaya dan Ditelantarkan di Depok karena Larang Ibunya Kenalan dengan Pria di Facebook

Untuk itu, polisi melibatkan tim psikolog dari Pemerintah Kota (Pemkot) Depok untuk memulihkan kondisi korban.

"Komunikasi langsung terhadap korban belum bisa dilakukan, karena itu kami melalui psikolog," imbuh dia.

Diberitakan sebelumnya, RA yang ditemukan warga di kawasan Pancoran Mas, Depok, Sabtu (4/2/2023), diduga merupakan korban penelantaran.

Baca juga: Polisi Cari Ibu Kandung yang Aniaya dan Buang Anak Perempuannya di Depok

Ketua RT 001 RW 003 Pancoran Mas, Abdi Rahman mengatakan, RA mengaku awalnya diantarkan ibunya untuk tinggal di rumah kakek dan neneknya di Kampung Belimbing.

Namun, RA hanya diantarkan dan diturunkan oleh ibunya di pelintasan rel kereta, Jalan Raya Dewi Sartika.

"Awalnya dia datang pertama kali dibawa orangtua kandungnya, dianterin naik motor dibawa ke pintu kereta, dia disuruh tinggal di rumah kakek dan neneknya," ujar Abdi kepada wartawan, Senin (6/2/2023).

Baca juga: Alami Luka Bakar, Bocah Perempuan yang Ditelantarkan Ibunya di Depok akan Dioperasi

Namun, alamat yang dicari RA ternyata sudah tak ditempati kakek dan neneknya sehingga dirinya luntang-lantung. Bahkan, RA sempat bermalam di emperan toko.

"Akhirnya anak itu telantar. Malam pertama, dia tidur di ruko-ruko di pinggir rel. Akhirnya dia datang ke kampung saya," kata Abdi.

Adapun RA telah menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Depok sejak Minggu (5/2/2023).

Sebab, di sekujur tubuh RA terdapat luka lebam dan bakar yang diduga akibat penganiayaan oleh ibunya sendiri.

"Kata anaknya, luka luka begitu karena sering dianiaya sama ibu kandungnya, di pipi lebam, tangan dan kaki banyak goresan," ujar Abdi.

"(Kemudian) pundak belakang ada bekas siraman air panas sampai itu warga mau mandiin enggak bisa karena lukanya sudah nempel baju dengan kulit," sambung dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya
Juru Parkir Liar Lapangan Banteng Minta Bayaran di Awal, lalu Menghilang
Juru Parkir Liar Lapangan Banteng Minta Bayaran di Awal, lalu Menghilang
Megapolitan
Rekreasi Hemat di Jaktim, BKT Jadi Pilihan Keluarga Saat Libur
Rekreasi Hemat di Jaktim, BKT Jadi Pilihan Keluarga Saat Libur
Megapolitan
Transjakarta Uji Coba Bus Listrik Baru di Enam Rute, Siap Layani Penumpang
Transjakarta Uji Coba Bus Listrik Baru di Enam Rute, Siap Layani Penumpang
Megapolitan
Canda Pramono: Partai Saya Merah, tapi Urusan Sepak Bola Biru
Canda Pramono: Partai Saya Merah, tapi Urusan Sepak Bola Biru
Megapolitan
Lurah Malaka Sari yang Pinjam Uang PPSU Dibebastugaskan untuk Pemeriksaan
Lurah Malaka Sari yang Pinjam Uang PPSU Dibebastugaskan untuk Pemeriksaan
Megapolitan
Ada Helaran HJB, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Kota Bogor
Ada Helaran HJB, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Kota Bogor
Megapolitan
Giring Bola di Ujung Jakarta: Keceriaan Bocah Muara Angke dari Lapangan Futsal Apung
Giring Bola di Ujung Jakarta: Keceriaan Bocah Muara Angke dari Lapangan Futsal Apung
Megapolitan
Alasan Pramono Buka Taman Jakarta 24 Jam, Terinspirasi dari London
Alasan Pramono Buka Taman Jakarta 24 Jam, Terinspirasi dari London
Megapolitan
Pramono Saksikan Penampilan UK Royal Marine Band, Minta Lagu “Yesterday” Dimainkan
Pramono Saksikan Penampilan UK Royal Marine Band, Minta Lagu “Yesterday” Dimainkan
Megapolitan
BKT Jaktim Semakin Nyaman buat Liburan, tapi Sampah Berserakan
BKT Jaktim Semakin Nyaman buat Liburan, tapi Sampah Berserakan
Megapolitan
Libur Panjang Muharram, Pengunjung PRJ Membeludak
Libur Panjang Muharram, Pengunjung PRJ Membeludak
Megapolitan
Liburan Hemat dan Seru di Ancol, Simak Promo dan Jadwal Atraksinya
Liburan Hemat dan Seru di Ancol, Simak Promo dan Jadwal Atraksinya
Megapolitan
Lapangan di Atas Air dan Mimpi yang Tak Pernah Tenggelam
Lapangan di Atas Air dan Mimpi yang Tak Pernah Tenggelam
Megapolitan
Pabrik Makanan Cepat Saji di Ciracas Kebakaran, Diduga akibat Percikan Las
Pabrik Makanan Cepat Saji di Ciracas Kebakaran, Diduga akibat Percikan Las
Megapolitan
Potret Ceria Bocah Muara Angke: Kejar Bola dan Mimpi di Lapangan Futsal Apung
Potret Ceria Bocah Muara Angke: Kejar Bola dan Mimpi di Lapangan Futsal Apung
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau