Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wowon dkk Peragakan 55 Adegan saat Rekonstruksi Kasus Pembunuhan Berantai di Bantargebang

Kompas.com - 01/03/2023, 18:57 WIB
Joy Andre,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Sebanyak 55 adegan diperagakan dalam rekonstruksi kasus pembunuhan Wowon dan komplotannya di Ciketing Udik, Bantargebang, Kota Bekasi, Rabu (1/3/2023).

Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Indrawienny Panjiyoga mengatakan, 55 adegan itu mulai dari awal perencanaan hingga korban meninggal dunia.

"Kegiatan di Bekasi ini menampilkan total 55 adegan, yang mana para tersangka memperagakan proses terjadinya pembunuhan ini. Mulai dari awal perencanaan sampai dengan tersangka pergi meninggalkan rumah ini," jelas Panjiyoga di lokasi, Rabu.

Baca juga: Antusiasme Puluhan Emak-emak Tonton Rekonstruksi Kasus Wowon dkk di Bawah Gerimis...

Fakta terbaru dari kasus pembunuhan ini pun terkuak.

Panjiyoga mengatakan, tersangka M Dede Solehudin awalnya mengaku tidak melihat proses pembunuhan.

Pilih idol K-Pop/aktor K-Drama favoritmu & dapatkan Samsung Galaxy Fit3!
Kompas.id
Pilih idol K-Pop/aktor K-Drama favoritmu & dapatkan Samsung Galaxy Fit3!

Namun, ia justru ikut melihat saat korban dibunuh oleh tersangka Solihin alias Duloh.

"Tersangka Dede Solehudin awalnya mengaku tidak melihat pembunuhan itu, tapi pada saat rekonstruksi ini, terbukti bahwa ia melihat tersangka Duloh mencekik korban sampai tewas," jelas Panjiyoga.

Panjiyoga menyebut, setelah proses olah TKP di Bekasi, penyidik langsung bertolak menuju ke Cianjur, Jawa Barat untuk menggelar rekonstruksi di TKP selanjutnya.

Baca juga: Polisi Gelar Rekonstruksi Kasus Pembunuhan Berantai Wowon dkk di Ciketing Udik Bekasi

Belasan petugas dari Polda Metro Jaya datang ke lokasi dan menjaga situasi lingkungan agar proses rekonstruksi berjalan lancar.

Petugas membawa berbagai barang yang dimasukkan ke dalam plastik hitam berukuran besar.

Satu buah boneka juga turut dibawa dalam proses rekonstruksi tersebut. Boneka itu dibawa sebagai peran pengganti dari korban berinisial NR (5).

Tiga tersangka yakni Wowon, Solihin, dan Dede turut dibawa dalam proses rekonstruksi tersebut. Mereka datang dan dikawal ketat oleh polisi bersenjata laras panjang.

Sebagai informasi, pembunuhan berantai ini terungkap setelah satu keluarga ditemukan tergeletak lemas di rumah kontrakan daerah Ciketing Udik, Bantargebang, Kota Bekasi.

Baca juga: Hari Ini, Polda Metro Rekonstruksi Kasus Pembunuhan Berantai Wowon dkk di Bekasi dan Cianjur

Para korban di Bekasi diracun karena mengetahui penipuan dan pembunuhan yang sebelumnya dilakukan Wowon Erawan alias Aki Banyu (60), Muhammad Dede Solehudin (35), dan Solihin alias Duloh (64) di Cianjur.

Dalam aksinya, para pelaku mencampurkan pestisida dan racun tikus ke dalam kopi.

Halaman:
Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Fortuner yang Diduga Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Utan Kayu Pakai Pelat Dinas
Fortuner yang Diduga Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Utan Kayu Pakai Pelat Dinas
Megapolitan
Penyakit Lama Diduga Bisa Sebabkan Kematian Diplomat Kemlu di Kamar Kos
Penyakit Lama Diduga Bisa Sebabkan Kematian Diplomat Kemlu di Kamar Kos
Megapolitan
Daftar 40 Sekolah Swasta Gratis di Jakarta Tahun ini
Daftar 40 Sekolah Swasta Gratis di Jakarta Tahun ini
Megapolitan
Gibran Kunjungi Ciledug Indah yang Sempat Kebanjiran
Gibran Kunjungi Ciledug Indah yang Sempat Kebanjiran
Megapolitan
2 Polisi di Bekasi Diserang Geng Motor Hendak Tawuran, Kendaraan Dirusak
2 Polisi di Bekasi Diserang Geng Motor Hendak Tawuran, Kendaraan Dirusak
Megapolitan
Dokter Tifa Diperiksa Polisi soal Tudingan Ijazah Palsu Jokowi
Dokter Tifa Diperiksa Polisi soal Tudingan Ijazah Palsu Jokowi
Megapolitan
Jakarta Uji Coba 40 Sekolah Swasta Gratis Tahun Ini, Jenjang SD-SMA
Jakarta Uji Coba 40 Sekolah Swasta Gratis Tahun Ini, Jenjang SD-SMA
Megapolitan
Ungkap Kematian Diplomat Kemlu Harus Diurai dari Aktivitas di Dalam Kamar
Ungkap Kematian Diplomat Kemlu Harus Diurai dari Aktivitas di Dalam Kamar
Megapolitan
Rano Karno Akui Teknis Car Free Night Jakarta Tak Semudah CFD
Rano Karno Akui Teknis Car Free Night Jakarta Tak Semudah CFD
Megapolitan
Penampakan Alun-alun Kota Bogor yang Kini Bebas Parkir Liar
Penampakan Alun-alun Kota Bogor yang Kini Bebas Parkir Liar
Megapolitan
Penampakan Bangunan Liar di Bekasi Sebelum dan Sesudah Dibongkar Dedi Mulyadi
Penampakan Bangunan Liar di Bekasi Sebelum dan Sesudah Dibongkar Dedi Mulyadi
Megapolitan
Tak Ada Luka, Pengamat: Diplomat Kemlu Bisa Tewas karena Sakit atau Aksi Sendiri
Tak Ada Luka, Pengamat: Diplomat Kemlu Bisa Tewas karena Sakit atau Aksi Sendiri
Megapolitan
Modifikasi Cuaca, Intensitas Hujan di Jakarta dan Jabar Turun 60 Persen
Modifikasi Cuaca, Intensitas Hujan di Jakarta dan Jabar Turun 60 Persen
Megapolitan
Rencana Car Free Night Masih Digodok, Jalur Dukuh Atas–Thamrin Jadi Opsi
Rencana Car Free Night Masih Digodok, Jalur Dukuh Atas–Thamrin Jadi Opsi
Megapolitan
Lakban Disebut Jadi Kunci Ungkap Kematian Diplomat Kemlu di Kamar Kos
Lakban Disebut Jadi Kunci Ungkap Kematian Diplomat Kemlu di Kamar Kos
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau