Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komisi B DPRD DKI Akan Panggil Transjakarta untuk Cari Tahu Kondisi 417 Bus yang Bakal "Dihapus"

Kompas.com - 13/03/2023, 22:59 WIB
Muhammad Naufal,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi B DPRD DKI berencana memanggil PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) berkait penghapusan barang milik daerah (BMD) berupa 417 unit bus Transjakarta.

Untuk diketahui, proses penghapusan itu diajukan Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta melalui Badan Pengelola Aset Daerah (BPAD) DKI Jakarta.

Untuk memproses penghapusan, BPAD DKI harus mendapatkan izin Komisi C DPRD DKI terlebih dahulu. Setelahnya, BPAD DKI akan melelang bus itu.

Baca juga: 417 Bus Transjakarta Akan Dilelang, 21 Unit di Antaranya Tersisa Tabung Gas, Kursi, dan Pelek

Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Ismail berujar, melalui pemanggilan itu, jajarannya selaku mitra kerja BUMD DKI Jakarta hendak memastikan kondisi 417 unit bus yang akan dihapuskan tersebut.

"Selama ini penanganannya seperti apa, kenapa kok bisa sampai 417 unit, kondisinya masih lengkap atau enggak. Kan kami juga perlu tahu karena masalah penghapusan aset," ucapnya di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (13/3/2023).

Ismail menyatakan, pemanggilan itu nantinya akan memiliki hasil yang berbeda dengan rapat antara Komisi C dan Dishub DKI serta BPAD DKI.

Komisi C memberikan persetujuan untuk proses penghapusan BMD tersebut. Sementara itu, kata Ismail, Komisi B akan menggali informasi soal kondisi 417 unit bus tersebut.

Komisi B juga akan mencari tahu kini ada berapa unit bus Transjakarta yang dioperasikan.

Baca juga: 417 Bus Transjakarta Bakal Dihapuskan, Kini Teronggok di Berbagai Pul dan Terminal

Ismail menyebutkan, setelah mengetahui informasi soal kondisi 417 unit bus Transjakarta serta berapa bus yang kini beroperasi, Komisi B akan memberikan catatan khusus kepada PT Transjakarta.

"(Pemanggilan terhadap Transjakarta) paling dalam waktu dekat. Ini kan sudah selesai reses ya, semoga pekan depan sudah bisa dipanggil," tambah politisi PKS itu.

Untuk diketahui, Dishub DKI hendak menghapuskan BMD itu karena 417 bus tersebut sudah berusia tua.

Sebanyak 417 bus itu terdiri dari berbagai merek seperti Zhontong, Yutong, Hino, Mercedes, Hyundai, Komodo, Ankai, serta Inobus.

Ratusan BMD itu akan dilelang dengan nilai setidaknya Rp 21,3 miliar, berdasar penaksiran Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP).

Baca juga: Dirut Transjakarta Mundur, Anggota Komisi B DPRD: Kok Tiba-tiba, Kayak Anak Kecil!

Usai Komisi C mengizinkan penghapusan aset itu, BPAD DKI akan melakukan pelelangan terbuka terhadap 417 unit bus tersebut, melalui Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) DKI Jakarta.

Komisi C kini hendak terlebih dahulu menyurvei sejumlah lokasi terparkirnya 417 bus tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Kerap Dijadikan Tempat Mesum, Warga Minta Penjagaan Taman Mahoni Diperketat
Kerap Dijadikan Tempat Mesum, Warga Minta Penjagaan Taman Mahoni Diperketat
Megapolitan
Tiket Konser G-Dragon Jadi Rezeki bagi Nia, VIP dari Condet
Tiket Konser G-Dragon Jadi Rezeki bagi Nia, VIP dari Condet
Megapolitan
Guru Gonorer di Megamendung Andalkan BSU untuk Bayar Cicilan Laptop
Guru Gonorer di Megamendung Andalkan BSU untuk Bayar Cicilan Laptop
Megapolitan
Diduga Cemari Udara, Menteri LH Segel Dua Pabrik di Bekasi
Diduga Cemari Udara, Menteri LH Segel Dua Pabrik di Bekasi
Megapolitan
Taman Mahoni Ciracas Kerap Jadi Tempat Mesum, Warga: Pas Kejadian Viral Baru Ada Tindakan
Taman Mahoni Ciracas Kerap Jadi Tempat Mesum, Warga: Pas Kejadian Viral Baru Ada Tindakan
Megapolitan
Cerita Fans Gagal “War” Tiket Konser G-Dragon, Padahal Dibantu 3 Teman
Cerita Fans Gagal “War” Tiket Konser G-Dragon, Padahal Dibantu 3 Teman
Megapolitan
Pemkab Tangerang Bentuk Satgas Anti-Premanisme untuk Jaga Iklim Investasi
Pemkab Tangerang Bentuk Satgas Anti-Premanisme untuk Jaga Iklim Investasi
Megapolitan
Jadwal dan Deretan Musisi Pengisi Konser Jakarta Fair 2025
Jadwal dan Deretan Musisi Pengisi Konser Jakarta Fair 2025
Megapolitan
4 Sekolah Swasta di Jakbar Uji Coba Pendidikan Gratis, Bagaimana Sekolah Internasional?
4 Sekolah Swasta di Jakbar Uji Coba Pendidikan Gratis, Bagaimana Sekolah Internasional?
Megapolitan
Tak Dapat Tiket G-Dragon, Fans Tetap Enggan Beli di Calo
Tak Dapat Tiket G-Dragon, Fans Tetap Enggan Beli di Calo
Megapolitan
Usai Viral, Kabel Semrawut di JPO Otista Dirapikan Petugas Bina Marga
Usai Viral, Kabel Semrawut di JPO Otista Dirapikan Petugas Bina Marga
Megapolitan
Taman Mahoni Diduga Jadi Lokasi Mesum Berulang, Warga Geram Minim Tindakan
Taman Mahoni Diduga Jadi Lokasi Mesum Berulang, Warga Geram Minim Tindakan
Megapolitan
Wanita yang Ngeyel Bakar Sampah di Cimanggis Akhirnya Minta Maaf Usai Videonya Viral
Wanita yang Ngeyel Bakar Sampah di Cimanggis Akhirnya Minta Maaf Usai Videonya Viral
Megapolitan
Macet Jakarta Tak Terselesaikan Hanya dengan AI, Transportasi Publik Kunci Utama
Macet Jakarta Tak Terselesaikan Hanya dengan AI, Transportasi Publik Kunci Utama
Megapolitan
Viral Video Warga Ngeyel Bakar Sampah di Cimanggis, Tetangga Protes Tak Digubris
Viral Video Warga Ngeyel Bakar Sampah di Cimanggis, Tetangga Protes Tak Digubris
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau