Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polda Metro Segera Periksa APA, Perempuan "Pembisik" Mario Dandy

Kompas.com - 15/03/2023, 13:21 WIB
Tria Sutrisna,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polda Metro Jaya bakal memeriksa empat saksi dalam kasus penganiyaan D (17) oleh tersangka Mario Dandy Satrio (20) dan kawan-kawannya di Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko menjelaskan bahwa salah satu saksi di antaranya adalah seorang perempuan berinisial APA, teman dekat Mario.

"Iya, APA masuk dari bagian itu, tiga di antaranya berstatus anak," ujar Trunoyudo kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Rabu (15/4/2023).

Kendati demikian, Trunoyudo belum menjelaskan secara rinci kapan pemeriksaan APA yang disebut-sebut sebagai "pembisik" Mario bakal dilaksanakan.

Baca juga: Saat Sosok APA yang Jadi “Pembisik” Mario Dandy Terungkap, Ogah Dikaitkan dengan Kasus Penganiayaan D

Dia hanya menegaskan bahwa pemeriksaan keempat saksi dilakukan untuk memperkuat rencana penganiayaan oleh Mario dan kawan-kawan.

"Catatan kami pada saat rilis kemarin adalah penguatan dalam proses penyidikan dugaan tindak pidana perencanaan dalam penganiayaan yang dilakukan oleh Mario cs," kata Trunoyudo.

Untuk diketahui, Mario, anak pejabat Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan RI, Rafael Alun Trisambodo, menganiaya korban D pada 20 Februari 2023 di Kompleks Green Permata, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

Mario marah karena mendengar kabar dari saksi berinisial APA yang menyebut AG (15) kekasihnya mendapat perlakuan tidak baik dari korban. Mario lalu menceritakan hal itu kepada temannya, Shane Lukas (19).

Baca juga: Keluarga D Bela APA, Sebut Bisikan ke Mario Dandy Tak Relevan dengan Kasus Penganiayaan

Kemudian, Shane memprovokasi Mario sehingga Mario menganiaya korban sampai koma. Shane juga merekam penganiayaan yang dilakukan Mario.

Kini, Shane dan Mario sudah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di ruang tahanan Mapolda Metro Jaya.

Sementara AG yang dilabeli sebagai pelaku atau anak berkonflik dengan hukum karena masih berstatus di bawah umur, ditahan di Lembaga Penyelenggara Kesejahteraan Sosial.

Ketiganya diduga telah melakukan tindak pidana penganiayaan berat yang direncanakan.

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Satu Mushola di Kabupaten Bekasi Roboh Akibat Gempa M 4,9
Satu Mushola di Kabupaten Bekasi Roboh Akibat Gempa M 4,9
Megapolitan
KCIC Batalkan 8 Perjalanan Kereta Cepat Whoosh Usai Gempa Bekasi
KCIC Batalkan 8 Perjalanan Kereta Cepat Whoosh Usai Gempa Bekasi
Megapolitan
Sesar Citarik: Jalur Patahan Aktif Pemicu Gempa yang Melintasi Bogor-Bekasi
Sesar Citarik: Jalur Patahan Aktif Pemicu Gempa yang Melintasi Bogor-Bekasi
Megapolitan
Gempa Bekasi, Warga Diimbau Tak Panik dan Cek Kondisi Bangunan
Gempa Bekasi, Warga Diimbau Tak Panik dan Cek Kondisi Bangunan
Megapolitan
Hujan Deras Disertai Angin Kencang, 7 Pohon Tumbang di Jakarta Timur
Hujan Deras Disertai Angin Kencang, 7 Pohon Tumbang di Jakarta Timur
Megapolitan
KAI Pastikan Jalur Rel KRL Jabodetabek Aman Usai Gempa Bekasi
KAI Pastikan Jalur Rel KRL Jabodetabek Aman Usai Gempa Bekasi
Megapolitan
Gempa Kabupaten Bekasi Terasa Kuat di Kota Bekasi, BPBD: Tetap Tenang dan Waspada
Gempa Kabupaten Bekasi Terasa Kuat di Kota Bekasi, BPBD: Tetap Tenang dan Waspada
Megapolitan
Perjalanan KRL Sempat Tertahan Imbas Gempa Bekasi, Kini Sudah Normal Kembali
Perjalanan KRL Sempat Tertahan Imbas Gempa Bekasi, Kini Sudah Normal Kembali
Megapolitan
Ketika Sidang Silfester Matutina Ditunda karena Masalah Kesehatan
Ketika Sidang Silfester Matutina Ditunda karena Masalah Kesehatan
Megapolitan
Hujan Deras dan Angin Kencang Picu Longsor dan Pohon Tumbang di Bogor
Hujan Deras dan Angin Kencang Picu Longsor dan Pohon Tumbang di Bogor
Megapolitan
Edarkan 13.361 Butir Obat Keras Tanpa Izin, Tiga Pemuda Diciduk di Ciputat
Edarkan 13.361 Butir Obat Keras Tanpa Izin, Tiga Pemuda Diciduk di Ciputat
Megapolitan
Sesar Baribis: Sumber Gempa Aktif yang Pernah Rusak Jakarta di Masa Lalu
Sesar Baribis: Sumber Gempa Aktif yang Pernah Rusak Jakarta di Masa Lalu
Megapolitan
Petshop di Serpong Dibobol Pencuri, Puluhan Karung Makanan Kucing dan Uang Rp 3 Juta Raib
Petshop di Serpong Dibobol Pencuri, Puluhan Karung Makanan Kucing dan Uang Rp 3 Juta Raib
Megapolitan
Prabowo Salurkan Bantuan Revitalisasi SDN Cimahpar 5 Bogor
Prabowo Salurkan Bantuan Revitalisasi SDN Cimahpar 5 Bogor
Megapolitan
Gempa Bekasi, Warga Rasakan Dua Kali Getaran
Gempa Bekasi, Warga Rasakan Dua Kali Getaran
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau