Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Heru Budi Kosongkan Jabatan Kadinkes Saat Hendak Atasi Stunting, Ini Alasannya

Kompas.com - 21/03/2023, 22:42 WIB
Muhammad Naufal,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono memiliki alasan tersendiri soal mengapa Widyastuti selaku Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta dirotasi.

Untuk diketahui, pada Selasa (21/3/2023), Heru merotasi Widyastuti menjadi Asisten Kesejahteraan Rakyat Sekretaris Daerah DKI Jakarta. Jabatan Kepala Dinkes DKI dikosongkan.

Di satu sisi, Heru Budi padahal hendak mengatasi kasus gizi buruk kronis (stunting).

Heru menyebut, Widyastuti berpengalaman mengatasi kondisi Ibu Kota selama pandemi Covid-19.

Baca juga: Rotasi 20 Pejabat Pemprov DKI, Heru Budi: Itu Biasa, Penyegaran...

"Kalau (Widyastuti) mengurusi Dinkes saja, kan (mengatasi) stunting susah," ucapnya di Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, Selasa (21/3/2023).

Ia berujar, untuk mengatasi stunting agar lebih maksimal, Widyastuti perlu diangkat menjadi Asisten Kesejahteraan Rakyat Sekda DKI.

Sebab, sebagai Asisten Kesejahteraan Rakyat Sekda DKI, Widyastuti disebut akan bisa mengoordinir sejumlah satuan kerja perangkat daerah (SKPD) DKI Jakarta untuk mengatasi stunting.

Baca juga: Saat Heru Budi Fokus Tangani Macet-Stunting, tapi Kosongkan Kadis Kesehatan dan Bina Marga

"Dia (Widyastuti) bisa merintah Dinkes melakukan ini, dinas kependudukan melakukan ini, dinas sosial melakukan ini, dinas pendidikan melakukan ini, kira-kira itu," urai Heru.

Selain Widyastuti, Heru juga merotasi Hari Nugroho selaku Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta menjadi Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi DKI Jakarta.

Padahal, Heru mengaku hendak mengatasi kemacetan di Ibu Kota.

Hari Nugroho saat menjabat Kepala Dinas Bina Marga DKI memiliki program penyambungan jalan (missing link) untuk mengatasi kemacetan di Ibu Kota.

Baca juga: Jabatan Beberapa Kepala Dinas Kosong Usai Rotasi 20 Pejabat, Pemprov DKI Segera Buka Lelang

Selain Widyastuti dan Hari Nugroho, Heru juga merotasi 18 pejabat eselon II lain. Dengan demikian, totap ada 20 pejabat eselon II yang dirotasi Heru Budi.

Berikut 20 pejabat yang dirotasi Heru Budi:

1. Nama: Alifianti Lestari

Jabatan lama: Wakil Direktur Administrasi Umum dan Keuangan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan
Jabatan baru: Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja

2. Nama: Iwan Kurniawan

Jabatan lama: Kepala Biro Kesejahteraan Sosial Setda Provinsi DKI Jakarta
Jabatan baru: Wakil Direktur Administrasi, Umum dan Keuangan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan

3. Nama: Wahyu Haryadi

Halaman:
Komentar
di lampung, kadis kesehatan bisa menjabat 14 tahun..luar biasa. aneh, ajaib, lucu, koplal


Terkini Lainnya
Modifikasi Cuaca di Jakarta Tunggu APBD, Jabar Gunakan Dana BNPB
Modifikasi Cuaca di Jakarta Tunggu APBD, Jabar Gunakan Dana BNPB
Megapolitan
BPKN Sebut Penutupan Gold’s Gym Cerminkan Masalah Manajemen dan Transparansi
BPKN Sebut Penutupan Gold’s Gym Cerminkan Masalah Manajemen dan Transparansi
Megapolitan
Andra Soni Akan Petakan Drainase dan Sungai Rawan Banjir di Tangerang
Andra Soni Akan Petakan Drainase dan Sungai Rawan Banjir di Tangerang
Megapolitan
Banjir Belum Surut di Jati Padang, Warga Masih Mengungsi akibat Longsoran Tembok
Banjir Belum Surut di Jati Padang, Warga Masih Mengungsi akibat Longsoran Tembok
Megapolitan
Evakuasi Reruntuhan Longsor Tembok Jati Padang Terkendala Akses Sempit
Evakuasi Reruntuhan Longsor Tembok Jati Padang Terkendala Akses Sempit
Megapolitan
Satpol PP Depok: Penggusuran Bangunan Liar di Lahan Pemkot Tak Akan Dapat Ganti Rugi
Satpol PP Depok: Penggusuran Bangunan Liar di Lahan Pemkot Tak Akan Dapat Ganti Rugi
Megapolitan
Buruh di Bekasi Terus Demo, Disnaker: Jangan Sampai Buat Perusahaan Pergi
Buruh di Bekasi Terus Demo, Disnaker: Jangan Sampai Buat Perusahaan Pergi
Megapolitan
Pertanyakan Efektivitas Anggaran Banjir Jakarta, PSI: Rp 4,3 Triliun tapi Masih Kebanjiran
Pertanyakan Efektivitas Anggaran Banjir Jakarta, PSI: Rp 4,3 Triliun tapi Masih Kebanjiran
Megapolitan
Penggusuran Lahan Eks RPH Depok Ricuh, Satu Keluarga Ngamuk Saat Satpol PP Datang
Penggusuran Lahan Eks RPH Depok Ricuh, Satu Keluarga Ngamuk Saat Satpol PP Datang
Megapolitan
Tiga Hari Terendam Banjir, Warga Jati Padang: Ini yang Terparah Sejak 2020
Tiga Hari Terendam Banjir, Warga Jati Padang: Ini yang Terparah Sejak 2020
Megapolitan
Petugas PPSU Dinilai Butuh Kemampuan Desain dan Presentasi, Buat Apa?
Petugas PPSU Dinilai Butuh Kemampuan Desain dan Presentasi, Buat Apa?
Megapolitan
Diplomat yang Tewas di Kos Jarang Bergaul, Tetangga: Cuma Terlihat Saat Lap Motor
Diplomat yang Tewas di Kos Jarang Bergaul, Tetangga: Cuma Terlihat Saat Lap Motor
Megapolitan
Ketika Lukisan Adie Sampai ke Dedi Mulyadi tapi Ponsel Raib Dicuri...
Ketika Lukisan Adie Sampai ke Dedi Mulyadi tapi Ponsel Raib Dicuri...
Megapolitan
Tetangga Ungkap Diplomat Tewas di Kos Jual Mobilnya, Diduga Akan Pindah ke Luar Negeri
Tetangga Ungkap Diplomat Tewas di Kos Jual Mobilnya, Diduga Akan Pindah ke Luar Negeri
Megapolitan
Pemkot Sebut Bangunan Liar di Depok Mayoritas Punya Pendatang
Pemkot Sebut Bangunan Liar di Depok Mayoritas Punya Pendatang
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau