Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Cabai Rawit di Pasar Serpong Melonjak, Pedagang Putar Otak

Kompas.com - 23/03/2023, 14:58 WIB
Firda Janati,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Harga bahan pokok, terutama bumbu dapur seperti cabai rawit, melonjak di Pasar Serpong, Tangerang Selatan.

Pada hari pertama puasa Ramadhan tahun ini, harga cabai rawit naik dari yang biasanya Rp 80.000 sekilonya menjadi Rp 90.000 sekilo.

"Sekarang (cabai rawit) seperempat itu Rp 23.000. Sekilonya Rp 80.000 tapi sekarang naik jadi Rp 90.000. Cabai yang gede itu Rp 40.000," ujar Rini (30), pedagang sayur saat ditemui di Pasar Serpong, Tangerang Selatan, Kamis (23/3/2023).

"Seperempat campur (cabai besar dan rawit) Rp 18.000 kalau cabai rawitnya saja itu Rp 23.000," sambung Rini.

Baca juga: Naik, Harga Cabai Rawit Sentuh Rp 100.000 Per Kg

Saat berbincang dengan Kompas.com, Rini tengah melayani pembelinya.

Rini mengaku terpaksa menaikkan harga, karena harga bahan pokok yang ia dapat dari pemasok juga sudah tinggi.

Sebungkus plastik kecil sayur sop, sayur asam, buncis, cabai rawit, cabai keriting, bawang merah, biasa ia jual dengan harga Rp 5.000 per dua plastik.

Namun, kini ia harus memutar otak dan mencari siasat karena bisa merugi jika masih menetapkan harga lama itu. 

"Tau nih, belanja lagi mahal, biasa kalau puasa, lebaran itu, selalu naik. Biasa goceng (Rp 5.000) dua, kalau dijual segitu tipis (untung), capek doang," ujarnya sambil membungkus belanjaan pembeli.

"Bohong dagang kalau enggak ada untung mah, biar sedikit juga (ikhlas)," tambah dia.

Baca juga: Diborong Jelang Ramadhan, Harga Ayam, Cabai, dan Telur di Batam Meroket

Dampak kenaikan harga juga dirasakan pedagang lainnya, seperti Mulyo (38). Ia menyebut langkanya pasokan sayur dan cabai menjadi penyebab kenaikan harga.

"Naik harganya, lagi pada mahal. Karena di sananya (petani) masih pada kosong. Pada libur kerja, (makanya) dari cabai (naik) sampai sayuran juga," kata Mulyo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
mahal ..karena gak ada yang panen brpoo


Terkini Lainnya
Pemprov Jakarta Masih Kaji Wacana Car Free Night di Jalan Protokol
Pemprov Jakarta Masih Kaji Wacana Car Free Night di Jalan Protokol
Megapolitan
Kebakaran Vihara Cilincing Diduga karena Korsleting
Kebakaran Vihara Cilincing Diduga karena Korsleting
Megapolitan
CFD Jakarta Bakal Diperluas, Polisi Bahas Kemungkinan Jalan yang Bisa Digunakan
CFD Jakarta Bakal Diperluas, Polisi Bahas Kemungkinan Jalan yang Bisa Digunakan
Megapolitan
Warga Bekasi Protes Air PDAM Sering Mati, tapi Tagihan Jalan Terus
Warga Bekasi Protes Air PDAM Sering Mati, tapi Tagihan Jalan Terus
Megapolitan
4 Penyebab Utama Kebakaran di Jakarta: Dari Korsleting hingga Lilin
4 Penyebab Utama Kebakaran di Jakarta: Dari Korsleting hingga Lilin
Megapolitan
Soal BPJS Hewan, PSI Minta Pemprov Jakarta Bangun Dulu 15 Puskewan
Soal BPJS Hewan, PSI Minta Pemprov Jakarta Bangun Dulu 15 Puskewan
Megapolitan
Kisah Petugas Damkar 12 Jam Melawan Api dan Bara yang Membara
Kisah Petugas Damkar 12 Jam Melawan Api dan Bara yang Membara
Megapolitan
DPRD Bakal Awasi KPI Pejabat Pemprov Jakarta
DPRD Bakal Awasi KPI Pejabat Pemprov Jakarta
Megapolitan
Tebusan Daging Kurban Rp 15.000 Per Kantong di Cikiwul yang Jadi Polemik...
Tebusan Daging Kurban Rp 15.000 Per Kantong di Cikiwul yang Jadi Polemik...
Megapolitan
Polda Metro Dukung Wacana Car Free Night Jakarta
Polda Metro Dukung Wacana Car Free Night Jakarta
Megapolitan
Jakarta Timur dan Barat Jadi Zona Merah Kebakaran DKI Selama 2023–2024
Jakarta Timur dan Barat Jadi Zona Merah Kebakaran DKI Selama 2023–2024
Megapolitan
Demokrat Jakarta Ingatkan Kader Jalankan Politik dengan Semangat Pengorbanan
Demokrat Jakarta Ingatkan Kader Jalankan Politik dengan Semangat Pengorbanan
Megapolitan
Soal Subsidi Layanan Kesehatan Hewan, Pemprov DKI: Perlu Kajian Komprehensif
Soal Subsidi Layanan Kesehatan Hewan, Pemprov DKI: Perlu Kajian Komprehensif
Megapolitan
CFD Jakarta Akan Tampil Beda di 3 Lokasi mulai 29 Juni 2025
CFD Jakarta Akan Tampil Beda di 3 Lokasi mulai 29 Juni 2025
Megapolitan
Tumpukan Sampah di TPS Liar Jadi Salah Satu Kendala Pemadaman Kebakaran di Penjaringan
Tumpukan Sampah di TPS Liar Jadi Salah Satu Kendala Pemadaman Kebakaran di Penjaringan
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kerusuhan Imigran di Los Angeles, Mobil-mobil Dibakar Saat Pendemo Hadapi Garda Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau