Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kurang Pasokan Bikin Harga Cabai Melonjak di Pasar Serpong Tangsel

Kompas.com - 23/03/2023, 15:40 WIB
Firda Janati,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Pedagang di Pasar Serpong, Tangerang Selatan, merasakan kenaikan harga bahan pokok, termasuk harga bumbu dapur seperti cabai rawit.

Seorang pedagang cabai dan sayur, Rini (30), bercerita bahwaawal Ramadhan ini harga bahan pokok melonjak sama rata.

Selain jual cabai dan sayur per kilo, Rini juga menjualnya dengan harga eceran Rp 10.000 per plastik kecil yang bisa diisi campur cabai, sayur dan bawang merah.

"Tau nih, belanja lagi mahal, biasa kalau puasa, Lebaran itu, selalu naik. Biasa goceng (Rp 5.000) dua, kalau dijual segitu tipis (untung), capek doang," ujar Rini sambil membungkus belanjaan pelanggan di Pasar Serpong, Tangerang Selatan, Kamis.

Baca juga: Harga Cabai Rawit di Pasar Serpong Melonjak, Pedagang Putar Otak

Kepada Kompas.com, Rini mengaku sampai mengurungkan niatnya menjual es buah di bulan puasa karena sulit mendapat pasokan buah dari petani.

Ia mengaku berjualan di Pasar Serpong untuk menggantikan suami yang sedang libur berdagang.

"Emang kosong di sananya (dari petani). Buah juga sama, kosong di sana, pada libur. Jadi lebih mahal gara-gara itu," ujarnya.

Kenaikan harga juga dirasakan pedagang bernama Mulyo (38), yang menyebut langkanya pasokan sayur dan cabai menjadi penyebabnya.

Baca juga: Harga Cabai Rawit Merah di Jakarta Pusat Capai Rp 90.000

"Naik harganya, lagi pada mahal. Karena di sananya (petani) masih pada kosong, dari cabai (naik) sampai sayuran juga," kata Mulyo.

Mulyo mengatakan, kenaikan harga ini biasanya terjadi di seminggu awal bulan puasa di mana para petani sedang libur.

"Nanti kalau sudah lebih dari seminggu (harga normal) ini kan sayur yang kerja pada libur puasa awal. Paling cepat empat hari mereka kerja lagi," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
biasa mafia puasa


Terkini Lainnya
Kualitas Udara Jakarta Hari Ini: Indeks AQI Tercatat 81
Kualitas Udara Jakarta Hari Ini: Indeks AQI Tercatat 81
Megapolitan
Jalan Rusak di Parung Panjang Tak Pernah Diperbaiki secara Utuh
Jalan Rusak di Parung Panjang Tak Pernah Diperbaiki secara Utuh
Megapolitan
PRJ Jakarta Fair Lahir dari Dongeng yang Tak Pernah Dilihat Ali Sadikin
PRJ Jakarta Fair Lahir dari Dongeng yang Tak Pernah Dilihat Ali Sadikin
Megapolitan
Saat para Remaja Enteng Sekali Ayunkan Senjata, seperti Tak Ada Hukum di Jakarta
Saat para Remaja Enteng Sekali Ayunkan Senjata, seperti Tak Ada Hukum di Jakarta
Megapolitan
Tuai Berbagai Penolakan Atas Kebijakannya, Dedi Mulyadi: Saya Siap Dibenci, Asal Tinggalkan Legasi untuk Rakyat
Tuai Berbagai Penolakan Atas Kebijakannya, Dedi Mulyadi: Saya Siap Dibenci, Asal Tinggalkan Legasi untuk Rakyat
Megapolitan
Cerita Warga Parung Panjang: Jalan Rusak dan Gelap, Sehari Bisa 5 Motor Jatuh
Cerita Warga Parung Panjang: Jalan Rusak dan Gelap, Sehari Bisa 5 Motor Jatuh
Megapolitan
Sambut HUT Jakarta, Imigrasi Jakut Permudah ASN dan Warga Buat Paspor
Sambut HUT Jakarta, Imigrasi Jakut Permudah ASN dan Warga Buat Paspor
Megapolitan
Warga Minta Fasilitas di Terminal Tanjung Priok Segera Diperbaiki
Warga Minta Fasilitas di Terminal Tanjung Priok Segera Diperbaiki
Megapolitan
Banjir hingga 180 Cm Rendam Dua Permukiman di Tangsel, Puluhan KK Terdampak
Banjir hingga 180 Cm Rendam Dua Permukiman di Tangsel, Puluhan KK Terdampak
Megapolitan
Debu Tebal dan Jalan Berlubang di Parung Panjang Ganggu Usaha Warga
Debu Tebal dan Jalan Berlubang di Parung Panjang Ganggu Usaha Warga
Megapolitan
Keliling PRJ 2025 Tanpa Capek, Pengunjung Bisa Naik Kereta Wara-Wiri
Keliling PRJ 2025 Tanpa Capek, Pengunjung Bisa Naik Kereta Wara-Wiri
Megapolitan
HUT Jakarta 22 Juni, MRT Perpanjang Jam Operasional
HUT Jakarta 22 Juni, MRT Perpanjang Jam Operasional
Megapolitan
Wali Kota Bogor Tak Mau Terburu-buru Ikuti Kebijakan ASN Boleh WFA
Wali Kota Bogor Tak Mau Terburu-buru Ikuti Kebijakan ASN Boleh WFA
Megapolitan
Tawuran Warga di Tebet Sempat Bikin Macet 15 Menit
Tawuran Warga di Tebet Sempat Bikin Macet 15 Menit
Megapolitan
Kebijakan WFA ASN Dianggap Bikin Ribet, Ini Cerita dari Lapangan
Kebijakan WFA ASN Dianggap Bikin Ribet, Ini Cerita dari Lapangan
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau