Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov DKI Diminta Tindak Pedagang Takjil yang Ganggu Ketertiban Umum

Kompas.com - 23/03/2023, 15:49 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat tata kota dari Universitas Trisakti Nirwono Yoga meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menindak para pedagang takjil yang mengganggu ketertiban umum.

Pemprov DKI juga diminta untuk mengarahkan para pedagang takjil itu berjualan di tempat lain.

"Jika dinilai menyebabkan kemacetan parah, itu Pemda DKI seperti Dishub dan Satpol PP berhak menertibkan dan mengarahkan tempat alternatif yang lebih aman dan tidak mengganggu lalu lintas," ujar Nirwono saat dihubungi, Kamis (23/3/2023).

Baca juga: Pemprov DKI Diminta Atur Tempat Pedagang Takjil Dadakan di Jakarta

Nirwono mengatakan, Pemprov DKI harus mendorong para pedagang menata lapak jualannya agar tertib dan tidak mengganggu lalu lintas.

"Kemudian menjaga kebersihan lingkungan. Itu pihak kelurahan dan Satpol PP berhak menertibkan jika dinilai tidak mematuhi aturan yang berlaku," kata Nirwono.

Pilih idol K-Pop/aktor K-Drama favoritmu & dapatkan Samsung Galaxy Fit3!
Kompas.id
Pilih idol K-Pop/aktor K-Drama favoritmu & dapatkan Samsung Galaxy Fit3!

Selain itu, Nirwono juga meminta Pemprov DKI Jakarta mengkaji aturan tempat khusus bagi masyarakat yang berdagang takjil dadakan saat Ramadhan 2023.

Aturan itu demi menjaga ketertiban umum dan menjaga arus lalu lintas agar tidak macet akibat adanya pedagang takjil.

"Pemda DKI harus memastikan lokasi penjualan takjil dadakan atau musiman tidak mengganggu arus lalu lintas kendaraan. Ada pengaturan arus lalu lintas dan tempat parkir sementara (dishub)," kata Nirwono.

Baca juga: Pedagang Takjil Bebas Berjualan saat Ramadhan, asal Tak Ganggu Lalu Lintas

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan, rekayasa lalin dilakukan di titik-titik jalan yang rawan macet dengan harapan masyarakat tetap bisa beraktivitas saat Ramadhan hingga Idul Fitri.

"Contoh di Tanah Abang dan Thamrin yang jadi pusat masyarakat sebelum mereka mudik. Demikian pula Mangga Dua," ujar Syafirin, Senin (6/3/2023).

"Jadi artinya di tempat-tempat pusat kegiatan yang selama ini teridentifikasi jadi kunjungan warga kita dalam menyambut Ramadhan, itu akan dilakukan manajemen rekayasa lalin supaya mereka tidak akan terjebak kemacetan," sambung Syafrin.

Baca juga: Baznas Bazis DKI akan Bagikan 1 Juta Takjil Gratis Selama Bulan Ramadhan

Selain melakukan rekayasa lalin, Dishub DKI Jakarta juga telah menyiapkan angkutan jelang mudik Lebaran 2023, termasuk memeriksa kelayakan sistem kendaraan yang keluar dari terminal.

"Juga akan dilakukan ramp check terhadap seluruh armada bus antarkota antarprovinsi," ucap Syafrin.

Syafrin mengimbau masyarakat mengikuti program mudik gratis yang disediakan oleh pemerintah maupun perusahaan swasta saat momen Lebaran 2023.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya
Pemprov DKI Kucurkan Hampir Rp 4 Triliun untuk Atasi Banjir Jakarta
Pemprov DKI Kucurkan Hampir Rp 4 Triliun untuk Atasi Banjir Jakarta
Megapolitan
Alasan Polda Metro Ambil Alih Kasus Kematian Diplomat Kemlu
Alasan Polda Metro Ambil Alih Kasus Kematian Diplomat Kemlu
Megapolitan
Identitas Mayat Tanpa Kepala di Kali Ciliwung Mulai Terungkap
Identitas Mayat Tanpa Kepala di Kali Ciliwung Mulai Terungkap
Megapolitan
Pramono: Banjir Jakarta Tak Bisa Selesai Hanya Simsalabim
Pramono: Banjir Jakarta Tak Bisa Selesai Hanya Simsalabim
Megapolitan
Pagar Pembatas Rel Dekat JIS Dicuri, Warga Duga Pelaku Orang Luar
Pagar Pembatas Rel Dekat JIS Dicuri, Warga Duga Pelaku Orang Luar
Megapolitan
BNPB Imbau Pemda dan Warga Siaga Hadapi Bencana di Musim Kemarau Basah
BNPB Imbau Pemda dan Warga Siaga Hadapi Bencana di Musim Kemarau Basah
Megapolitan
Polisi Selidiki Dugaan Racun dalam Tubuh Diplomat Kemlu yang Tewas di Kamar Kos Menteng
Polisi Selidiki Dugaan Racun dalam Tubuh Diplomat Kemlu yang Tewas di Kamar Kos Menteng
Megapolitan
Duduk Perkara Ahmad Dhani Laporkan Lita Gading ke Polda Metro
Duduk Perkara Ahmad Dhani Laporkan Lita Gading ke Polda Metro
Megapolitan
Kronologi Pria di Ciracas Bunuh Sepupu Usai Berebut Waktu Jaga Parkir
Kronologi Pria di Ciracas Bunuh Sepupu Usai Berebut Waktu Jaga Parkir
Megapolitan
Langganan Banjir, Perumahan Subsidi di Bekasi Dipasangi Spanduk Protes
Langganan Banjir, Perumahan Subsidi di Bekasi Dipasangi Spanduk Protes
Megapolitan
Warga Bekasi Tergusur Tak Dapat Kompensasi, Dedi Mulyadi Janji Temui Bupati
Warga Bekasi Tergusur Tak Dapat Kompensasi, Dedi Mulyadi Janji Temui Bupati
Megapolitan
Ada Unsur Pidana, Empat Laporan Kasus Ijazah Jokowi Naik ke Penyidikan
Ada Unsur Pidana, Empat Laporan Kasus Ijazah Jokowi Naik ke Penyidikan
Megapolitan
Bupati Bogor Siap Luncurkan Koperasi Merah Putih, Dorong Desa Jadi Penggerak Ekonomi Lokal
Bupati Bogor Siap Luncurkan Koperasi Merah Putih, Dorong Desa Jadi Penggerak Ekonomi Lokal
Megapolitan
Polda Metro: Ada Unsur Pidana dalam Tudingan Ijazah Palsu Jokowi
Polda Metro: Ada Unsur Pidana dalam Tudingan Ijazah Palsu Jokowi
Megapolitan
Angkot Masih Ngetem di Bahu Jalan, Celukan di Stasiun Bogor Dinilai Kurang Panjang
Angkot Masih Ngetem di Bahu Jalan, Celukan di Stasiun Bogor Dinilai Kurang Panjang
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau