Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Cabai Rawit Melonjak, Pembeli: Emak-emak Menjerit, Kantongnya Jebol

Kompas.com - 23/03/2023, 16:08 WIB
Firda Janati,
Nursita Sari

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Ibu rumah tangga (IRT) bernama Icha (28) sudah mengetahui bahwa harga cabai rawit naik di Pasar Serpong, Tangerang Selatan.

Kepada Kompas.com, Icha mengatakan, mau tidak mau dia tetap membeli cabai karena cabai merupakan salah satu bahan masak yang utama.

"Kalau pun harga cabai dan daging naik terus, ya terpaksa harus dibeli karena itu identik dengan menu Ramadhan yang cuma sekali setahun," kata Icha, Kamis (23/3/2023).

Baca juga: Harga Cabai Rawit di Pasar Serpong Melonjak, Pedagang Putar Otak

Icha paham betul bahwa kenaikan harga ini biasa terjadi saat Ramadhan dan jelang Idul Fitri.

"Walaupun ini sudah jadi kebiasaan, harga selalu naik, ya tetap saja bikin emak-emak menjerit, kantongnya jebol," tutur dia.

Icha menuturkan, biasanya dia belanja kebutuhan bahan masakan untuk keluarganya seharga Rp 50.000 di tukang sayur keliling.

Karena harga semakin naik, Icha beralih untuk langsung belanja di pasar.

"Kalau sekarang selama bulan puasa jarang ke tukang sayur, jadi sekali beli ke pasar, tadi saja lebih Rp 100.000 karena beli cabai sama daging buat rendang," tutur dia.

"Kalau sehari-hari kan Rp 50.000 menunya bukan daging, paling ayam, itu juga enggak sampai sekilo," tambah dia.

Baca juga: Kurang Pasokan Bikin Harga Cabai Melonjak di Pasar Serpong Tangsel

Oleh karenannya, sebagai ibu rumah tangga, Icha merasa berkeberatan dengan adanya kenaikan harga bahan pokok.

Sebelumnya diberitakan, harga bahan pokok seperti cabai rawit melonjak di pasar tradisional, tepatnya di Pasar Serpong, Tangerang Selatan.

Pada hari pertama puasa Ramadhan tahun ini, harga cabai rawit naik dari Rp 80.000 menjadi Rp 90.000 per kilogram.

"Sekarang (cabai rawit) seperempat itu Rp 23.000. Sekilonya Rp 80.000 tapi sekarang naik jadi Rp 90.000. Cabai yang gede itu Rp 40.000," ujar Rini (30), pedagang di Pasar Serpong.

Menurut pedagang, langkanya pasokan sayur dan cabai menjadi penyebab harga naik.

"Emang kosong di sananya (dari petani). Buah juga sama, kosong di sana, pada libur. Jadi lebih mahal gara-gara itu," ujar Rini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
ga usah makan cabe kenapa


Terkini Lainnya
Pemprov DKI Buka Gerai Samsat di PRJ 2025, Bisa Dapat Souvenir Gratis
Pemprov DKI Buka Gerai Samsat di PRJ 2025, Bisa Dapat Souvenir Gratis
Megapolitan
Bandar Narkoba di Jakut Sembunyikan 492 Gram Sabu di Tas Ransel
Bandar Narkoba di Jakut Sembunyikan 492 Gram Sabu di Tas Ransel
Megapolitan
PRJ 2025 Dimulai, Ini 6 Lokasi Parkir untuk Pengunjung
PRJ 2025 Dimulai, Ini 6 Lokasi Parkir untuk Pengunjung
Megapolitan
Cuaca Jakarta Tak Menentu Menjelang Pertandingan, Bos Formula E Mengaku Pasrah
Cuaca Jakarta Tak Menentu Menjelang Pertandingan, Bos Formula E Mengaku Pasrah
Megapolitan
Lahan Parkir Kafe di Lebak Bulus Masih Tutupi Saluran Air
Lahan Parkir Kafe di Lebak Bulus Masih Tutupi Saluran Air
Megapolitan
Kebakaran Tebet Diduga Akibat Korsleting
Kebakaran Tebet Diduga Akibat Korsleting
Megapolitan
Korban Kebakaran Tebet Sempat Teriak Minta Tolong, tapi Api Telanjur Besar
Korban Kebakaran Tebet Sempat Teriak Minta Tolong, tapi Api Telanjur Besar
Megapolitan
Lokasi dan Tarif Parkir PRJ Jakarta Fair 2025 di JIEXPO Kemayoran
Lokasi dan Tarif Parkir PRJ Jakarta Fair 2025 di JIEXPO Kemayoran
Megapolitan
Kebakaran Tebet Diawali Mati Listrik, Ketua RT Sebut Bukan Pemadaman Rutin
Kebakaran Tebet Diawali Mati Listrik, Ketua RT Sebut Bukan Pemadaman Rutin
Megapolitan
Nyala Lilin di Tengah Gelap yang Merenggut Nyawa
Nyala Lilin di Tengah Gelap yang Merenggut Nyawa
Megapolitan
Pemprov DKI Hapus Sanksi Pajak Kendaraan Bermotor hingga 31 Agustus 2025
Pemprov DKI Hapus Sanksi Pajak Kendaraan Bermotor hingga 31 Agustus 2025
Megapolitan
Bandar Narkoba Jakut Ditangkap Polisi, Sembunyi di Rumah Indekos
Bandar Narkoba Jakut Ditangkap Polisi, Sembunyi di Rumah Indekos
Megapolitan
Nurjanah Menangis Saat Bawa Plastik Berisi Bagian Tubuh Anaknya yang Tewas dalam Kebakaran
Nurjanah Menangis Saat Bawa Plastik Berisi Bagian Tubuh Anaknya yang Tewas dalam Kebakaran
Megapolitan
Mantan Karyawan TV Swasta Hilang sejak 1 Mei 2025, Terakhir Terdeteksi di Rangkasbitung
Mantan Karyawan TV Swasta Hilang sejak 1 Mei 2025, Terakhir Terdeteksi di Rangkasbitung
Megapolitan
Penampakan Kampung Gabus Usai Puluhan Bangunan Liar Dibongkar Dedi Mulyadi
Penampakan Kampung Gabus Usai Puluhan Bangunan Liar Dibongkar Dedi Mulyadi
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau