Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TNI AU Selidiki Penyebab Prajurit Kopasgat Jatuh Saat Terjun Payung di Halim Perdanakusuma

Kompas.com - 05/04/2023, 18:43 WIB
Tria Sutrisna,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jajaran TNI AU menyelidiki kasus kecelakaan seorang prajurit Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat) saat latihan terjun payung di kawasan Landasan Udara Halim Perdanakusuma, Rabu (5/4/2023).

Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsma Indan Gilang Buldansyah menjelaskan, penyelidikan dilakukan untuk mengetahui penyebab Sertu Agung Dwano Karisma terjatuh saat latihan terjun payung bersama satuannya.

"Atas musibah ini, TNI AU sedang melakukan penyelidikan intensif untuk mengetahui sebab-sebab accident yang dialami Sertu Agung Dwano Karisma," ujar Indan kepada Kompas.com, Rabu (5/4/2023).

Baca juga: Prajurit TNI AU Tewas Saat Latihan Terjun Payung di Lanud Halim

Indan menjelaskan bahwa insiden kecelakaan tersebut terjadi saat Sertu Agung dan anggota Kopasgat melaksanakan latihan terjun payung di kawasan Halim Perdanakusuma.

Latihan bersama digelar dalam rangka gladi kotor dua menjelang upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 TNI AU di Lanud Halim Perdanakusuma.

"Accident yang dialami Sertu Agung terjadi saat prajurit Pasgat ini menjalani sesi latihan terjun boogie bersama prajurit Kopasgat," kata Indan.

Menurut Indan, Sertu Agung langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Angkatan Udara (RSAU) dr. Esnawan usai terjatuh untuk mendapatkan pertolongan medis.

Baca juga: Geladi Kotor HUT Ke-77 TNI AU, Satu Prajurit Kopasgat Gugur Saat Sesi Latihan Terjun Boogie

Namun, nyawa korban tak terselamatkan dan dilaporkan meninggalkan karena mengalami luka berat akibat kecelakaan tersebut.

"Prajurit Kopasgat yang mengalami accident saat terjun boogie pada gladi kotor dua, upacara peringatan HUT ke-77 TNI AU di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (5/4/2023), akhirnya gugur," ungkap Indan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya
Kasus Gold’s Gym Dianggap Kegagalan Manajemen
Kasus Gold’s Gym Dianggap Kegagalan Manajemen
Megapolitan
Jakarta–Bekasi Jalin Kerja Sama Transportasi, Air Bersih, dan Pengembangan Bantar Gebang
Jakarta–Bekasi Jalin Kerja Sama Transportasi, Air Bersih, dan Pengembangan Bantar Gebang
Megapolitan
Polisi Temukan Hal Mencurigakan dari Jasad Diplomat yang Dilakban di Gondangdia
Polisi Temukan Hal Mencurigakan dari Jasad Diplomat yang Dilakban di Gondangdia
Megapolitan
Tiga Pembegal Sejoli di Depok Ditangkap, Sudah Beraksi 16 Kali
Tiga Pembegal Sejoli di Depok Ditangkap, Sudah Beraksi 16 Kali
Megapolitan
Gubernur Banten Bakal Koordinasi dengan Pemerintah Pusat Atasi Banjir Ciledug
Gubernur Banten Bakal Koordinasi dengan Pemerintah Pusat Atasi Banjir Ciledug
Megapolitan
Polisi Otopsi Mayat Diplomat Kemlu yang Dilakban
Polisi Otopsi Mayat Diplomat Kemlu yang Dilakban
Megapolitan
Jalan KH Hasyim Asy'ari Ciledug Masih Banjir, Arus Lalu Lintas Macet 1 Km
Jalan KH Hasyim Asy'ari Ciledug Masih Banjir, Arus Lalu Lintas Macet 1 Km
Megapolitan
RDF Rorotan Beroperasi Lagi Agustus, Bakal Terima Sampah Bekasi
RDF Rorotan Beroperasi Lagi Agustus, Bakal Terima Sampah Bekasi
Megapolitan
Diplomat yang Tewas dengan Kepala Terlakban Tinggalkan 1 Istri dan 2 Anak
Diplomat yang Tewas dengan Kepala Terlakban Tinggalkan 1 Istri dan 2 Anak
Megapolitan
Pegangan Besi JPO di Koja Dicuri Maling, Sudah Enam Tahun Tak Diperbaiki
Pegangan Besi JPO di Koja Dicuri Maling, Sudah Enam Tahun Tak Diperbaiki
Megapolitan
Besi JPO Koja Dicuri, Malingnya Beraksi Malam Hari dan Berkelompok
Besi JPO Koja Dicuri, Malingnya Beraksi Malam Hari dan Berkelompok
Megapolitan
Tak Puas dengan Penghasilan Ojol, Eko Daftar PPSU demi Hidup Stabil
Tak Puas dengan Penghasilan Ojol, Eko Daftar PPSU demi Hidup Stabil
Megapolitan
Soal Kasus Mengamuk di PN Jakut, Razman: Hotman Tak Pantas Jadi Saksi
Soal Kasus Mengamuk di PN Jakut, Razman: Hotman Tak Pantas Jadi Saksi
Megapolitan
Keluhkan Minimnya Jumlah Lowongan PPSU Cengkareng Timur, Warga: Yang Lamar Kan Banyak
Keluhkan Minimnya Jumlah Lowongan PPSU Cengkareng Timur, Warga: Yang Lamar Kan Banyak
Megapolitan
Terungkap, Sopir Bunuh Notaris karena Ingin Kuasai Mobil dan Hartanya
Terungkap, Sopir Bunuh Notaris karena Ingin Kuasai Mobil dan Hartanya
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau