Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolda Metro Minta Maaf soal Aksi Mario Dandy Pasang Borgol Sendiri, Kompolnas: Langkah yang Baik karena Publik Marah

Kompas.com - 29/05/2023, 18:00 WIB
Abdul Haris Maulana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Harian Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Irjen (Purn) Benny Mamoto memuji langkah Kapolda Metro Jaya, Irjen Karyoto yang meminta maaf soal video Mario Dandy Satrio (20) memasang borgol kabel ties sendiri.

Benny mengatakan, apa yang dilakukan Karyoto merupakan hal yang tepat yang perlu dilakukan oleh seorang pimpinan.

"Kapolda (Metro Jaya) minta maaf adalah langkah yang baik karena publik terlanjur marah dan protes terhadap Polri," ungkap Benny kepada Kompas.com, Senin (29/5/2023).

Terkait aksi Mario memasang borgol kabel ties sendiri, Benny menilai hal itu sejatinya dilakukan oleh anggota polisi yang melakukan pengawalan.

Baca juga: Hilangnya Kepercayaan Publik ke Polisi Imbas Video Viral Mario Dandy Pasang Borgol Sendiri

Karena itu, ia mengatakan bahwa kepolisian perlu melakukan penyelidikan terhadap anggota yang saat itu bertugas mengawal Mario.

"Memang perlu dilakukan penyelidikan oleh Bid Propam (Provisi Pengamanan) untuk memastikan ada pelanggaran atau tidak dan hasilnya perlu disampaikan ke publik sebagai bentuk transparansi," tutur Benny.

Sebelumnya diberitakan, Kapolda Metro Jaya Irjen (Pol) Karyoto meminta maaf kepada masyarakat luas berkait video rekaman peristiwa Mario Dandy memasang sendiri borgol kabel ties pada kedua tangannya yang kemudian viral di jagat maya.

"Pada kesempatan ini saya tergugah dan saya merasa bertanggung jawab dengan adanya berita viral yang menyangkut penanganan perkara Mario Dandy. Saya selaku penanggung jawab dari Polda Metro Jaya, saya meminta maaf," ujar dia kepada wartawan, Minggu (28/5/2023).

Baca juga: Kapolda Metro Jaya Minta Maaf atas Aksi Mario Dandy Lepas-Pakai Borgol Sendiri

Karyoto juga berterima kasih kepada warganet yang senantiasa memberikan kritik serta masukan terhadap penanganan hukum.

Menurut dia, kritikan warganet dapat menjadi pelecut sekaligus koreksi bagi Polda Metro Jaya.

"Saya tidak akan berbicara ke belakang bagaimana proses kejadiannya. Yang jelas kalau memang ini menjadi semacam koreksi bagi Polda Metro, saya terima. Saya juga berterima kasih kepada netizen yang telah memberikan kritikan dan masukan," ujar dia.

Adapun tersangka kasus penganiayaan D (17), Mario Dandy Satrio, terekam sedang memasang sendiri kabel ties yang dijadikan sebagai borgol pada tangannya.

Baca juga: Mario Dandy Minta Maaf Sambil Cengengesan, Kuasa Hukum D: Mau Berharap Apa ke Dia?

Dalam video viral yang beredar, tampak Mario tengah duduk di sebuah sofa menggunakan kaos polo dan celana pendek berwarna hitam.

Seolah sadar ada kamera yang merekam, Mario buru-buru mengambil borgol kabel ties yang ada di sebuah meja di depannya.

Kemudian, ia memasukkan kedua tangannya ke dalam borgol kabel ties lalu mengencangkannya, memperlihatkan seolah-olah tangannya terikat kencang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya
Saling Sindir, Influencer Motor di Depok Jadi Korban Pengeroyokan
Saling Sindir, Influencer Motor di Depok Jadi Korban Pengeroyokan
Megapolitan
Rayu Pramono ke Sri Mulyani: Tak Minta APBD Ditambah, asal Dana Bagi Hasil Sesuai
Rayu Pramono ke Sri Mulyani: Tak Minta APBD Ditambah, asal Dana Bagi Hasil Sesuai
Megapolitan
Wanita di Depok Dijambret Usai dari Bank, Uang Rp 300 Juta Sempat Berhamburan di Jalan
Wanita di Depok Dijambret Usai dari Bank, Uang Rp 300 Juta Sempat Berhamburan di Jalan
Megapolitan
Pramono Bakal Integrasikan Gedung AA Maramis dengan Lapangan Banteng
Pramono Bakal Integrasikan Gedung AA Maramis dengan Lapangan Banteng
Megapolitan
Duel Lawan 2 Begal, Buruh di Bekasi Terluka di Lengan dan Punggungnya
Duel Lawan 2 Begal, Buruh di Bekasi Terluka di Lengan dan Punggungnya
Megapolitan
Bea Cukai Gagalkan Penyelundupan Sabu dalam Shockbreaker dari Malaysia
Bea Cukai Gagalkan Penyelundupan Sabu dalam Shockbreaker dari Malaysia
Megapolitan
Pria di Jaktim Tewas Usai Ditusuk Pisau
Pria di Jaktim Tewas Usai Ditusuk Pisau
Megapolitan
Meski Sepi Pembeli, Pedagang Pasar Ular Tetap Bertahan karena Modal Sudah Tertanam
Meski Sepi Pembeli, Pedagang Pasar Ular Tetap Bertahan karena Modal Sudah Tertanam
Megapolitan
Diduga Jadi Lokasi Prostitusi, 16 Bangunan di Tangsel Dirobohkan
Diduga Jadi Lokasi Prostitusi, 16 Bangunan di Tangsel Dirobohkan
Megapolitan
MRT Jakarta Klaim Turunkan Kemacetan hingga 3 Persen, Bandung Jadi Kota Paling Macet
MRT Jakarta Klaim Turunkan Kemacetan hingga 3 Persen, Bandung Jadi Kota Paling Macet
Megapolitan
MRT Berencana Buka Layanan Pembuatan Paspor dan Visa di Stasiun
MRT Berencana Buka Layanan Pembuatan Paspor dan Visa di Stasiun
Megapolitan
Mayat Tanpa Kepala di Kali Ciliwung Diduga Terbawa Arus Banjir dari Megamendung
Mayat Tanpa Kepala di Kali Ciliwung Diduga Terbawa Arus Banjir dari Megamendung
Megapolitan
Rencana Car Free Night di Jakarta Masih Digodok, Ini Pertimbangannya
Rencana Car Free Night di Jakarta Masih Digodok, Ini Pertimbangannya
Megapolitan
Detik-detik Penjaga Kos Congkel Jendela Kamar Diplomat Kemlu yang Tewas
Detik-detik Penjaga Kos Congkel Jendela Kamar Diplomat Kemlu yang Tewas
Megapolitan
Omzet Anjlok, Pedagang Pasar Ular Ketar-ketir Bayar Sewa Kios Rp 65 Juta per Tahun
Omzet Anjlok, Pedagang Pasar Ular Ketar-ketir Bayar Sewa Kios Rp 65 Juta per Tahun
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau