Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berawal dari Video Lawas Riang Prasetya, Kejanggalan Pembangunan BTB School di Pluit Putri Kembali Disorot

Kompas.com - 30/05/2023, 06:45 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Pluit Putri, Penjaringan, Jakarta Utara, buka suara atas beredarnya kembali video lawas yang memperlihatkan Ketua RT 011/RW 03 di Pluit, Riang Prasetya, seolah tengah diintimidasi oleh mereka.

Pasalnya saat video itu kembali diperbincangkan publik, Riang mengatakan peristiwa yang sudah lama terjadi itu berkaitan dengan kasus penyerobotan lahan negara pada 2019.

"Dalam perkara ini, jelas-jelas warga Pluit Putri yang sewenang-wenang mau menguasai lahan milik negara. Lalu, siapa yang salah? Perkara ini sudah selesai," ujar Riang, Sabtu (27/5/2023).

Baca juga: Saat Warga Pluit Putri Ungkap Sebab Keributan dengan Riang Prasetya di Masa Lalu...

Tak terima disebut menyerobot lahan negara, Ketua RT 005/RW 06 Perumahan Pluit Putri, Johanna Aliandoe, mengungkap pemicu keributan dalam video tersebut.

Menurut Johanna, keributan dengan Riang berawal ketika Ketua RT 005, Ketua RT 003, Ketua RT 006/RW 06 Pluit Putri menerima surat dari Kelurahan Pluit pada 26 April 2019.

Surat itu berisi undangan sosialisasi rencana pembangunan sekolah swasta Bina Tunas Bangsa (BTB) International School.

Undangan itu membuat warga Perumahan Pluit Putri geger karena BTB International School bakal berdiri di atas satu-satunya ruang terbuka hijau (RTH) yang sudah ada sejak dulu di sana.

"Lho, kaget kita. 'Kok sosialisasi? Kok kami enggak tahu apa-apa mau dibangun sekolah? Kok bisa sekolah dibangun di atas fasilitas umum dan fasilitas sosial kami?'. Wah ribut, resah," kata Johanna.

Baca juga: Ketua RT Pluit Putri Sebut Jakpro Sewakan Lahan RTH untuk Pembangunan Sekolah Swasta

Jakpro sewakan RTH untuk sekolah swasta

Johanna Aliandoe menyebut PT Jakarta Propertindo (Jakpro) menyewakan sebagian lahan RTH untuk pembangunan sekolah swasta.

Padahal, kata Johanna, lahan itu merupakan bagian dari RTH Perumahan Pluit, tempat warga beraktivitas sehari-hari, salah satunya berolahraga.

"Jakpro dan BTB ada kontrak kerja sama untuk penggunaan (sebagian) lahan ini. Jadi, Jakpro menyewakan lahan ini kepada BTB selama 25 tahun," kata Johanna, Senin (29/5/2023).

Warga Perumahan Pluit Putri sempat menolak pembangunan sekolah swasta itu karena RTH merupakan tempat yang sangat bermanfaat untuk warga sekitar pada 2019.

Warga setempat juga sempat terkejut saat mengetahui perubahan zonasi peruntukan RTH di wilayah mereka dari hijau menjadi cokelat.

Baca juga: Warga Pluit Putri Kaget Status RTH Tiba-Tiba Berubah, Diduga untuk Akomodasi Pendirian Sekolah Swasta

Jejak keributan pembangunan BTB School

Pada 2020, warga Pluit Putri juga memprotes rencana revitalisasi lapangan yang dilakukan oleh BTB School, sekolah swasta yang berkerja sama dengan PT Jakpro.

Rencana revitalisasi itu dilakukan untuk mendirikan bangunan di taman komplek perumahan warga. Namun, sekolah swasta tersebut tiba-tiba merevitalisasi taman yang ada, di luar ketentuan izin mendirikan bangunan (IMB).

Halaman:


Terkini Lainnya
Pemilik Rumah Ambles di Matraman Pilih Bertahan dan Lakukan Renovasi
Pemilik Rumah Ambles di Matraman Pilih Bertahan dan Lakukan Renovasi
Megapolitan
Imbas Mobil Dibakar GRIB Jaya, Polisi Bersenjata Kawal Pengukuran Tanah di Harjamukti
Imbas Mobil Dibakar GRIB Jaya, Polisi Bersenjata Kawal Pengukuran Tanah di Harjamukti
Megapolitan
Bukan Kiriman dari Bogor, Dedi Mulyadi Sebut Ini Biang Kerok Banjir Jakarta
Bukan Kiriman dari Bogor, Dedi Mulyadi Sebut Ini Biang Kerok Banjir Jakarta
Megapolitan
Ahmad Dhani Laporkan Lita Gading ke Polisi, Pengacara: Ini Kejahatan Serius
Ahmad Dhani Laporkan Lita Gading ke Polisi, Pengacara: Ini Kejahatan Serius
Megapolitan
Pramono Ancam Sanksi ASN yang Bawa Kendaraan Tiap Rabu
Pramono Ancam Sanksi ASN yang Bawa Kendaraan Tiap Rabu
Megapolitan
ODGJ yang Masuk Apartemen Orang Tanpa Izin di Kalibata Bukan WNA Ilegal
ODGJ yang Masuk Apartemen Orang Tanpa Izin di Kalibata Bukan WNA Ilegal
Megapolitan
Diduga Diserobot GRIB Jaya, Polisi Ukur Lahan di Harjamukti
Diduga Diserobot GRIB Jaya, Polisi Ukur Lahan di Harjamukti
Megapolitan
Antisipasi Banjir, Pemprov DKI Siagakan 1.175 Pompa Air
Antisipasi Banjir, Pemprov DKI Siagakan 1.175 Pompa Air
Megapolitan
Aplikasi Bebunge Bekasi Ganti Nama Jadi Bekasikab Super Apps
Aplikasi Bebunge Bekasi Ganti Nama Jadi Bekasikab Super Apps
Megapolitan
Makelar Judi Online Kominfo Ketahuan Anak Sendiri Main Judol
Makelar Judi Online Kominfo Ketahuan Anak Sendiri Main Judol
Megapolitan
WN Afghanistan di Kalibata City yang Diduga ODGJ Ternyata Pengungsi UNHCR
WN Afghanistan di Kalibata City yang Diduga ODGJ Ternyata Pengungsi UNHCR
Megapolitan
Motor Telantar 4 Tahun di Stasiun Tambun, Petugas: Mending Diambil, Biar Kami Jackpot
Motor Telantar 4 Tahun di Stasiun Tambun, Petugas: Mending Diambil, Biar Kami Jackpot
Megapolitan
Bea Cukai Bandara Soetta Temukan Sabu yang Disembunyikan dalam Buku Anak
Bea Cukai Bandara Soetta Temukan Sabu yang Disembunyikan dalam Buku Anak
Megapolitan
Mengingat Ancaman Pramono soal ASN yang Tak Patuh Naik Transportasi Umum Tiap Rabu
Mengingat Ancaman Pramono soal ASN yang Tak Patuh Naik Transportasi Umum Tiap Rabu
Megapolitan
Pramono Targetkan Penggabungan 3 Taman di Blok M Rampung Akhir 2025
Pramono Targetkan Penggabungan 3 Taman di Blok M Rampung Akhir 2025
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau