Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Emak-emak Pembudi Daya Jamur di Batang Jateng, Usia Bukan Halangan untuk Berdaya...

Kompas.com - 30/05/2023, 17:50 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Nursita Sari

Tim Redaksi

BATANG, KOMPAS.com - Usia bukan halangan bagi emak-emak di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, untuk tetap produktif.

Diberdayakan langsung oleh Dompet Dhuafa, mereka menghabiskan waktu untuk membudidayakan jamur tiram di Sentra Jamur Batang yang terletak di Desa Lebo, Kecamatan Warungasem, Kabupaten Batang.

Pantauan Kompas.com pada Selasa (30/5/2023), tidak ada raut masam di wajah emak-emak itu meski sebagian dari mereka hampir berusia lansia.

Baca juga: Bermain Halang Rintang di Trotoar Jalan Asia Afrika, Hadapi Lubang Menganga dan Semak Mengganggu

Mereka begitu cekatan ketika bekerja. Bola matanya bak memiliki sensor khusus untuk memilah dan memilih jamur tiram yang siap panen.

"Kalau dilihat sekilas, semuanya tampak sama. Namun, ada perbedaan mencolok untuk menentukan tingkat kematangan jamur. Salah satunya adalah melihat ketebalannya," ujar salah satu pemetik jamur tiram bernama Urbaningsih (55).

Urba, sapaan akrabnya, mengungkapkan, ciri-ciri jamur tiram yang sudah matang relatif tipis. Tak hanya itu, jamur tiram yang sudah matang juga memiliki diameter lebar.

"Kalau ukurannya kecil dan terasa keras ketika dipegang, maka jamur tiram belum siap panen," ungkap dia.

Baca juga: Wajah Baru Halte Transjakarta Manggarai, Modern dan Diawasi CCTV

Setelah jamur tiram siap panen selesai dipetik, tugas Urba dan dua rekannya adalah membersihkan jamur-jamur tersebut.

Dalam fase ini, mereka juga kembali memeriksa apakah ada jamur yang tidak sesuai standar.

Bila semua jamur yang dipetik dirasa sudah sesuai standar, tahap selanjutnya adalah mengemas jamur tiram ke wadah berbagai ukuran.

"Biasanya dikemas di plastik ukuran lima kilogram, tapi ada juga yang satu kilogram. Tergantung permintaan," imbuh dia.

Adapun Urba tak memiliki jadwal libur kala mengerjakan tugasnya. Ia masuk setiap hari dari Senin-Minggu.

Dalam sehari, dia harus bolak-balik sebanyak dua kali ke rumah jamur atau kumbung, yakni pagi hari sekitar pukul 10.00 WIB dan sore hari sekitar pukul 15.00 WIB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya
Cerita Warga Parung Panjang: Jalan Rusak dan Gelap, Sehari Bisa 5 Motor Jatuh
Cerita Warga Parung Panjang: Jalan Rusak dan Gelap, Sehari Bisa 5 Motor Jatuh
Megapolitan
Sambut HUT Jakarta, Imigrasi Jakut Permudah ASN dan Warga Buat Paspor
Sambut HUT Jakarta, Imigrasi Jakut Permudah ASN dan Warga Buat Paspor
Megapolitan
Warga Minta Fasilitas di Terminal Tanjung Priok Segera Diperbaiki
Warga Minta Fasilitas di Terminal Tanjung Priok Segera Diperbaiki
Megapolitan
Banjir hingga 180 Cm Rendam Dua Permukiman di Tangsel, Puluhan KK Terdampak
Banjir hingga 180 Cm Rendam Dua Permukiman di Tangsel, Puluhan KK Terdampak
Megapolitan
Debu Tebal dan Jalan Berlubang di Parung Panjang Ganggu Usaha Warga
Debu Tebal dan Jalan Berlubang di Parung Panjang Ganggu Usaha Warga
Megapolitan
Keliling PRJ 2025 Tanpa Capek, Pengunjung Bisa Naik Kereta Wara-Wiri
Keliling PRJ 2025 Tanpa Capek, Pengunjung Bisa Naik Kereta Wara-Wiri
Megapolitan
HUT Jakarta 22 Juni, MRT Perpanjang Jam Operasional
HUT Jakarta 22 Juni, MRT Perpanjang Jam Operasional
Megapolitan
Wali Kota Bogor Tak Mau Terburu-buru Ikuti Kebijakan ASN Boleh WFA
Wali Kota Bogor Tak Mau Terburu-buru Ikuti Kebijakan ASN Boleh WFA
Megapolitan
Tawuran Warga di Tebet Sempat Bikin Macet 15 Menit
Tawuran Warga di Tebet Sempat Bikin Macet 15 Menit
Megapolitan
Kebijakan WFA ASN Dianggap Bikin Ribet, Ini Cerita dari Lapangan
Kebijakan WFA ASN Dianggap Bikin Ribet, Ini Cerita dari Lapangan
Megapolitan
Penumpang Keluhkan Preman Berkedok Pedagang Asongan di Terminal Tanjung Priok
Penumpang Keluhkan Preman Berkedok Pedagang Asongan di Terminal Tanjung Priok
Megapolitan
Dedi Mulyadi Selidiki Keterlibatan Oknum PJT dan Desa Soal Bangunan Liar Kampung Gabus
Dedi Mulyadi Selidiki Keterlibatan Oknum PJT dan Desa Soal Bangunan Liar Kampung Gabus
Megapolitan
Diduga Tak Kembalikan Pinjaman Puluhan Juta ke Petugas PPSU, Lurah di Jaktim Diperiksa
Diduga Tak Kembalikan Pinjaman Puluhan Juta ke Petugas PPSU, Lurah di Jaktim Diperiksa
Megapolitan
Tanggal Tua, Pengunjung PRJ 2025 Pasang Budget Jajan Rp 150.000
Tanggal Tua, Pengunjung PRJ 2025 Pasang Budget Jajan Rp 150.000
Megapolitan
Jalan Rusak di Parung Panjang Banyak Dilewati Truk Besar
Jalan Rusak di Parung Panjang Banyak Dilewati Truk Besar
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau