Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Sampah Menggunung di Pasar Kemiri Muka, Volume Meningkat tapi Truk Pengangkut Rusak

Kompas.com - 30/05/2023, 18:17 WIB
M Chaerul Halim,
Nursita Sari

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok mengungkapkan penyebab sampah menggunung di tempat pembuangan sementara (TPS) Pasar Kemiri Muka.

Kepala Bidang Kebersihan dan Kemitraan DLHK Depok Iskandar Zulkarnaen mengatakan, ada peningkatan volume sampah yang dibuang di TPS tersebut selama bulan Ramadhan 2023.

Kondisi itu lantas membuat petugas DLHK Kota Depok kewalahan untuk mengangkut sampah-sampah tersebut sehingga sebagian sampah tak terangkut.

"Ada beberapa faktor. Salah satunya karena kondisi sampah sisa bulan puasa yang banyak, lebih dari normal," kata Iskandar saat dikonfirmasi, Selasa (30/5/2023).

Baca juga: Menengok Gunungan Sampah di TPS Pasar Kemiri Muka yang Berbau Busuk

Selain itu, kerusakan armada truk juga menyebabkan petugas tak bisa memaksimalkan pengangkutan sampah di sana.

"Kemudian, ada kerusakan armada selama 10 hari pada awal bulan ini," ucap Iskandar.

Meski begitu, Iskandar berencana mengerahkan sembilan armada untuk mengangkut sampah yang menggunung di TPS Pasar Kemiri Muka.

Armada tersebut akan mulai dioperasikan untuk mengangkut sampah pada pekan ini.

"Segera akan kami upayakan untuk opsi pada minggu ini. Rencananya ada sembilan tronton," kata Iskandar.

Baca juga: Geramnya Pedagang Pasar Kemiri Muka, Gunungan Sampah Hampir Setinggi Atap Kios

Adapun sampah di TPS Pasar Kemiri Muka sudah menggunung dalam dua bulan terakhir.

Berdasarkan pengamatan pada Senin (29/5/2023), ketinggian tumpukan sampah mencapai 5 meter. Tingginya bahkan nyaris sejajar dengan atap kios para pedagang Pasar Kemiri Muka.

Sampah-sampah itu didominasi sampah sayuran, buah-buahan, keranjang, karung, dan sampah rumah tangga.

"Kondisi demikian dengan kondisi sampah menggunung sudah terjadi selama dua bulan," kata Ketua Kerukunan Pedagang Pasar Kemiri Muka Depok (KPPKMD) Karno Sumardo saat ditemui di Pasar Kemiri Muka, Senin.

Baca juga: Pedagang Pasar Kemiri Muka Tak Tahan Lagi Lihat Sampah Setinggi Atap di TPS, Ancam Buang ke Kantor DLHK Depok

Karno mengatakan, sampah menggunung itu bukan karena tak diangkut petugas DLHK Kota Depok.

Namun, pengangkutan sampah yang dilakukan petugas DLHK Kota Depok tak sebanding dengan sampah yang masuk ke TPS tersebut.

"Kalau dari pasar dan lingkungan sehari cuma (masuk ke TPS) dua hingga tiga truk. Kalau setiap hari diangkut truk seperti yang sudah-sudah, tidak akan menggunung," kata Karno.

"Sehari memang diambil dua truk, tapi itu tidak tiap hari, dua truk juga tidak utuh, karena mereka ambil sampah di tempat lain dulu," tambah dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya
Mayat Bayi Ditemukan dalam Plastik di Jaksel
Mayat Bayi Ditemukan dalam Plastik di Jaksel
Megapolitan
Gramedia Melawai Tawarkan Pengalaman Baru, Baca Buku Sambil Ngopi
Gramedia Melawai Tawarkan Pengalaman Baru, Baca Buku Sambil Ngopi
Megapolitan
Sapi Kurban Terperosok ke Sumur Resapan di Kemayoran
Sapi Kurban Terperosok ke Sumur Resapan di Kemayoran
Megapolitan
Gramedia Melawai Tampil Lebih Segar, Surga Baru bagi Pencinta Buku
Gramedia Melawai Tampil Lebih Segar, Surga Baru bagi Pencinta Buku
Megapolitan
Viral Video Transjakarta Rute 7B Gunakan Bus Kecil, Warganet: Yang Besar Saja Bejubel
Viral Video Transjakarta Rute 7B Gunakan Bus Kecil, Warganet: Yang Besar Saja Bejubel
Megapolitan
Wajah Gramedia Melawai Baru, Pengunjung Makin Betah Baca Buku
Wajah Gramedia Melawai Baru, Pengunjung Makin Betah Baca Buku
Megapolitan
Wajah Baru Gramedia Melawai, Ruang Baca Anak Jadi Magnet Baru
Wajah Baru Gramedia Melawai, Ruang Baca Anak Jadi Magnet Baru
Megapolitan
Wajah Baru Gramedia Melawai, Lebih Modern dan Nyaman untuk Membaca
Wajah Baru Gramedia Melawai, Lebih Modern dan Nyaman untuk Membaca
Megapolitan
Gudang dan Toko Ban di Pondok Gede Hangus Terbakar, Diduga akibat Korsleting
Gudang dan Toko Ban di Pondok Gede Hangus Terbakar, Diduga akibat Korsleting
Megapolitan
Ancol Tetap Berlakukan Jam Operasional Normal Selama Libur Panjang Idul Adha 2025
Ancol Tetap Berlakukan Jam Operasional Normal Selama Libur Panjang Idul Adha 2025
Megapolitan
KAI Commuter Salurkan Hewan Kurban di 18 Titik Jalur Rel untuk Cegah Vandalisme
KAI Commuter Salurkan Hewan Kurban di 18 Titik Jalur Rel untuk Cegah Vandalisme
Megapolitan
KAI Commuter Salurkan Hewan Kurban ke Warga Sekitar Jalur Rel
KAI Commuter Salurkan Hewan Kurban ke Warga Sekitar Jalur Rel
Megapolitan
Cerita Usi Datang Jauh dari Cirebon demi Lihat Sapi Prabowo-Gibran di Masjid Istiqlal
Cerita Usi Datang Jauh dari Cirebon demi Lihat Sapi Prabowo-Gibran di Masjid Istiqlal
Megapolitan
Kebakaran Rumah di Penjaringan, 17 Mobil Damkar Dikerahkan
Kebakaran Rumah di Penjaringan, 17 Mobil Damkar Dikerahkan
Megapolitan
Pengunjung Ancol Diminta Berhati-hati Saat Bermain di Pantai
Pengunjung Ancol Diminta Berhati-hati Saat Bermain di Pantai
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau