Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dokter Imbau Masyarakat Pakai Masker di Tengah Buruknya Kualitas Udara Jakarta

Kompas.com - 02/06/2023, 23:50 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dokter spesialis paru, Prof. Dr. dr. Agus Dwi Susanto, SpP(K) mengimbau masyarakat Jakarta agar tetap memakai masker saat beraktivitas di luar ruangan.

Pasalnya, kualitas udara di Ibu Kota terbilang mengkhawatirkan dalam beberapa hari terakhir.

Ini bisa dilihat dari data IQAir per 26 Mei-2 Juni 2023, yang menunjukkan indeks kualitas udara (Air Quality Index/AQI) Jakarta ada di atas angka 150, dengan konsentrasi polutan utama PM 2.5, artinya tidak sehat.

"Kalau masuk kategori tidak sehat maka semua aktivitas di luar ruangan harus menggunakan masker," ucap Dokter Agus saat dihubungi Kompas.com, Jumat (2/6/2023).

Baca juga: Kualitas Udara Jakarta Buruk, Bisa Picu Infeksi Pernapasan dan Kanker

Masker penting untuk melindungi saluran pernapasan dari polutan yang bersifat partikel, termasuk PM 2.5 atau partikel halus yang berukuran 2,5 mikrometer.

Kendati begitu, kata Dokter Agus, tidak semua masker bisa menyaring partikel-partikel halus ini.

"Paling ideal masker yang bisa dipakai itu, masker yang memiliki kemampuan filtrasi partikel 95 persen, contohnya masker N95, itu paling bagus," tutur dia.

Sedangkan untuk masker kain dan masker bedah yang kerap digunakan sehari-hari, tidak efektif untuk menyaring partikel polutan.

Mengacu Jurnal Respirasi bertajuk "Peran Masker/Respirator dalam Pencegahan Dampak Kesehatan Paru Akibat Polusi Udara" (1/1/2017), sebuah penelitian di China membuktikan masker kain tidak efektif menyaring PM 2,5, kemampuannya di bawah 50 persen.

Baca juga: Kualitas Udara Jakarta Buruk, Waspadai Penyakit Pernapasan pada Anak


Sedangkan masker bedah, tidak bisa menutupi hidung dan mulut dengan sempurna karena terdapat celah di keempat sisi masker tersebut.

"Tapi kalau tidak ada masker N95, penggunaan masker bedah biasa seperti yang kita gunakan, yang biru hijau itu sebenarnya tidak apa, masih bisa memfiltrasi 50 persen partikel," terang Dokter Agus.

Namun, bila status indeks kualitas udara di suatu daerah tidak sehat dan berwarna merah, Dokter Agus tetap menyarankan agar masyarakat menggunakan masker N95 saat beraktivitas di luar ruangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya
Suami yang Bunuh Istri di Ciputat Ditangkap, Satu Pisau Daging Disita
Suami yang Bunuh Istri di Ciputat Ditangkap, Satu Pisau Daging Disita
Megapolitan
Pemotor Terjatuh Usai Tersangkut Kabel Menjuntai di Kalideres
Pemotor Terjatuh Usai Tersangkut Kabel Menjuntai di Kalideres
Megapolitan
Suami di Ciputat Bunuh Istri, Tetangga Dengar Teriakan Korban dan Anak
Suami di Ciputat Bunuh Istri, Tetangga Dengar Teriakan Korban dan Anak
Megapolitan
Posko SPMB SMKN 1 Jakarta Bantu Masyarakat, Koordinasi dengan Disdik
Posko SPMB SMKN 1 Jakarta Bantu Masyarakat, Koordinasi dengan Disdik
Megapolitan
Trotoar di Sekitar Grand Indonesia Dipangkas Sementara untuk Proyek Galian
Trotoar di Sekitar Grand Indonesia Dipangkas Sementara untuk Proyek Galian
Megapolitan
Pramono Sebut 55 Juta Ton Sampah di Jakarta sebagai 'Harta Karun Baru'
Pramono Sebut 55 Juta Ton Sampah di Jakarta sebagai "Harta Karun Baru"
Megapolitan
Suami Bunuh Istri di Ciputat Timur, Lalu Pasrah Saat Mengaku ke Tetangga
Suami Bunuh Istri di Ciputat Timur, Lalu Pasrah Saat Mengaku ke Tetangga
Megapolitan
Usai Habisi Istri, Pria di Ciputat Ketuk Rumah Tetangga: Pung, Si Nisa Sudah Saya Bunuh...
Usai Habisi Istri, Pria di Ciputat Ketuk Rumah Tetangga: Pung, Si Nisa Sudah Saya Bunuh...
Megapolitan
Terungkap, Ini Penyebab Lift Macet di Gedung Tertinggi Jakarta
Terungkap, Ini Penyebab Lift Macet di Gedung Tertinggi Jakarta
Megapolitan
Kisah Titi, Ibu yang Diam-diam Menyusul Anak ke Job Fair
Kisah Titi, Ibu yang Diam-diam Menyusul Anak ke Job Fair
Megapolitan
Usai Bunuh Istri, Pria di Ciputat Ketuk Pintu Rumah Tetangga Sambil Gendong Anak
Usai Bunuh Istri, Pria di Ciputat Ketuk Pintu Rumah Tetangga Sambil Gendong Anak
Megapolitan
Pramono: Jakarta Siap Kerja Sama dengan 10 Provinsi, Fokus ke Pangan hingga Sampah
Pramono: Jakarta Siap Kerja Sama dengan 10 Provinsi, Fokus ke Pangan hingga Sampah
Megapolitan
Manajemen UP at Thamrin Nine Minta Maaf soal Insiden Lift Macet di Lantai 99
Manajemen UP at Thamrin Nine Minta Maaf soal Insiden Lift Macet di Lantai 99
Megapolitan
PN Jaksel Kembali Gelar Sidang Kasus Judol Komdigi Klaster Pegawai Hari Ini
PN Jaksel Kembali Gelar Sidang Kasus Judol Komdigi Klaster Pegawai Hari Ini
Megapolitan
8 Jalur Pendaftaran SMA Negeri Jakarta 2025 Resmi Dibuka, Ini Jadwal Lengkapnya
8 Jalur Pendaftaran SMA Negeri Jakarta 2025 Resmi Dibuka, Ini Jadwal Lengkapnya
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau