Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sering Blusukan Sambil Olahraga Pagi, Ganjar: Warga Ternyata Tidak Ingin yang Muluk-muluk...

Kompas.com - 04/06/2023, 19:33 WIB
Rizky Syahrial,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon presiden (bacapres) PDI Perjuangan (PDI-P) Ganjar Pranowo sering melakukan olahraga pagi sambil berkeliling ke masyarakat.

Menurut Ganjar, itu merupakan salah satu cara untuk mendengar langsung keluhan bahkan saran dari masyarakat. 

Dia pun bercerita aktivitasnya berkeliling lari ke kawasan Glodok, Tamansari, Jakarta Barat, pagi tadi bersama Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Fraksi PDI-P, Charles Honoris.

"Tadi pagi saya coba keliling sambil berlari di sekitar Glodok. Bung Charles menemani saya bersama teman-teman DPRD, dan kita bertemu dengan masyarakat yang ada di warung kopi," ujar Ganjar saat acara Konsolidasi PDI-P DKI Jakarta, di Basket Hall Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (4/6/2023).

Baca juga: Pakai Strategi Nano untuk Pilpres, Ganjar Bakal Selonong Boy ke Gang-gang

"Untuk apa, Untuk kita bisa mendengarkan lebih jernih apa yang menjadi suara rakyat, apa yang mau, apa yang diinginkan oleh mereka," tambah dia.

Menurut Ganjar, permintaan rakyat tidak muluk-muluk. Pertama mereka hanya ingin disapa. Hal itu dapat membuat senang dan bahagia.

"Mereka ternyata tidak ingin yang muluk-muluk. Satu, mereka hanya butuh disapa sehingga dia senang dan bahagia," kata dia.

Selanjutnya dengan cara ini, ia juga dapat melihat langsung apa yang dibutuhkan rakyat.

"Kedua, secara visual kami akan bisa melihat apa yang dibutuhkan," tambah dia.

Baca juga: Sebut Tantangan Pemilu di Gen Z dan Milenial, Ganjar: Mereka Tak Tahu Berdarahnya PDI-P Pertahankan Demokrasi

"Bung Charles tadi mengajak saya melihat kuliner yang cukup tua, warung kopi yang berusia ratusan tahun dan tukang cukur yang sampai generasi ketiga," jelas dia.

Ganjar juga sempat mendatangi wihara saat Umat Budha memperingati hari raya Waisak pagi ini.

"Termasuk datang ke klenteng yang hari ini untuk kawan-kawan Buddhis selama Waisak, tadi kami bertemu dengan mereka dan mereka sangat gembira," jelas Ganjar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya
Pemprov Jakarta Bakal Bangun Tanggul untuk Cegah Banjir Rob di Jakut
Pemprov Jakarta Bakal Bangun Tanggul untuk Cegah Banjir Rob di Jakut
Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Apartemen Tebet
Mayat Pria Ditemukan di Apartemen Tebet
Megapolitan
Kasus Warga Cikiwul Tebus Daging Kurban Rp 15.000 Diselesaikan secara Musyawarah
Kasus Warga Cikiwul Tebus Daging Kurban Rp 15.000 Diselesaikan secara Musyawarah
Megapolitan
Korban Kebakaran Penjaringan Minta Rano Karno Bantu Pembangunan Rumah: Kan Kita Udah Milih Dia
Korban Kebakaran Penjaringan Minta Rano Karno Bantu Pembangunan Rumah: Kan Kita Udah Milih Dia
Megapolitan
Hendak Tawuran Sambil Bawa Sajam hingga Bom Molotov, 3 Remaja di Jakpus Ditangkap
Hendak Tawuran Sambil Bawa Sajam hingga Bom Molotov, 3 Remaja di Jakpus Ditangkap
Megapolitan
Cerita Misti Selamatkan Diri dari Kebakaran Penjaringan: Asap 'Ngebul' ke Muka Saya
Cerita Misti Selamatkan Diri dari Kebakaran Penjaringan: Asap "Ngebul" ke Muka Saya
Megapolitan
Korban Kebakaran Penjaringan Kesulitan Gunakan Toilet Portabel
Korban Kebakaran Penjaringan Kesulitan Gunakan Toilet Portabel
Megapolitan
Plafon Terminal Jatijajar Depok Roboh akibat Angin Puting Beliung
Plafon Terminal Jatijajar Depok Roboh akibat Angin Puting Beliung
Megapolitan
Korban Kebakaran Penjaringan Masih Kekurangan Bantuan Pakaian
Korban Kebakaran Penjaringan Masih Kekurangan Bantuan Pakaian
Megapolitan
Pemkot Depok Janjikan Bantuan Tukang dan Material untuk Perbaikan Rumah Terdampak Puting Beliung
Pemkot Depok Janjikan Bantuan Tukang dan Material untuk Perbaikan Rumah Terdampak Puting Beliung
Megapolitan
2 Pemotor Remaja Tewas Usai Tabrak Pembatas Jalan di Depok
2 Pemotor Remaja Tewas Usai Tabrak Pembatas Jalan di Depok
Megapolitan
Tidur Beralaskan Terpal, Korban Kebakaran Penjaringan Minta Bantuan Kasur
Tidur Beralaskan Terpal, Korban Kebakaran Penjaringan Minta Bantuan Kasur
Megapolitan
Klarifikasi Panitia Minta Rp 15.000 untuk Tebus Daging Kurban di Cikiwul: Untuk Operasional
Klarifikasi Panitia Minta Rp 15.000 untuk Tebus Daging Kurban di Cikiwul: Untuk Operasional
Megapolitan
Perbaikan Rumah Rusak akibat Puting Beliung di Depok Bakal Gunakan Anggaran BTT
Perbaikan Rumah Rusak akibat Puting Beliung di Depok Bakal Gunakan Anggaran BTT
Megapolitan
Pramono Prioritaskan Bantu Balita yang Jadi Korban Kebakaran Penjaringan
Pramono Prioritaskan Bantu Balita yang Jadi Korban Kebakaran Penjaringan
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau