Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kala JLNT Pluit yang Ditolak Warga Tetap Dibangun Ahok, Kini Malah Mangkrak

Kompas.com - 05/06/2023, 18:05 WIB
Ivany Atina Arbi

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Proyek Jalan Layang Non Tol (JLNT) Pluit di Jakarta Utara yang mangkrak sejak 2015 kini kondisinya makin memprihatinkan.

Tumbuhan-tumbuhan liar menjalar di sepanjang pembatas jalan layang.

Lalu, tumpukan sampah dan dedaunan yang sudah mengering tampak memenuhi sebagian badan jalan.

Sebelum kembali menjadi sorotan media, sejumlah gelandangan bahkan mendirikan bedeng di sekitar proyek mangkrak tersebut.

Kini, bangunan-bangunan itu telah dibongkar oleh petugas.

Baca juga: JLNT Pluit Warisan Ahok yang Kini Mangkrak Dulu Ditolak Warga karena Berpotensi Sebabkan Banjir

Dulu ditolak warga

Sebelum mangkrak dan tak terawat seperti sekarang ini, proyek JLNT Pluit sempat mendapat penolakan keras dari warga sekitar.

Forum Warga Pluit mendesak pemimpin DKI Jakarta saat itu, mantan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, untuk mengkaji ulang pembangunan JLNT Pluit.

Pasalnya, proyek yang akan menggunakan sebagian besar badan Tanggul Pluit itu berpotensi merusak tanggul, sehingga menyebabkan banjir.

Bila banjir terjadi, bukan hanya warga yang akan terdampak, tetapi juga PLTU Muara Katang yang merupakan sumber listrik untuk Jawa-Bali.

Selain itu, warga merasa tidak dilibatkan dalam penyusunan dan sosialisasi amdal (analisis mengenai dampak lingkungan) JLNT Pluit.

Baca juga: Mirisnya Kondisi Proyek JLNT Pluit Warisan Ahok yang Mangkrak

Diketahui, JLNT Pluit ditargetkan memiliki panjang sekitar 10 kilometer. Proyek ini akan menghubungkan Pluit dengan kawasan komersil Green Bay di Jakarta Utara.

Namun, hingga proyek itu mangkrak pada 2015, baru sekitar 3 kilometer jalan yang selesai dibangun.

Salah satu perwakilan Forum Warga Pluit, Kenan (60), mengatakan pada 2015 lalu bahwa proyek itu sama sekali tidak bermanfaat bagi warga sekitar.

Baca juga: Bentrok GPK dan TNI di Magelang Berakhir Damai, Kapendam Diponegoro: Jangan Merasa Jagoan

“Pembangunan JLNT hanya menjadi kepentingan eksklusif dan hanya dinikmati warga Green Bay dan Pluit City, tidak ada manfaatnya untuk warga sekitar,” ujar Kenan, Sabtu (24/10/2015).

Helen, salah seorang warga lainnya, menambahkan bahwa lokasi pembangunan JLNT Pluit sangat berdekatan dengan perumahan warga, sehingga dapat menimbulkan polusi yang harus ditanggung warga.

Halaman:
Komentar
kalau hati kita penuh dengki sulit menerima kelebihan dan kebaikan orang lain . berfikir dewasa itu ternyata perlu , membalas komentar heinz guderian : orang ambisi tapi kemampuan nol, sepak terjangnya dimanapun akan tetap meninggalkan warisan, yaitu hujatan.


Terkini Lainnya
Sebelum Masuk Kominfo, Adhi Kismanto Presentasi Soal Crawling di Depan Budi Arie
Sebelum Masuk Kominfo, Adhi Kismanto Presentasi Soal Crawling di Depan Budi Arie
Megapolitan
Viral Video Ibu Melahirkan di Stasiun Bogor, Hendak ke Jakarta Sendirian
Viral Video Ibu Melahirkan di Stasiun Bogor, Hendak ke Jakarta Sendirian
Megapolitan
Jalan I Gusti Ngurah Rai Rusak, Pernah Terjadi 3 Kali Kecelakan Dalam Sehari
Jalan I Gusti Ngurah Rai Rusak, Pernah Terjadi 3 Kali Kecelakan Dalam Sehari
Megapolitan
Park and Ride Lebak Bulus: Kapasitas, Tarif, Akses Transportasi Umum
Park and Ride Lebak Bulus: Kapasitas, Tarif, Akses Transportasi Umum
Megapolitan
Pengedar Narkoba Asal Depok Ditangkap, 14.473 Ekstasi Kapsul Disita
Pengedar Narkoba Asal Depok Ditangkap, 14.473 Ekstasi Kapsul Disita
Megapolitan
Istri Makelar Judol Beli Mobil Mewah Pakai Uang Haram Secara Tunai
Istri Makelar Judol Beli Mobil Mewah Pakai Uang Haram Secara Tunai
Megapolitan
Pelajar SMP Depok yang Dianiaya Saat Main Skateboard Lapor Polisi
Pelajar SMP Depok yang Dianiaya Saat Main Skateboard Lapor Polisi
Megapolitan
Pramono Prioritaskan Perluasan MRT ke Tangsel Ketimbang Depok
Pramono Prioritaskan Perluasan MRT ke Tangsel Ketimbang Depok
Megapolitan
Anies Baswedan Jadi Khatib Idul Adha di Masjid Agung Al-Azhar
Anies Baswedan Jadi Khatib Idul Adha di Masjid Agung Al-Azhar
Megapolitan
Bea Cukai Bandara Soekarno-Hatta Gagalkan Penyelundupan Narkoba dalam Botol Skincare
Bea Cukai Bandara Soekarno-Hatta Gagalkan Penyelundupan Narkoba dalam Botol Skincare
Megapolitan
Darmawati, Istri Makelar Judi Online Beli Mobil Lexus dan BMW Pakai Uang Haram
Darmawati, Istri Makelar Judi Online Beli Mobil Lexus dan BMW Pakai Uang Haram
Megapolitan
Transjabodetabek Sawangan-Lebak Bulus: Daftar Halte, Tarif, Waktu Tempuh
Transjabodetabek Sawangan-Lebak Bulus: Daftar Halte, Tarif, Waktu Tempuh
Megapolitan
Dukung Penerapan Jam Malam bagi Pelajar, Pemkot Bogor Mulai Bentuk Tim Satgas Khusus
Dukung Penerapan Jam Malam bagi Pelajar, Pemkot Bogor Mulai Bentuk Tim Satgas Khusus
Megapolitan
Rute Transjakarta D21 Lebak Bulus-UI Akan Diperluas hingga Terminal Jatijajar
Rute Transjakarta D21 Lebak Bulus-UI Akan Diperluas hingga Terminal Jatijajar
Megapolitan
Kasus Covid-19 di Jakarta Jangan Dianggap Remeh, Fenomena Gunung Es Masih Mengintai
Kasus Covid-19 di Jakarta Jangan Dianggap Remeh, Fenomena Gunung Es Masih Mengintai
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Dasco Tanggapi soal Besaran Uang Makan dan Hotel Menteri
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau