Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manajemen GIS Sebut Jalan Condet Macet karena "Traffic" Tinggi, Bukan Semata-mata Salah Sekolah

Kompas.com - 07/06/2023, 08:15 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Manajemen Global Islamic School (GIS) Jakarta Timur menyebut, kemacetan di sepanjang Jalan Raya Condet bukan semata-mata terjadi karena sekolahnya saja.

Tingginya traffic kendaraan yang melintas di sepanjang Jalan Raya Condet membuat kawasan itu kerap dilanda macet, terutama saat pagi hari.

"Condet ini kan tidak besar jalannya tapi traffiknya tinggi. Jadi load kendaraannya juga banyak," ucap Head of Public Relations GIS, Nurul Hudha (Nunung), saat ditemui Kompas.com di lokasi, Selasa (6/6/2023).

Baca juga: Dituding Biang Macet, Manajemen GIS: Sekolah Lain di Condet Juga Jadi Titik Kemacetan

Misalnya, kata Nunung, orang yang mau menuju TB Simatupang dari arah Cililitan, Sutoyo, Kramat Jati, dan Halim akan melewati Jalan Raya Condet.

"Sebaliknya, dari arah Simatupang mau ke Dewi Sartika, Halim, Kebon Nanas biasanya memilih jalan ini," terang dia.

Jadi, Nunung menyebut Jalan Raya Condet bisa dikatakan sebagai jalan arteri.

"Ini arteri jalannya, tapi kecil. Beda halnya dengan Pondok Indah, jalannya besar. Kita jalan utama tapi jalannya enggak terlalu besar," tutur Nunung.

Baca juga: Kerap Bikin Macet, GIS Condet Akui Lahan Parkir Tak Seimbang dengan Volume Kendaraan

Ditambah lagi, menurut dia, Condet juga punya banyak sekolah lain di sepanjang jalan yang ikut menyumbang kepadatan lalu lintas setiap pagi.

"Condet itu banyak sekolah, kalau kita hitung dari Rindam itu sekolah swasta aja berapa, sekolah negeri, dari depan itu udah banyak, SD 12, SD negeri lagi, lalu ada SMK juga, di sebelah kita pun ada EMIISc," ujar Nunung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Nyala Lilin di Tengah Gelap yang Merenggut Nyawa
Nyala Lilin di Tengah Gelap yang Merenggut Nyawa
Megapolitan
Pemprov DKI Hapus Sanksi Pajak Kendaraan Bermotor hingga 31 Agustus 2025
Pemprov DKI Hapus Sanksi Pajak Kendaraan Bermotor hingga 31 Agustus 2025
Megapolitan
Bandar Narkoba Jakut Ditangkap Polisi, Sembunyi di Rumah Indekos
Bandar Narkoba Jakut Ditangkap Polisi, Sembunyi di Rumah Indekos
Megapolitan
Nurjanah Menangis Saat Bawa Plastik Berisi Bagian Tubuh Anaknya yang Tewas dalam Kebakaran
Nurjanah Menangis Saat Bawa Plastik Berisi Bagian Tubuh Anaknya yang Tewas dalam Kebakaran
Megapolitan
Mantan Karyawan TV Swasta Hilang sejak 1 Mei 2025, Terakhir Terdeteksi di Rangkasbitung
Mantan Karyawan TV Swasta Hilang sejak 1 Mei 2025, Terakhir Terdeteksi di Rangkasbitung
Megapolitan
Penampakan Kampung Gabus Usai Puluhan Bangunan Liar Dibongkar Dedi Mulyadi
Penampakan Kampung Gabus Usai Puluhan Bangunan Liar Dibongkar Dedi Mulyadi
Megapolitan
Trek Sirkuit Formula E di Ancol Dipastikan Tidak Berubah
Trek Sirkuit Formula E di Ancol Dipastikan Tidak Berubah
Megapolitan
PRJ 2025 Dimulai, Ada Pesta Kembang Api di Langit Jakarta Malam Ini
PRJ 2025 Dimulai, Ada Pesta Kembang Api di Langit Jakarta Malam Ini
Megapolitan
Rute Mudah Naik Transportasi Umum ke PRJ Jakarta Fair 2025
Rute Mudah Naik Transportasi Umum ke PRJ Jakarta Fair 2025
Megapolitan
Pembagian Sembako Bersubsidi di RPTRA Cilangkap Butuh Tiga Hari
Pembagian Sembako Bersubsidi di RPTRA Cilangkap Butuh Tiga Hari
Megapolitan
Sejarah Kelam dan Pangkat di Balik Nama Kemayoran
Sejarah Kelam dan Pangkat di Balik Nama Kemayoran
Megapolitan
Setuju dengan Kebijakan Boleh WFA, ASN: Bisa Refreshing Suasana Kerja
Setuju dengan Kebijakan Boleh WFA, ASN: Bisa Refreshing Suasana Kerja
Megapolitan
Greenpeace Kecewa Kedubes AS Tolak Surat Damai soal Gaza
Greenpeace Kecewa Kedubes AS Tolak Surat Damai soal Gaza
Megapolitan
Kesaksian Warga soal Kebakaran Tebet: Motor Meledak, Api Besar
Kesaksian Warga soal Kebakaran Tebet: Motor Meledak, Api Besar
Megapolitan
Naik Transportasi Umum Gratis di Jakarta Saat HUT ke-498, Ini Rutenya ke Lapangan Banteng
Naik Transportasi Umum Gratis di Jakarta Saat HUT ke-498, Ini Rutenya ke Lapangan Banteng
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau