Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pamer Uang Won Korea, Tiga Pria di Cimanggis Depok Berupaya Tipu Lansia

Kompas.com - 07/06/2023, 20:13 WIB
Muhammad Naufal,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Tiga pria berupaya menipu dua perempuan lanjut usia di Jalan Industri Kapal, Cimanggis, Kota Depok, Jawa Barat, Rabu (7/6/2023).

Wakapolsek Cimanggis AKP Simare Mare mengatakan, kedua pelaku berinisial SC (57) dan D (57), dan satu lainnya belum teridentifikasi karena telah melarikan diri.

"Sekarang, dua pelaku yakni SC dan D sudah ditahan di Mapolsek (Cimanggis)," tutur Simare, ditemui di Mapolsek Cimanggis, Rabu.

Baca juga: Turap Rumahnya Jebol 2 Kali, Warga Cilodong Minta Pemkot Depok Perbaiki secara Permanen

Ia menyebutkan, kronologi upaya penipuan itu bermula saat SC, D, dan satu rekan yang sedang berada di mobil melihat dua lansia berinisial Y (68) dan A (70) keluar dari sebuah gang di Jalan Industri Kapal.

Menurut Simare, ketiga pelaku kemudian menghampiri Y dan A.

Kepada para korban, ketiga pelaku meminta diantarkan ke Masjid Kubah Emas, Limo, Kota Depok.

Ketiga pelaku lalu mengiming-imingi santunan kepada Y dan A, jika mereka mau mengantarkan ke Masjid Kubah Emas.

"Kemudian korban (Y dan A) tergiur hal itu dan naik ke mobil," ucap Simare.

Baca juga: Pria yang Coba Jambret Emak-emak di Depok Sudah 2 Kali Beraksi Pakai Jaket Ojol

Di dalam mobil, para pelaku memamerkan uang Sol Peru dan Won Korea Selatan kepada Y dan A.

Para pelaku lalu bertanya apakah Y dan A sedang memegang uang tunai rupiah.

A saat itu mengaku hanya memiliki sebuah kalung emas. Sementara itu, Y mengaku tak membawa uang tunai.

Kepada para pelaku, Y mengaku hendak mengambil uang terlebih dahulu di kediamannya yang terletak di Jalan Industri Kapal.

Para pelaku serta A menunggu di dalam mobil saat Y mengambil uang tunai.

"Selanjutnya, korban yang kedua (Y) itu turun dari mobil dan pergi ke rumahnya untuk mengambil uang, sekira Rp 4,5 juta," tutur Simare.

Baca juga: PSI: PKS Agak Ketar-Ketir Kaesang Jadi Calon Wali Kota Depok

Di kediamannya, Y lantas ditegur oleh anaknya. Ia ditanyai hendak pergi ke mana.

Y kemudian menyadari aksi SC, D, dan satu rekannya merupakan upaya penipuan.

Keluarga Y lantas menghimpun massa untuk mengamankan SC, D, dan satu rekannya.

Namun, satu pelaku kabur saat hendak ditangkap massa.

"Satu orang pelaku kabur dan dua pelaku (SC dan D) kami amankan, sekarang dalam proses penyelidikan," urai Simare.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya
Modifikasi Cuaca di Jakarta Tunggu APBD, Jabar Gunakan Dana BNPB
Modifikasi Cuaca di Jakarta Tunggu APBD, Jabar Gunakan Dana BNPB
Megapolitan
BPKN Sebut Penutupan Gold’s Gym Cerminkan Masalah Manajemen dan Transparansi
BPKN Sebut Penutupan Gold’s Gym Cerminkan Masalah Manajemen dan Transparansi
Megapolitan
Andra Soni Akan Petakan Drainase dan Sungai Rawan Banjir di Tangerang
Andra Soni Akan Petakan Drainase dan Sungai Rawan Banjir di Tangerang
Megapolitan
Banjir Belum Surut di Jati Padang, Warga Masih Mengungsi akibat Longsoran Tembok
Banjir Belum Surut di Jati Padang, Warga Masih Mengungsi akibat Longsoran Tembok
Megapolitan
Evakuasi Reruntuhan Longsor Tembok Jati Padang Terkendala Akses Sempit
Evakuasi Reruntuhan Longsor Tembok Jati Padang Terkendala Akses Sempit
Megapolitan
Satpol PP Depok: Penggusuran Bangunan Liar di Lahan Pemkot Tak Akan Dapat Ganti Rugi
Satpol PP Depok: Penggusuran Bangunan Liar di Lahan Pemkot Tak Akan Dapat Ganti Rugi
Megapolitan
Buruh di Bekasi Terus Demo, Disnaker: Jangan Sampai Buat Perusahaan Pergi
Buruh di Bekasi Terus Demo, Disnaker: Jangan Sampai Buat Perusahaan Pergi
Megapolitan
Pertanyakan Efektivitas Anggaran Banjir Jakarta, PSI: Rp 4,3 Triliun tapi Masih Kebanjiran
Pertanyakan Efektivitas Anggaran Banjir Jakarta, PSI: Rp 4,3 Triliun tapi Masih Kebanjiran
Megapolitan
Penggusuran Lahan Eks RPH Depok Ricuh, Satu Keluarga Ngamuk Saat Satpol PP Datang
Penggusuran Lahan Eks RPH Depok Ricuh, Satu Keluarga Ngamuk Saat Satpol PP Datang
Megapolitan
Tiga Hari Terendam Banjir, Warga Jati Padang: Ini yang Terparah Sejak 2020
Tiga Hari Terendam Banjir, Warga Jati Padang: Ini yang Terparah Sejak 2020
Megapolitan
Petugas PPSU Dinilai Butuh Kemampuan Desain dan Presentasi, Buat Apa?
Petugas PPSU Dinilai Butuh Kemampuan Desain dan Presentasi, Buat Apa?
Megapolitan
Diplomat yang Tewas di Kos Jarang Bergaul, Tetangga: Cuma Terlihat Saat Lap Motor
Diplomat yang Tewas di Kos Jarang Bergaul, Tetangga: Cuma Terlihat Saat Lap Motor
Megapolitan
Ketika Lukisan Adie Sampai ke Dedi Mulyadi tapi Ponsel Raib Dicuri...
Ketika Lukisan Adie Sampai ke Dedi Mulyadi tapi Ponsel Raib Dicuri...
Megapolitan
Tetangga Ungkap Diplomat Tewas di Kos Jual Mobilnya, Diduga Akan Pindah ke Luar Negeri
Tetangga Ungkap Diplomat Tewas di Kos Jual Mobilnya, Diduga Akan Pindah ke Luar Negeri
Megapolitan
Pemkot Sebut Bangunan Liar di Depok Mayoritas Punya Pendatang
Pemkot Sebut Bangunan Liar di Depok Mayoritas Punya Pendatang
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau