Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat Tata Kota: Macet di Condet Juga karena Minimnya Transportasi Umum

Kompas.com - 09/06/2023, 12:12 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menurut pengamat tata kota Yayat Supriyatna, kemacetan di Jalan Raya Condet juga terjadi akibat minimnya transportasi umum.

 

Hal ini membuat kawasan tersebut penuh dengan kendaraan pribadi.

Ditambah lagi terdapat sekolah dengan aktivitas kendaraan yang cukup padat, terutama saat pagi dan sore hari untuk antar jemput siswa.

Baca juga: Condet Itu Sebetulnya Permukiman, Sekarang Jadi Lintasan, Makanya Macet

Menurut Yayat, kemacetan bisa terurai jika siswa naik kendaraan umum untuk pergi dan pulang sekolah.

"Di situ peran publik transport pun tidak dominan, lebih banyak antar jemput menggunakan kendaraan pribadi, baik motor maupun mobil," ujar Yayat kepada Kompas.com, Kamis (8/6/2023).

Belum lagi, persoalan parkiran salah satu sekolah, yakni Sekolah Dasar (SD) Global Islamic School (GIS) yang tepat berseberangan dengan gerbang masuk sekolah tersebut.

"Pengaruh lah, (parkir SD Global yang ada di seberang SD nya mengambil dua sisi jalan), apalagi ada yang putar balik, lebih berat lagi," ujar dia.

Kata Yayat, untuk mengurai kepadatan di depan sekolah ini, pihak sekolah bisa menyediakan titik pengantaran dan penjemputan siswa, yang lokasinya tidak begitu jauh dengan gerbang masuk sekolah.

Baca juga: Kompleksnya Penyebab Kemacetan di Condet Menurut Pengamat, Tak Luput dari Perubahan Fungsi Kawasan

"Kalau mau, ada tempat turun naik yang disediakan. Dia (GIS) bisa menghindari kepadatan di depan sekolah, misal apakah anak-anak bisa turun dekat situ lalu berjalan kaki ke sekolah?" ucap dia.

Sebab, menurut Yayat, saat mengantar anak, rata-rata orangtua ingin melihat langsung anaknya masuk sampai ke gerbang.

"Jadi ngantar anaknya persis depan gerbang. Itu lah yang membuat kemacetannya makin bertambah. Setiap menurunkan anak butuh lima menit 10 menit, dalangnya macet itu," tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
#jernihberkomentar yg jelas lebar badan jalan sempit dan masih ada yg parkir disepanjang jalan juga, perlu dilebarkan lagi


Terkini Lainnya
Aksi WN Malaysia Tipu Lewat SMS: Buat BTS Palsu dan Dekati Keramaian di Jakarta
Aksi WN Malaysia Tipu Lewat SMS: Buat BTS Palsu dan Dekati Keramaian di Jakarta
Megapolitan
Jasa Titip di PRJ 2025 Jadi Ladang Cuan Musiman bagi Jastiper
Jasa Titip di PRJ 2025 Jadi Ladang Cuan Musiman bagi Jastiper
Megapolitan
3 WN Malaysia Tipu Warga Indonesia Lewat SMS Palsu, Minta Korban Cek Poin
3 WN Malaysia Tipu Warga Indonesia Lewat SMS Palsu, Minta Korban Cek Poin
Megapolitan
Pembahasan Perda KTR Diperpanjang, DPRD Jakarta Review Ulang Pasal
Pembahasan Perda KTR Diperpanjang, DPRD Jakarta Review Ulang Pasal
Megapolitan
Polisi Tangkap Tiga Pelajar Pelaku Begal Bermodus Aplikasi Kencan di Jakarta Utara
Polisi Tangkap Tiga Pelajar Pelaku Begal Bermodus Aplikasi Kencan di Jakarta Utara
Megapolitan
Kronologi Nikita Mirzani Peras Reza Gladys, Minta Rp 4 Miliar untuk Tutup Mulut
Kronologi Nikita Mirzani Peras Reza Gladys, Minta Rp 4 Miliar untuk Tutup Mulut
Megapolitan
Pengelola Bantah Lapangan Basket Alun-alun Depok Baru Diperbaiki Usai Viral
Pengelola Bantah Lapangan Basket Alun-alun Depok Baru Diperbaiki Usai Viral
Megapolitan
Menyeberang Jalan di Jakarta seperti Menantang Maut
Menyeberang Jalan di Jakarta seperti Menantang Maut
Megapolitan
Lapangan Basket Alun-alun Depok Tak Terawat, Pengelola Klaim Rutin Lakukan Perbaikan
Lapangan Basket Alun-alun Depok Tak Terawat, Pengelola Klaim Rutin Lakukan Perbaikan
Megapolitan
Korban KDRT di Bekasi Tak Jadi Bunuh Diri Usai Curhat ke Damkar
Korban KDRT di Bekasi Tak Jadi Bunuh Diri Usai Curhat ke Damkar
Megapolitan
Nikita Mirzani Didakwa Lakukan Pemerasan dan Pencucian Uang
Nikita Mirzani Didakwa Lakukan Pemerasan dan Pencucian Uang
Megapolitan
Lapangan Basket Alun-alun Depok Bakal Diperbaiki Pekan Ini
Lapangan Basket Alun-alun Depok Bakal Diperbaiki Pekan Ini
Megapolitan
Progres Proyek LRT Velodrome-Manggarai Capai 55,80 Persen
Progres Proyek LRT Velodrome-Manggarai Capai 55,80 Persen
Megapolitan
Pengelola Sebut Lapangan Basket Alun-alun Depok Rusak karena Cuaca
Pengelola Sebut Lapangan Basket Alun-alun Depok Rusak karena Cuaca
Megapolitan
Perbaikan Lapangan Basket Alun-alun Depok Terkendala Anggaran
Perbaikan Lapangan Basket Alun-alun Depok Terkendala Anggaran
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Presiden Iran Turun ke Jalan, Rakyat Minta Balas Serangan AS
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau