Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Polisi Baru Usut Kasus Setelah Viral di Medsos, Pengamat: Kewajibannya Dimulai sejak Adanya Laporan Masyarakat

Kompas.com - 10/06/2023, 13:38 WIB
Abdul Haris Maulana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Lambannya pihak kepolisian untuk menangani sebuah kasus tindak pidana sering kali dikeluhkan masyarakat.

Tak jarang, sebuah kasus baru akan ditindaklanjuti polisi ketika sudah viral di media sosial (medsos), satu di antaranya kasus penipuan preorder iPhone yang dilakukan oleh Si Kembar Rihana-Rihani.

Terkait hal itu, pakar hukum pidana Universitas Trisakti Abdul Fickar Hadjar menyampaikan, hal yang demikian sudah sepatutnya tidak boleh terjadi.

Baca juga: Soal Kinerja Pemerintah Bidang Penegakan Hukum, Ada Catatan agar Jangan sampai No Viral, No Justice

"Jangan sampai timbul kesan penanganan (kasus) baru dilakukan setelah viral karena kewajiban polisi dimulai sejak adanya laporan masyarakat," ujar Fickar kepada Kompas.com, Sabtu (10/6/2023).

Fickar mengatakan, banyaknya kasus yang baru ditangani kepolisian setelah viral di medsos harus menjadi perhatian khusus pimpinan Polri.

Menurutnya, hal itu sangat penting guna memastikan kepercayaan publik kepada polisi yang menjadi pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat.

Baca juga: Soal Fenomena “No Viral No Justice”, Polri Pastikan yang Ditangani Bukan Hanya Kasus Viral

"Saya kira ini harus menjadi perhatian Kapolri untuk mengingatkan jajarannya terhadap kepekaan menanggapi laporan masyarakat, yang mana itu memang menjadi salah satu tugas dan kewajiban kepolisian," jelas Fickar.

Lebih lanjut, Fickar menyampaikan bahwa polisi tidak boleh ragu untuk menindaklanjuti segala laporan masyarakat.

"Jika ada keraguan dalam penanganan laporan, toh ada juga proses hukum terhadap laporan palsu," jelasnya.

Baca juga: Catatan Kontras di Hari Bhayangkara Ke-76: Kultur Kekerasan Polri hingga Fenomena Tak Viral Tak Optimal

"Intinya diperlukan kesigapan kepolisian sebagai penegak hukum dan pelayan masyarakat dalam menanggulangi kejahatan sebagai upaya menciptakan keamanan dan ketertiban dalam masyarakat," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya
Curhat Pelajar di Hari Pertama Sekolah, Jarang Ngobrol Sama Orangtua
Curhat Pelajar di Hari Pertama Sekolah, Jarang Ngobrol Sama Orangtua
Megapolitan
Senangnya Dewi Anaknya Masuk Sekolah Rakyat, Berharap Bisa Jadi Polwan
Senangnya Dewi Anaknya Masuk Sekolah Rakyat, Berharap Bisa Jadi Polwan
Megapolitan
Apa Itu Sekolah Rakyat yang Mulai Aktif Hari Ini?
Apa Itu Sekolah Rakyat yang Mulai Aktif Hari Ini?
Megapolitan
BKKBN: 20,9 Persen Remaja Indonesia Kehilangan Sosok Ayah
BKKBN: 20,9 Persen Remaja Indonesia Kehilangan Sosok Ayah
Megapolitan
Terdakwa Judol Kominfo Rajo Emirsyah Bakal Jalani SIdang Tuntutan Hari ini
Terdakwa Judol Kominfo Rajo Emirsyah Bakal Jalani SIdang Tuntutan Hari ini
Megapolitan
Kelakar Siswa SMA di Depan Kepala BKKBN: Saya Diajari Orangtua Mencari Pasangan
Kelakar Siswa SMA di Depan Kepala BKKBN: Saya Diajari Orangtua Mencari Pasangan
Megapolitan
Orangtua Protes Akses Jalan ke SMA 6 dan SMP 17 Tangsel Ditutup Saat Hari Pertama Sekolah
Orangtua Protes Akses Jalan ke SMA 6 dan SMP 17 Tangsel Ditutup Saat Hari Pertama Sekolah
Megapolitan
Pesan Kapolda Metro ke Ojol: Jangan karena Ngejar Setoran Lalu Abaikan Keselamatan
Pesan Kapolda Metro ke Ojol: Jangan karena Ngejar Setoran Lalu Abaikan Keselamatan
Megapolitan
Satu Jam Tempuh 6 Km, Potret Macet di Jakarta Selatan Senin Pagi
Satu Jam Tempuh 6 Km, Potret Macet di Jakarta Selatan Senin Pagi
Megapolitan
Siswa Baru Telat di Hari Pertama Masuk Sekolah: Takut Disetrap
Siswa Baru Telat di Hari Pertama Masuk Sekolah: Takut Disetrap
Megapolitan
Kapolda Metro Minta Anak Buahnya Tak Pungli Saat Operasi Patuh 2025
Kapolda Metro Minta Anak Buahnya Tak Pungli Saat Operasi Patuh 2025
Megapolitan
Saat 10.000 Data Dicuri dan Konsumen Ninja Xpress Dapat Kiriman Sampah...
Saat 10.000 Data Dicuri dan Konsumen Ninja Xpress Dapat Kiriman Sampah...
Megapolitan
Pemprov DKI Klaim Beras Subsidi yang Dipasok Food Station Sudah Teruji
Pemprov DKI Klaim Beras Subsidi yang Dipasok Food Station Sudah Teruji
Megapolitan
Pakai Sepatu Jebol pada Hari Pertama Sekolah, Juan Tak Mau Susahkan Orangtua
Pakai Sepatu Jebol pada Hari Pertama Sekolah, Juan Tak Mau Susahkan Orangtua
Megapolitan
Kapolda Metro: Tak Ada Toleransi untuk Pengguna Pelat Palsu
Kapolda Metro: Tak Ada Toleransi untuk Pengguna Pelat Palsu
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau