Berdasarkan survei itu, indeks sentimen investor Indonesia naik menjadi 60. Sebelumnya indeks hanya mencapai angka 54. Para investor Asia juga dinilai paling optimistis di Asia bila dibanding Malaysia dan Jepang.
Manulife juga menemukan terdapat kenaikan sentimen positif pada saham, dibandingkan instrumen investasi lainnya. Hal ini dinilai menunjukkan perubahan positif terhadap pola pikir para investor.
Baca juga: Tutupi Pelat Nomor Pakai Lakban, Pengendara: Bukan Mau Nakal, tapi...
Peningkatan sentimen tersebut kemungkinan dipengaruhi pertumbuhan IHSG sebesar 21 persen selama setahun terakhir hingga akhir kuartal 1 tahun 2013. Namun, peningkatan tersebut belum diikuti dengan langkah konkret investasi.
Dana tunai dan properti masih menjadi pilihan utama investasi di tanah air. Para investor dalam negeri memegang uang tunai dalam jumlah besar, yang mana 22 persennya digunakan untuk keperluan sehari-hari dan pengeluaran tak terduga.
Sisanya baru dipakai untuk rencana jangka menengah hingga panjang, contohnya untuk pensiun/hari tua.
Baca juga: Gugatan agar Ijazah Pejabat Dibuka, Hakim MK Singgung Isu Jokowi dan Gibran
"Investor mulai melirik saham sebagai alternatif investasi, namun perlu mengubah sentimen positif menjai langkah konkret investasi," kata Putut E. Andanawarih, Director of Business Development PT. Manulife Aset Manajemen Indonesia di Jakarta, Kamis (18/7/2013).
Lebih lanjut, Putut mengatakam investor harus mengalokasikan dana tunai ke instrumen investasi lain. "Investor harus mengalokasikan dana tunai ke instrumen investasi lainnya yang memberikan tingkat pengembalian," ungkapnya.
Manulife Investor Sentiment Index (MISI) adalah survei yang dilakukan setiap kuartal oleh Manulife Financial. Survei ini melibatkan total 504 responden di 3 kota, yakni Jakarta, Medan, dan Surabaya.
Baca juga: Fakta Pernikahan di Pacitan dengan Mahar Cek Rp 3 M, Mbah Tarman Bulan Madu ke Purwantoro
Responden adalah para investor muda berusia di atas 25 tahun, berasal dari kelas menengah ke atas, dan merupakan kelompok pembuat keputusan atas keuangan rumah tangga.
"Survei ini bertujuan untuk memahami apa yang ada di balik pemikiran para investor atau calon investor dalam keadaan ekonomi yang ada, lalu bagaimana latar belakang pemikiran itu bisa memutuskan apakah dia mau investasi atau tidak," kata Legowo Kusumonegoro, Presiden Direktur PT. Manulife Aset Manajemen Indonesia pada kesempatan yang sama.
"Ini adalah strategi yang kami lakukan supaya apa yang kami tawarkan merupakan produk-produk yang memang sesuai dengan minat dan kebutihan dari masing-masing investor," tandasnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang