Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apindo: Kerugian Mogok Buruh Ratusan Miliar

Kompas.com - 01/11/2013, 16:13 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi mengatakan, kerugian akibat mogok nasional yang dilakukan para buruh, mencapai ratusan miliar rupiah.

"Diperkirakan kerugiannya ratusan miliar karena mogok selama dua hari, tapi untuk pastinya kami masih menghitungnya," ujar Sofjan di Jakarta, Jumat (1/11/2013).
   
Dia mengatakan, kerugian besar diderita pengusaha karena para buruh melakukan mogok dan melakukan penyisiran terhadap pabrik yang masih beroperasi.
  
Aksi mogok tersebut, lanjut dia, bisa mengakibatkan menurunnya iklim investasi di Indonesia. "Banyak para investor yang mengancam akan hengkang," kata dia.
  
Pada 2012, lanjut dia, banyak investor yang pergi dari Indonesia akibat kondisi yang tidak baik dan mengakibatkan kurang lebih sebanyak 200.000 buruh terkena pemutusan hubungan kerja.

Sofjan menambahkan, mogok kerja adalah hak serikat pekerja, namun masalahnya terjadi pemaksaan agar buruh yang lain juga turut serta dalam mogok kerja tersebut. "Para buruh yang mogok masuk ke pabrik dan melakukan penyisiran terhadap buruh yang bekerja," ujarnya.

Para buruh melakukan aksi mogok nasional di sejumlah daerah pada Kamis (31/10) dan Jumat (1/11). Aksi tersebut membuat sejumlah kawasan industri lumpuh dan pabrik-pabrik tidak beroperasional.

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE
Baca tentang


Terkini Lainnya
Pendapatan Naik, Rugi GoTo Turun 74 Persen Jadi Rp 742 Miliar di Semester I-2025
Pendapatan Naik, Rugi GoTo Turun 74 Persen Jadi Rp 742 Miliar di Semester I-2025
Cuan
Bantah Perombakan Direksi KAI Buntut Kecelakaan Kereta, Menhub: Hak dan Kewenangan Danantara
Bantah Perombakan Direksi KAI Buntut Kecelakaan Kereta, Menhub: Hak dan Kewenangan Danantara
Ekbis
Luhut dan Sri Mulyani Prediksi Anggaran MBG 2026 Bakal Tembus Rp 300 T
Luhut dan Sri Mulyani Prediksi Anggaran MBG 2026 Bakal Tembus Rp 300 T
Ekbis
CMNP Resmi Gugat Hary Tanoe, Tuntut Ganti Rugi Rp 119 Triliun
CMNP Resmi Gugat Hary Tanoe, Tuntut Ganti Rugi Rp 119 Triliun
Ekbis
Menhub Tegaskan Pergantian Direksi KAI Tak Terkait Lonjakan Kecelakaan Kereta
Menhub Tegaskan Pergantian Direksi KAI Tak Terkait Lonjakan Kecelakaan Kereta
Ekbis
Ma'ruf Amin Tagih Janji Prabowo soal Badan Ekonomi Syariah
Ma'ruf Amin Tagih Janji Prabowo soal Badan Ekonomi Syariah
Syariah
Asuransi Jiwa Syariah Bisa Jadi Solusi Persiapan Masa Depan Anak
Asuransi Jiwa Syariah Bisa Jadi Solusi Persiapan Masa Depan Anak
Syariah
DPR Desak Pemerintah Tertibkan Mafia Impor Gula Rafinasi
DPR Desak Pemerintah Tertibkan Mafia Impor Gula Rafinasi
Ekbis
Dirut Bulog Ungkap Alasan Masih Rendahnya Penyaluran Beras SPHP
Dirut Bulog Ungkap Alasan Masih Rendahnya Penyaluran Beras SPHP
Ekbis
Kepala BGN Targetkan Serapan Anggaran MBG Capai Rp 11 Triliun hingga Akhir Agustus
Kepala BGN Targetkan Serapan Anggaran MBG Capai Rp 11 Triliun hingga Akhir Agustus
Ekbis
Samakan dengan Zakat, Sri Mulyani: Pajak Kembali ke yang Membutuhkan...
Samakan dengan Zakat, Sri Mulyani: Pajak Kembali ke yang Membutuhkan...
Ekbis
OJK Terbitkan Pedoman Keamanan Siber Penyelenggara Perdagangan AKD, Simak Poin-poinnya
OJK Terbitkan Pedoman Keamanan Siber Penyelenggara Perdagangan AKD, Simak Poin-poinnya
Cuan
Saham Global Pecah Rekor, Dollar AS Melemah Usai Data Inflasi Dianggap Moderat
Saham Global Pecah Rekor, Dollar AS Melemah Usai Data Inflasi Dianggap Moderat
Ekbis
Beras Langka di Ritel Modern, Mentan: Konsumen Lari ke Pasar Tradisional
Beras Langka di Ritel Modern, Mentan: Konsumen Lari ke Pasar Tradisional
Ekbis
9,5 Ton Pala Maluku Tembus Belanda, Petani Bidik Harga Lebih Tinggi
9,5 Ton Pala Maluku Tembus Belanda, Petani Bidik Harga Lebih Tinggi
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau