Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Tunggu Rilis BI Rate

Kompas.com - 12/11/2013, 08:05 WIB
Robertus Benny Dwi Koestanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com â€” Sentimen menjelang rilis BI rate pada Rapat Dewan Gubernur BI, Selasa (12/11/2013) ini, turut membuat pelaku pasar di pasar valuta asing bersikap melihat dan menunggu. Tekanan atas rupiah masih membayangi sebagaimana tekanan sama terlihat atas mata uang di kawasan regional Asia.

Mata uang dollar AS mempertahankan penguatan selama dua pekan terhadap yen menjelang pidato petinggi Federal Reserve hari ini waktu setempat.

Hal itu terjadi, menurut Riset Monex Investindo Fitures, di tengah sinyal bahwa perekonomian AS mungkin cukup kuat bagi bank sentral untuk mulai memangkas stimulus moneter.

Baca juga: Selebgram AP Ditahan di Myanmar, Menhan: Kita Tak Bisa Operasi Militer Selain Perang

Greenback berhasil mempertahankan gain pasca-data tenaga kerja pekan lalu yang melebihi perkiraan ekonom sehingga mendorong yield obligasi naik.

Pelaku pasar menantikan pidato dari Kepala The Fed Minneapollis dan Atlanta untuk menyampaikan pandangannya terhadap perekonomian AS sehingga berspekulasi pidato tersebut akan mendukung percepatan pengurangan stimulus AS.

Menurut Riset Trust Securities, rupiah berada di bawah target support Rp 11.418 per dollar AS. Hari ini rupiah diproyeksikan berada di rentang Rp 11.518-11.456 per dollar AS (kurs tengah BI).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Menhub Dudy Pastikan Pelabuhan Pulau Baai Siap Beroperasi Optimal Usai Terjadi Pendangkalan
Menhub Dudy Pastikan Pelabuhan Pulau Baai Siap Beroperasi Optimal Usai Terjadi Pendangkalan
Ekbis
Kejagung Tetapkan 9 Tersangka Baru di Kasus Korupsi Tata Kelola Migas, Pertamina: Kami Hormati dan Kooperatif
Kejagung Tetapkan 9 Tersangka Baru di Kasus Korupsi Tata Kelola Migas, Pertamina: Kami Hormati dan Kooperatif
Energi
IHSG Hari Ini Bertahan di Level 7.000? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Jumat
IHSG Hari Ini Bertahan di Level 7.000? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Jumat
Cuan
Wall Street Menguat, Indeks S&P 500 dan Nasdaq Composite Cetak Rekor
Wall Street Menguat, Indeks S&P 500 dan Nasdaq Composite Cetak Rekor
Cuan
Profil Riza Chalid, Tersangka Korupsi Pertamina 2025: Ini Deretan Bisnisnya
Profil Riza Chalid, Tersangka Korupsi Pertamina 2025: Ini Deretan Bisnisnya
Ekbis
Komisaris PHE Baru Ada Bos LSI Denny JA, Founder Indo Barometer Muhammad Qodari, hingga Wamen Stella Christie
Komisaris PHE Baru Ada Bos LSI Denny JA, Founder Indo Barometer Muhammad Qodari, hingga Wamen Stella Christie
Energi
UU Pajak Trump Disahkan, Mengapa Tuai Kontroversi?
UU Pajak Trump Disahkan, Mengapa Tuai Kontroversi?
Ekbis
Daftar 21 Negara yang Sudah Terima Pengumuman Tarif Impor AS
Daftar 21 Negara yang Sudah Terima Pengumuman Tarif Impor AS
Ekbis
Proyek MRT Medan Satria Bekasi-Tomang Butuh Dana Rp 50 Triliun
Proyek MRT Medan Satria Bekasi-Tomang Butuh Dana Rp 50 Triliun
Ekbis
Pertamina Janji Kooperatif Usai Riza Chalid Jadi Tersangka Korupsi Tata Kelola Minyak
Pertamina Janji Kooperatif Usai Riza Chalid Jadi Tersangka Korupsi Tata Kelola Minyak
Energi
BGN Sebut SPPG di Papua Masih Rendah Karena Jarang Ada Mitra Mau Masuk
BGN Sebut SPPG di Papua Masih Rendah Karena Jarang Ada Mitra Mau Masuk
Ekbis
Pembangunan Proyek MRT Medan Satria Bekasi-Tomang Dimulai 2026
Pembangunan Proyek MRT Medan Satria Bekasi-Tomang Dimulai 2026
Ekbis
Akui Gunakan 'Food Tray' Impor dari China, Begini Alasan Bos BGN
Akui Gunakan "Food Tray" Impor dari China, Begini Alasan Bos BGN
Ekbis
Ancaman Baru Ekonomi RI: Tarif AS Naik, Konsumsi Lesu, PHK Meningkat
Ancaman Baru Ekonomi RI: Tarif AS Naik, Konsumsi Lesu, PHK Meningkat
Ekbis
Riza Chalid Tersangka Baru, Kejagung Sebut Proyek Minyak Pertamina Rugikan Negara Rp 285 Triliun
Riza Chalid Tersangka Baru, Kejagung Sebut Proyek Minyak Pertamina Rugikan Negara Rp 285 Triliun
Energi
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau