Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fokus Terbangi Tiongkok, Garuda Tutup Rute Denpasar-Brisbane

Kompas.com - 14/01/2015, 11:08 WIB

BEIJING, KOMPAS.com -
  Maskapai penerbangan Garuda Indonesia menutup rute Denpasar-Brisbane (Australia) mulai 1 Februari 2015 mendatang. Direktur Utama Garuda Indonesia Arif Wibowo mengatakan, penutupan tersebut karena secara ekonomi kurang menguntungkan. Ia akan memfokuskan rute penerbangan dari dan ke Tiongkok sejalan dengan meningkatnya jumlah pelancong Negeri Panda itu ke luar negeri.

"Secara ekonomi, rute Denpasar-Brisbane tidak lagi menguntungkan secara ekonomi," ungkapnya, seperti dikutip Antara  di sela-sela kunjungannya ke Beijing, Senin (12/1/2015).

Ia menuturkan, rata-rata penerbangan Denpasar-Brisbane hanya mengangkut 200 orang per hari. "Padahal, meski pesawatnya jenis kecil tetap harus bisa terisi penuh. Ini yang tidak terjadi dalam beberapa waktu ini," katanya.

Penghentian penerbangan dengan pesawat berkapasitas 164 penumpang akan mulai efektif pada 1 Februari nanti. Garuda sudah mulai memberitahukan kepada agen perjalanan dan calon penumpang.

Baca juga: Eks Marinir Satria Arta Kumbara Minta Pulang dari Rusia, TNI AL Tak Mau Ikut Campur

Mereka yang sudah memesan tiket dapat memperoleh pengembalian uang secara utuh, atau memperoleh tiket alternatif ke Sydney atau Melbourne, lalu menuju Denpasar.

Arif mengatakan dalam rangka  pemulihan pihaknya akan memfokuskan pada pasar-pasar potensial dan menguntungkan, antara lain Tiongkok.

"Sejak kita menerbangi Indonesia-Tiongkok selama sepuluh tahun ini, perkembangannya cukup positif, didukung meningkatnya jumlah pelancong Tiongkok ke mancanegara yang tahun kemaren mencapai sekitar 100 juta orang," ujarnya.

Baca juga: Harta Rp 10 M Ludes, Farel Prayoga: Keluarga Bersekongkol Bohongi Aku

Karena itu, selain melayani penerbangan reguler dari Jakarta ke tiga kota di Tiongkok daratan yakni Beijing, Shanghai, dan Guangzhou, Garuda Indonesia mulai melayani penerbangan charter ke enam kota lain di Tiongkok daratan langsung ke Bali pada awal 2015.

"Dipilihnya Bali, karena hampir 80 persen turis Tiongkok ke Indonesia tujuannya ke Bali," tutur Arif.

Ia menambahkan, selama ini jumlah penumpang yang diangkut untuk rute Indonesia dan Tiongkok rata-rata 200.000 hingga 300.000 orang. "Dengan besarnya pasar yang ada, maka pada tahun ini jumlah penumpang yang dapat diangkut dalam rute tersebut 500.000 hingga 600.000 orang pada 2015," kata Arif.

Baca juga: Jokowi Sebut PSI Bukan Milik Keluarga, PDI-P: Apa Dia Enggak Punya Malu?

Pada kesempatan yang sama Menteri Pariwisata Arief Yahya mengungkapkan selama periode Januari-November 2014 jumlah turis Tiongkok ke Indonesia tercatat 883.725 orang. Jumlah itu berada di urutan keempat setelah Singapura (1,32 juta), Malaysia (1,12 juta) dan Australia 996.032 orang.

"Dari 19 negara yang menjadi fokus pasar pariwisata Indonesia, Tiongkok menjadi salah satu fokus pasar utama selain Australia, Jepang, Korea, da Rusia," katanya.

Ke depan, diharapkan jumlah turis Tiongkok akan berada di posisi pertama atau kedua terbesar bagi Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Gaji Pengurus Koperasi Merah Putih Rp 8 Juta, Benarkah Demikian?
Gaji Pengurus Koperasi Merah Putih Rp 8 Juta, Benarkah Demikian?
Ekbis
Kapan Tarif Donald Trump 19 Persen Diberlakukan untuk RI?
Kapan Tarif Donald Trump 19 Persen Diberlakukan untuk RI?
Ekbis
KAI Hadirkan Tarif Khusus untuk Perjalanan Mendadak, Bisa Dipesan 2 Jam Sebelum Berangkat
KAI Hadirkan Tarif Khusus untuk Perjalanan Mendadak, Bisa Dipesan 2 Jam Sebelum Berangkat
Belanja
Dukung Kopdes Merah Putih, Bank Mandiri Siapkan Layanan Keuangan Digital hingga Infrastruktur
Dukung Kopdes Merah Putih, Bank Mandiri Siapkan Layanan Keuangan Digital hingga Infrastruktur
Keuangan
Apa Saja Fasilitas Kopdes Merah Putih yang Bisa Dimanfaatkan Warga?
Apa Saja Fasilitas Kopdes Merah Putih yang Bisa Dimanfaatkan Warga?
Ekbis
Studi: Harga Pangan Dunia Naik akibat Cuaca Ekstrem Dampak Perubahan Iklim
Studi: Harga Pangan Dunia Naik akibat Cuaca Ekstrem Dampak Perubahan Iklim
Ekbis
Reku Luncurkan Fasilitas 'Trading' 24 Jam
Reku Luncurkan Fasilitas "Trading" 24 Jam
Cuan
Prabowo: Negara Rugi Rp 100 Triliun per Tahun Akibat Beras Oplosan
Prabowo: Negara Rugi Rp 100 Triliun per Tahun Akibat Beras Oplosan
Ekbis
Emiten Nikel PAM Mineral (NICL) Catat Laba Rp 358,07 Miliar Per Semester I 2025
Emiten Nikel PAM Mineral (NICL) Catat Laba Rp 358,07 Miliar Per Semester I 2025
Cuan
Cara Cek Penerima PIP 2025 lewat HP, Cukup Masukkan NIK dan NISN
Cara Cek Penerima PIP 2025 lewat HP, Cukup Masukkan NIK dan NISN
Ekbis
Berapa Kapitalisasi Pasar Emiten Prajogo Pangestu di Bursa Efek?
Berapa Kapitalisasi Pasar Emiten Prajogo Pangestu di Bursa Efek?
Cuan
Ban Bekas Mobil Tangki BBM Dipakai untuk Cegah Abrasi Pantai
Ban Bekas Mobil Tangki BBM Dipakai untuk Cegah Abrasi Pantai
Energi
Dorong Bisnis Non Program, Askrindo Raih Stable Outlook dari Pefindo
Dorong Bisnis Non Program, Askrindo Raih Stable Outlook dari Pefindo
Keuangan
Tarif Trump 19 Persen Belum Berlaku, Airlangga: Bisa Lebih Cepat atau Lama dari 1 Agustus
Tarif Trump 19 Persen Belum Berlaku, Airlangga: Bisa Lebih Cepat atau Lama dari 1 Agustus
Ekbis
Perkuat Digitalisasi dan Sarana Koperasi, Bank Mandiri Dukung Peluncuran Koperasi Merah Putih
Perkuat Digitalisasi dan Sarana Koperasi, Bank Mandiri Dukung Peluncuran Koperasi Merah Putih
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau