Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konsumsi BBG Indonesia Hanya 1 Persen dari BBM

Kompas.com - 15/01/2016, 15:39 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto menjelaskan, penggunaan bahan bakar gas (BBG) masih sangat kecil porsinya dibandingkan penggunaan bahan bakar minyak (BBM). Bahkan, konsumsi BBG pun masih kalah jauh dibandingkan konsumsi BBM.

"Secara nasional, konsumsi gas nasional di Indonesia hanya 1 persen dibandingkan konsumsi BBM subsidi. Di tahun 2014, konsumsi BBM mencapai 46 juta kiloliter, gas hanya 38.000 kiloliter," ujar Dwi di Jakarta, Jumat (15/1/2016).

Meskipun demikian, Dwi mengungkapkan dalam 5 tahun terakhir terjadi peningkatan konsumsi gas yang cukup tajam. Pihaknya mencatat, peningkatan konsumsi gas mencapai 40 persen menjadi 913.000 kiloliter.

"Konsumsi gas meningkat tajam, tapi masih banyak hal yang perlu didorong melalui kebijakan pemerintah dalam masalah insentif lain. Kemudahan untuk memperoleh converter kit juga," ungkap Dwi.

Saat ini, penggunaan BBG masih menempati peringkat ketiga di dunia, setelah bensin dan solar. Padahal, imbuh dia, penggunaan BBG memiliki banyak keuntungan dibandingkan penggunaan BBM.

Ia mencontohkan, bahan bakar Liquified Gas for Vehicle (LGV) Pertamina Vi-Gas harganya 40 persen lebih murah dibandingkan harga BBM, yakni mencapai Rp 5.100 per liter.

"RON-nya juga sama dengan Pertamax Plus. Ramah lingkungan karena emisi gas buangnya sangat rendah," jelas Dwi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE
 
Pilihan Untukmu
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tren

Aturan Baru Penulisan Nama di KTP, KK, dan Akta Kelahiran, Jangan Sampai Salah
api-2 . NEXT-READ-V2
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Money

5 Perusahaan Raksasa AS Mau Investasi ke Indonesia, Nilainya Capai Rp 370,19 Triliun
api-2 . NEXT-READ-V2
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Eks Marinir Satria Arta Kumbara Minta Pulang dari Rusia, TNI AL Tak Mau Ikut Campur
api-2 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Duka Saut Situmorang, Jatuh di Pelukan Anies, Usai Tom Lembong Divonis 4,5 Tahun Bui
api-2 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Bola

Hasil Timnas U23 Indonesia Vs Thailand: Garuda Muda ke Final Piala AFF U23 2025!
api-2 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Cerita Penerima Adhi Makayasa, Sempat Gagal Masuk Akmil Berujung Jadi Lulusan Terbaik Akpol
api-2 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Eks Marinir Satria Arta: Dulu Gabung Jadi Tentara Bayaran Rusia, Kini Menangis Minta Pulang
api-2 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Eks Marinir Satria Arta Minta Pulang, Negara Diminta Jangan Abaikan Hukum karena Kasihan
api-2 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Mahfud Sebut Vonis Hakim untuk Tom Lembong Salah karena Tak Ada Mens Rea
api-2 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

PSI Umumkan Kaesang Jadi Ketum Terpilih
api-2 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Hype

Uang Miliaran Hasil Menyanyi Ludes Tinggal Rp 10.000, Farel Prayoga: Akibat Orangtua Enggak Bijak Mengelolanya
api-2 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Hype

Pertama Kali Dengar Suara Ibu Kandung Setelah 14 Tahun, Farel Prayoga: Ibuku Nyebut Aku Langgeng
api-2 . POPULAR-INDEX


Terkini Lainnya
Hidup di Bawah Rp 609.160 per Bulan Dikategorikan Miskin
Hidup di Bawah Rp 609.160 per Bulan Dikategorikan Miskin
Ekbis
OJK Minta Buron Kasus Investree Adrian Gunadi Balik ke Indonesia
OJK Minta Buron Kasus Investree Adrian Gunadi Balik ke Indonesia
Keuangan
Dana Kelolaan STAR Asset Management Rp 23,9 Triliun Per Semester I 2025
Dana Kelolaan STAR Asset Management Rp 23,9 Triliun Per Semester I 2025
Cuan
Kapal Cepat Banyuwangi–Bali Cuma 2,5 Jam, Harga Tiket Mulai Rp 225.000
Kapal Cepat Banyuwangi–Bali Cuma 2,5 Jam, Harga Tiket Mulai Rp 225.000
Ekbis
IHSG Naik 3,17 Persen dalam Sepekan, Rekor Tertinggi Sejak Awal Tahun
IHSG Naik 3,17 Persen dalam Sepekan, Rekor Tertinggi Sejak Awal Tahun
Cuan
ASDP Wajibkan Reservasi Tiket via Ferizy untuk Cegah Calo
ASDP Wajibkan Reservasi Tiket via Ferizy untuk Cegah Calo
Ekbis
Cara Investasi SBR014 2025: Mulai Rp 1 Juta, Dapat Kupon Tiap Bulan
Cara Investasi SBR014 2025: Mulai Rp 1 Juta, Dapat Kupon Tiap Bulan
Ekbis
BPS Sebut Angka Kemiskinan Turun, Perbaikan di Desa Jadi Faktor Penentu
BPS Sebut Angka Kemiskinan Turun, Perbaikan di Desa Jadi Faktor Penentu
Ekbis
Ekonom Sebut Ada Potensi Gagal Bayar Rp 85,96 Triliun di Kopdes Merah Putih
Ekonom Sebut Ada Potensi Gagal Bayar Rp 85,96 Triliun di Kopdes Merah Putih
Ekbis
Fenomena Rojali Jadi Alarm Baru: Miskin atau Hanya Menahan Konsumsi?
Fenomena Rojali Jadi Alarm Baru: Miskin atau Hanya Menahan Konsumsi?
Ekbis
Laporan Mercer Ungkap Penyebab Produktivitas Pekerja RI Kurang Efisien
Laporan Mercer Ungkap Penyebab Produktivitas Pekerja RI Kurang Efisien
Karier
DPR Soroti Elektrifikasi di Wilayah 3T, Sebut Indikator Pemerataan Pembangunan
DPR Soroti Elektrifikasi di Wilayah 3T, Sebut Indikator Pemerataan Pembangunan
Energi
Ubah Cara Kelola Uang: Ini 10 Prinsip Keuangan Robert Kiyosaki untuk Kelas Menengah
Ubah Cara Kelola Uang: Ini 10 Prinsip Keuangan Robert Kiyosaki untuk Kelas Menengah
Keuangan
BTPN Syariah Raup Laba Bersih Rp 644 Miliar Sepanjang Semester I 2025.
BTPN Syariah Raup Laba Bersih Rp 644 Miliar Sepanjang Semester I 2025.
Keuangan
Industri Media Indonesia Hadapi Era Ekosistem Multiplatform dan Disrupsi Digital
Industri Media Indonesia Hadapi Era Ekosistem Multiplatform dan Disrupsi Digital
Industri
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Hasil Timnas Indonesia U23 Vs Thailand 1-1 (7-6): Menang Penalti, Garuda Muda ke Final!
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau