Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sektor Migas Sumbang Klaim Terbesar Asuransi Umum

Kompas.com - 01/02/2016, 15:41 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Perusahaan migas banyak mengalami kerugian akibat kejatuhan harga minyak, kelesuan ekonomi, dan pelemahan nilai tukar. Karena sebagian kerugian telah diasuransikan, mereka pun banyak mengajukan klaim ke perusahaan asuransi.

Menurut Ketua Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Yasril Y Rasyid, ada beberapa sektor yang menyumbang klaim risiko terbesar pada tahun 2015 lalu. Sektor tersebut salah satunya adalah sektor migas dan bidang teknik. Tidak hanya itu, beberapa nasabah besar di sektor properti pun menyumbang klaim akibat naiknya harga-harga bahan di sektor properti.

Kenaikan risiko pada sektor-sektor tersebut, kata Yasril, lebih disebabkan karena perbedaan nilai tukar. "Penyumbang terbesar di 2015 itu dari klaim-klaim di engineering, migas, dan beberapa di sektor properti. Properti (harga) bahan-bahannya naik. Engineering, banyak komoditas harus diimpor dan ada perbedaan nilai tukar. Ini yang menyebabkan kenaikan," terang Yasril dalam jumpa pers Kinerja IKNB 2015 di Jakarta, Senin (1/2/2016).

Berdasarkan data resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), hingga akhir Desember 2015, nilai total aset industri perasuransian mencapai Rp 803,71 triliun atau tumbuh sekitar 6,82 persen dibandingkan periode yang sama pada 2014 secara tahunan (year on year/yoy). Sektor asuransi umum dan reasuransi konvensional mencatat nilai aset Rp 132,56 triliun atau tumbuh 16,49 persen dibandingkan tahun 2014.

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Presiden Komisaris BCA Jahja Setiaatmadja Jual 1 Juta Saham BBCA
Presiden Komisaris BCA Jahja Setiaatmadja Jual 1 Juta Saham BBCA
Cuan
Jadwal Operasional Bank Indonesia Selama Libur HUT RI 2025, 16–18 Agustus
Jadwal Operasional Bank Indonesia Selama Libur HUT RI 2025, 16–18 Agustus
Ekbis
Istana Kembali Bantah Kenaikan PBB di Daerah Akibat Kebijakan Pusat
Istana Kembali Bantah Kenaikan PBB di Daerah Akibat Kebijakan Pusat
Ekbis
Jadwal Operasional BCA 16-18 Agustus 2025 saat Libur HUT ke-80 RI
Jadwal Operasional BCA 16-18 Agustus 2025 saat Libur HUT ke-80 RI
Ekbis
Prabowo Sebut Ribuan Tambang Ilegal Rugikan Negara Rp 300 Triliun
Prabowo Sebut Ribuan Tambang Ilegal Rugikan Negara Rp 300 Triliun
Ekbis
Besaran Tantiem Direksi dan Komisaris BUMN, Bisa Capai Puluhan Miliar?
Besaran Tantiem Direksi dan Komisaris BUMN, Bisa Capai Puluhan Miliar?
Ekbis
Diskon Tambah Daya Listrik 50 Persen Agustus 2025, Ini Cara Mendapatkannya
Diskon Tambah Daya Listrik 50 Persen Agustus 2025, Ini Cara Mendapatkannya
Ekbis
Titiek Soeharto: Penyaluran Beras SPHP Kita Minta Cepat Selesai, Keluarkan Stok di Gudang
Titiek Soeharto: Penyaluran Beras SPHP Kita Minta Cepat Selesai, Keluarkan Stok di Gudang
Ekbis
Tak Ada Kenaikan Gaji PNS di APBN 2026, Ini Rincian Terbaru
Tak Ada Kenaikan Gaji PNS di APBN 2026, Ini Rincian Terbaru
Ekbis
Mulai Rp 40.000, Ini Daftar Kereta Ekonomi New Generation 2025 dan Rutenya
Mulai Rp 40.000, Ini Daftar Kereta Ekonomi New Generation 2025 dan Rutenya
Ekbis
Harga Emas Dunia Merosot 1,8 Persen Selama Sepekan, Pasar Soroti Pertemuan Trump-Putin
Harga Emas Dunia Merosot 1,8 Persen Selama Sepekan, Pasar Soroti Pertemuan Trump-Putin
Cuan
Apa Itu Tantiem? Bonus BUMN yang Dianggap Prabowo “Akal-akalan”
Apa Itu Tantiem? Bonus BUMN yang Dianggap Prabowo “Akal-akalan”
Ekbis
Prabowo Tak Singgung Anggaran IKN di RAPBN, Istana Pastikan Pembangunan Tetap Lanjut
Prabowo Tak Singgung Anggaran IKN di RAPBN, Istana Pastikan Pembangunan Tetap Lanjut
Ekbis
Penyebab Banyak Usaha Penggilingan Padi Gulung Tikar Menurut Mentan
Penyebab Banyak Usaha Penggilingan Padi Gulung Tikar Menurut Mentan
Ekbis
Anggaran Kesehatan 2026 Tembus Rp 244 Triliun, ASN-TNI-Polri Dapat Rp 13,3 Triliun
Anggaran Kesehatan 2026 Tembus Rp 244 Triliun, ASN-TNI-Polri Dapat Rp 13,3 Triliun
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau