Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

GWM Primer Turun 1 Persen, Bank Mandiri Dapat Tambahan Likuiditas Rp 4,1 Triliun

Kompas.com - 18/02/2016, 19:17 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menurunkan Giro Wajib Minimum (GWM) Primer dalam rupiah sebesar 1 persen dari 7,5 persen menjadi 6,5 persen.

Giro Wajib Minimum adalah jumlah dana minimum yang wajib disimpan perbankan di Bank Indonesia.

Besarnya GWM ditetapkan dalam persentase tertentu dari Dana Pihak Ketiga yang dihimpun bank bersangkutan.

Baca juga: Saat Gibran Menolak Permintaan Titiek Soeharto...

Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Budi Gunadi Sadikin menyatakan pihaknya menyambut baik keputusan BI untuk menurunkan BI rate dan GWM Primer.

Sebab, perbankan kini memiliki kelonggaran likuiditas dalam menyalurkan pembiayaan.

"Dari penurunan GWM, Bank Mandiri dapat kelonggaran likuiditas Rp 4,1 triliun. Ini membuat lega karena likuiditas sedang ketat," kata Budi ketika ditemui wartawan di Bank Indonesia, Kamis (18/2/2016).

Baca juga: Bandingkan Ijazah UGM Jokowi dengan Miliknya, Roy Suryo: Ada Rekayasa

Budi menjelaskan, saat ini hal yang menjadi persoalan bagi perbankan memanglah likuiditas yang mengetat.

Akibatnya, perbankan menjadi sulit menyalurkan kredit lantaran ketidaktersediaan dana.

Dengan adanya penurunan GWM Primer oleh bank sentral, maka perbankan akan semakin leluasa menyalurkan kredit.

Baca juga: Roy Suryo Yakin Ijazah Jokowi 99,9 Persen Palsu, Bawa Bukti ke Bareskrim

Lebih lanjut, Budi menuturkan, penurunan GWM Primer pun dapat mendorong perbankan menurunkan suku bunga karena bank tidak perlu lagi saling berebut dana masyarakat.

"Kalau tidak ada GWM maka akan susah bagi bank untuk menurunkan bunga dana. BI bagus sekali mengeluarkan (kebijakan) keduanya bareng-bareng," tutur Budi.

Gubernur BI Agus DW Martowardojo menyatakan, keputusan bank sentral untuk menurunkan GWM Primer tersebut bertujuan untuk memberikan tambahan likuiditas.

Ia menyebut, akan ada penambahan likuiditas sebesar Rp 34 triliun ke pasar.

Bank sentral mulai memberlakukan besaran GWM Primer tersebut terhitung 16 Maret 2016 mendatang. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Dampak Tarif Trump, Keponakan Prabowo Usul RI Kerja Sama Nuklir dengan Kanada
Dampak Tarif Trump, Keponakan Prabowo Usul RI Kerja Sama Nuklir dengan Kanada
Energi
Pulau Kecil di Bali dan NTB Dikuasai Asing, Ini Penjelasan Menteri Nusron
Pulau Kecil di Bali dan NTB Dikuasai Asing, Ini Penjelasan Menteri Nusron
Ekbis
Pegadaian Rombak Direksi dan Komisaris, Trimedya Panjaitan Jadi Komisaris Independen
Pegadaian Rombak Direksi dan Komisaris, Trimedya Panjaitan Jadi Komisaris Independen
Keuangan
PMUI Diisukan Batal Melantai, BEI Pastikan Listing Prima Multi Usaha Indonesia Tetap Berjalan Besok
PMUI Diisukan Batal Melantai, BEI Pastikan Listing Prima Multi Usaha Indonesia Tetap Berjalan Besok
Cuan
Sah, Ini Susunan Baru Komisaris dan Direksi PT Pegadaian
Sah, Ini Susunan Baru Komisaris dan Direksi PT Pegadaian
Ekbis
Sempat Terganggu akibat Insiden RTG, Layanan TPK Bitung Kembali Normal Sejak Awal Juli
Sempat Terganggu akibat Insiden RTG, Layanan TPK Bitung Kembali Normal Sejak Awal Juli
Rilis
Nusron Bocorkan ke DPR soal Pegawai Non PNS yang Bakal Protes
Nusron Bocorkan ke DPR soal Pegawai Non PNS yang Bakal Protes
Ekbis
Sinergi ICDX-IDH dan 3 Regulator, Dorong Pendalaman Pasar Keuangan RI
Sinergi ICDX-IDH dan 3 Regulator, Dorong Pendalaman Pasar Keuangan RI
Keuangan
Menhub Pastikan Kebijakan Zero ODOL Tak Mundur, Lebih Cepat Lebih Baik
Menhub Pastikan Kebijakan Zero ODOL Tak Mundur, Lebih Cepat Lebih Baik
Ekbis
OJK Cabut Izin Usaha Modal Ventura Dana Mandiri Sejahtera
OJK Cabut Izin Usaha Modal Ventura Dana Mandiri Sejahtera
Keuangan
Begini Peta Jalan Kopdes Merah Putih 2025-2029, Bakal Bidik Pasar Ekspor
Begini Peta Jalan Kopdes Merah Putih 2025-2029, Bakal Bidik Pasar Ekspor
Ekbis
Total Investasi INA Rp 65,4 Triliun hingga Mei 2025
Total Investasi INA Rp 65,4 Triliun hingga Mei 2025
Ekbis
Rayu Trump Pangkas Tarif, Perusahaan Indonesia akan Borong Produk Minyak hingga Gandum dari AS
Rayu Trump Pangkas Tarif, Perusahaan Indonesia akan Borong Produk Minyak hingga Gandum dari AS
Ekbis
HUT Ke-79, Direksi BNI Sapa Nasabah Secara Langsung di Kantor Cabang
HUT Ke-79, Direksi BNI Sapa Nasabah Secara Langsung di Kantor Cabang
Keuangan
Menteri Nusron Ungkap WNA Tak Punya Sertifikat tetapi Kuasai Pulau Kecil di Bali dan NTB
Menteri Nusron Ungkap WNA Tak Punya Sertifikat tetapi Kuasai Pulau Kecil di Bali dan NTB
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau