Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RUU Tax Amnesty Masih Menuai Pro-Kontra, Demokrat Ingatkan Ada Tiga Hal Penting

Kompas.com - 07/04/2016, 18:00 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com - Pemerintah dan DPR segera akan membahas Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang pengampunan pajak atau tax amnesty.

Ketua Fraksi Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas mengatakan, ada beberapa poin penting yang menjadi perhatian dari Partai Demokrat.

Karena RUU yang digagas pemerintah ini masih terus menuai pro-kontra dikalangan masyarakat, Ibas mengingatkan ada tiga hal penting yang menjadi perhatian Demokrat.

"Pertama, harus dipastikan apakah ada keuntungan secara ekonomi untuk Indonesia. Benarkah ada dana sampai ratusan triliun. Apa economic benefitnya?" ujar Ibas, dalam siaran persnya yang diterima KOMPAS.com, Kamis (7/4/2016).paparnya.

Kedua, lanjut dia, yang harus dipastikan terkait masalah keadilan sosialnya.

"Harus jelas benar di mana, dari mana dan berapa dana-dana tersebut. Bagaimana pula sistem reward dan punishment-nya?," kata Ibas.

Terakhir, harus dipastikan kesiapan pengelolaan perpajakan baik sistem maupun menejemen.

"Unsur perpajakan apakah sudah siap? Jangan ada lagi kongkalikongnya, SDM harus bersih, jujur, akuntabel dan transparan," pungkas Ibas. 

Ibas menyebut, Partai Demokrat siap mengawal pembahasan tersebut dan ingin mempelajari konsep RUU tax amnesty.

"Demokrat siap mengawal pembahasannya. Setelah baru-baru ini terdengar bocoran Panama Papers, apakah ada korelasinya," ujar Ibas.

Ia melanjutkan, Fraksi Demokrat berkomitmen mengawal pembahasan RUU Pengampunan Pajak semaksimal mungkin agar implementasinya saat diundangkan tepat sasaran dan tidak menimbulkan masalah baru.

"Kami tidak apriori untuk membahasnya, mengingat ada sensitivitas yang tinggi jika konsep dan implementasinya salah. Lebih sebagai moral hazard," katanya.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Vale Indonesia (INCO) Masih Jajaki Partner Baru untuk Proyek Smelter di Sorowako
Vale Indonesia (INCO) Masih Jajaki Partner Baru untuk Proyek Smelter di Sorowako
Ekbis
Garuda Belum Teken MoU Pembelian 50 Pesawat Boeing dari AS
Garuda Belum Teken MoU Pembelian 50 Pesawat Boeing dari AS
Ekbis
KAI Serap 12,38 Juta Masukkan Pelanggan untuk Tingkatkan Layanan
KAI Serap 12,38 Juta Masukkan Pelanggan untuk Tingkatkan Layanan
Rilis
Impor Migas dari AS Capai Rp 243 Triliun, Bahlil: Harus Untungkan RI
Impor Migas dari AS Capai Rp 243 Triliun, Bahlil: Harus Untungkan RI
Ekbis
Pengusaha Minta Pemerintah Cermati Perkembangan Tarif Trump untuk Negara Kompetitor Ekspor
Pengusaha Minta Pemerintah Cermati Perkembangan Tarif Trump untuk Negara Kompetitor Ekspor
Ekbis
RI Impor Minyak Mentah, Bensin, dan LPG dari AS, Kemenko: Kita Tidak Dipaksa Beli, Ada Hitungannya
RI Impor Minyak Mentah, Bensin, dan LPG dari AS, Kemenko: Kita Tidak Dipaksa Beli, Ada Hitungannya
Ekbis
UMKM Fesyen Lokal Terapkan Produksi Ramah Lingkungan dan Minimalkan Limbah Tekstil
UMKM Fesyen Lokal Terapkan Produksi Ramah Lingkungan dan Minimalkan Limbah Tekstil
Smartpreneur
Indonesia Ekspor 10.000 Ton Baja Lapis ke AS di Tengah Perang Tarif Impor
Indonesia Ekspor 10.000 Ton Baja Lapis ke AS di Tengah Perang Tarif Impor
Ekbis
Tak Hanya Minyak Mentah dan LPG, RI Bakal Impor Juga BBM dari AS
Tak Hanya Minyak Mentah dan LPG, RI Bakal Impor Juga BBM dari AS
Energi
Pendapatan Turun, Vale Indonesia (INCO) Pangkas Belanja Modal
Pendapatan Turun, Vale Indonesia (INCO) Pangkas Belanja Modal
Ekbis
Tidak Semua Produk AS Masuk Ke Indonesia Kena Tarif 0 Persen
Tidak Semua Produk AS Masuk Ke Indonesia Kena Tarif 0 Persen
Ekbis
Saham Indokripto Koin Semesta (COIN) Cetak ARA Lagi Usai Suspensi Dibuka
Saham Indokripto Koin Semesta (COIN) Cetak ARA Lagi Usai Suspensi Dibuka
Ekbis
Daftar 29 Orang Terkaya Indonesia Terbaru, Prajogo Pangestu Makin Tinggalkan Low Tuck Kwong
Daftar 29 Orang Terkaya Indonesia Terbaru, Prajogo Pangestu Makin Tinggalkan Low Tuck Kwong
Cuan
Bulog Jual Beras Murah Rp12.500 per Kg di 5.000 Titik untuk Tekan Inflasi
Bulog Jual Beras Murah Rp12.500 per Kg di 5.000 Titik untuk Tekan Inflasi
Ekbis
Bantah Beras di Gudang Berkutu dan Tak Segar, Bulog Beberkan Sistem Pengawasannya
Bantah Beras di Gudang Berkutu dan Tak Segar, Bulog Beberkan Sistem Pengawasannya
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Al-Sharaa: Kami Tahu Siapa yang Ingin Menyeret Kami ke Dalam Perang
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau