Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Patra Jasa, Anak Usaha Pertamina, Siap IPO di 2018

Kompas.com - 19/05/2016, 07:00 WIB
Aprillia Ika

Penulis

KUTA, KOMPAS.com - PT Patra Jasa, anak usaha PT Pertamina (Persero) Tbk, bersiap melaksanakan initial public offering (IPO) atau penawaran saham perdana pada 2018 mendatang. Untuk menapai target tersebut, perusahaan yang sudah beroperasi sejak 45 tahun ini akan melakukan beberapa pembenahan.

Direktur Utama Patra Jasa Muhamad Haryo Yunianto mengatakan saat ini kajian mengenai IPO ini sedang dilakukan oleh Pricewaterhouse Coopers (PwC). Kemungkinan, saham yang akan ditawarkan ke publik tidak besar.

Karena rencana IPO masih masuk tahap kajian, Haryo masih enggan membeberkan jumlah saham yang akan dilepas, serta target dana yang diinginkan perusahaan.

"Sebelum masuk ke Patra Jasa saya bertugas di PT Pembangunan Jaya Ancol. Di Ancol, mereka lakukan IPO tapi tidak besar hanya 10 persen, tapi bagus untuk manajemen perusahaan jadi lebih rapi," kata Haryo, usai acara media gathering di Patra Jasa Bali Resort & Villas, Rabu (18/5/2016).

"Hal yang sama juga di IPO Patra Jasa, tidak besar tetapi agar perusahaan jadi lebih terukur," lanjut Haryo yang baru menjabat sebagai Direktur Utama di Patra Jasa sejak Januari 2016 ini.

Menurut dia, langkah IPO ini mendapatkan dukungan penuh dari induk usaha, yang saat ini menggenggam sekitar 99 persen saham Patra Jasa.

Dengan demikian, ke depan Patra Jasa bisa memperbesar kontribusinya ke Pertamina, yang pada 2015 lalu masih kurang dari 1 persen total pendapatan Pertamina.

Langkah IPO ini juga untuk mendorong pemanfaatan aneka aset "tidur" Patra Jasa yang belum digarap. Saat ini Patra Jasa punya kurang dari 100 hektare lahan "tidur" di berbagai daerah di Indonesia.

Saat IPO, Haryo menargetkan pendapatan perusahaan sudah mencapai Rp 1 triliun. Di 2016, Patra Jasa menargetkan pendapatan antara Rp 670 miliar-Rp 700 miliar. Sementara di 2015 mencapai Rp 580 miliar. 

Saat ini, core bisnis Patra Jasa yakni bisnis perhotelan, properti, juga ada anak usaha di bidang rental mobil serta katering. Di 2015, bisnis hotel di Bali menyumbang 18 persen pendapatan, sementara bisnis rental mobil mencapai kontribusi tertinggi hingga Rp 200 miliar. 

Kompas TV Apa Dampak Holding BUMN Energi?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Perjanjian IEU-CEPA Segera Rampung, Seperti Apa Perjalanan Perundingannya?
Perjanjian IEU-CEPA Segera Rampung, Seperti Apa Perjalanan Perundingannya?
Ekbis
Andai Punya 1 Lot Saham Bank Mandiri, Berapa Dividen yang Didapat?
Andai Punya 1 Lot Saham Bank Mandiri, Berapa Dividen yang Didapat?
Cuan
Pelemparan Batu ke Kereta Terus Terjadi, Penumpang Terluka dan Operasional Terganggu
Pelemparan Batu ke Kereta Terus Terjadi, Penumpang Terluka dan Operasional Terganggu
Ekbis
IEU-CEPA Hampir Rampung, Prabowo: Tak Ada Perbedaan Pendapat Antara Uni Eropa dan Indonesia
IEU-CEPA Hampir Rampung, Prabowo: Tak Ada Perbedaan Pendapat Antara Uni Eropa dan Indonesia
Ekbis
Tabel Angsuran KUR Mandiri 2025, Cicilan Rp 10 Juta-Rp 500 Juta
Tabel Angsuran KUR Mandiri 2025, Cicilan Rp 10 Juta-Rp 500 Juta
Ekbis
Sektor Perbankan dan Konsumer Bakal Rilis Laporan Keuangan, Simak Saham Pilihan IPOT
Sektor Perbankan dan Konsumer Bakal Rilis Laporan Keuangan, Simak Saham Pilihan IPOT
Ekbis
IHSG Awal Pekan Bakal Bertahan di Level 7.000? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Senin
IHSG Awal Pekan Bakal Bertahan di Level 7.000? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Senin
Ekbis
Wamendag Temui Menteri Timor Leste, Bahas Perdagangan dan Ekspor Kopi
Wamendag Temui Menteri Timor Leste, Bahas Perdagangan dan Ekspor Kopi
Ekbis
Uni Eropa Akui IEU-CEPA Jadi Salah Satu Solusi Hadapi Tarif Trump 30 Persen
Uni Eropa Akui IEU-CEPA Jadi Salah Satu Solusi Hadapi Tarif Trump 30 Persen
Ekbis
Kekeliruan Trump soal Tarif
Kekeliruan Trump soal Tarif
Ekbis
IHSG Pekan Lalu Tembus 7.000, Investor Diimbau Perhatikan Aksi Jual Investor Asing
IHSG Pekan Lalu Tembus 7.000, Investor Diimbau Perhatikan Aksi Jual Investor Asing
Ekbis
KEK Danau Toba Jadi Prioritas, 7 Kepala Daerah Diminta Siapkan Rencana Bisnis
KEK Danau Toba Jadi Prioritas, 7 Kepala Daerah Diminta Siapkan Rencana Bisnis
Ekbis
Prabowo Sebut Kesepakatan Dagang dengan Uni Eropa Jadi Terobosan Usai 10 Tahun Negosiasi
Prabowo Sebut Kesepakatan Dagang dengan Uni Eropa Jadi Terobosan Usai 10 Tahun Negosiasi
Ekbis
Uni Eropa Tunda Balasan Tarif Impor AS sampai Awal Agustus
Uni Eropa Tunda Balasan Tarif Impor AS sampai Awal Agustus
Ekbis
Uni Eropa: IEU-CEPA Bakal Wakili Pasar dari  730 Juta Penduduk
Uni Eropa: IEU-CEPA Bakal Wakili Pasar dari 730 Juta Penduduk
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau