Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Avtur Merangkak Naik, Garuda Indonesia Nilai Kondisi Bakal Berat

Kompas.com - 21/06/2016, 20:44 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama Garuda Indonesia Arif Wibowo menilai kondisi sektor penerbangan sedang sulit untuk mengembangkan bisnis.

Hal itu menyusul mulai merangkak naiknya harga avtur akibat naiknya harga minyak dunia.

"Ini (kondisi) lagi berat," ujar Arif Wibowo di Jakarta, Selasa (21/6/2016).

Baca juga: Cerita Penerima Adhi Makayasa, Sempat Gagal Masuk Akmil Berujung Jadi Lulusan Terbaik Akpol

Menurut ia, Garuda Indonesia sudah memiliki rencana lindung nilai atau hedging untuk pembelian avtur bila harga avtur kembali menyentuh 47,7 sen per liter.

Lindung nilai dilakukan untuk mengurangi risiko melonjaknya biaya operasional akibat pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS.

Namun, meski harga avtur belum menyentuh 47,7 sen per liter, tetapi Garuda Indonesia sudah mulai melakukan hedging.

Baca juga: Eks Marinir Satria Arta Minta Pulang dari Rusia, Eks Jenderal: Kalau Sudah Bukan WNI, Tak Wajib Dilindungi

"Kami mulai hedging di 46,5 sen kemarin, kira-kira 900.000 barel ya hampir 1 juta barel kami mulai hedging. Kalau harga minyak dunia naik terus, itu namanya berat (untuk maskapai)," kata Arif.

Dalam keuangan maskapai, biaya avtur memiliki sumbangsih besar terhadap biaya operasional pesawat.

Menurut Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, persentase harga avtur terhadap biaya operasional maskapai mencapai 50 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Imbas Tarif Trump, Produk Kosmetik AS Bakal Banjiri Pasar RI, Ini Respon Menteri UMKM
Imbas Tarif Trump, Produk Kosmetik AS Bakal Banjiri Pasar RI, Ini Respon Menteri UMKM
Ekbis
Harga Ethereum (ETH) Menguat, Ini Penyebabnya Menurut Indodax
Harga Ethereum (ETH) Menguat, Ini Penyebabnya Menurut Indodax
Cuan
APJII Minta Regulasi yang Tegas untuk OTT Asing, Ini Alasannya
APJII Minta Regulasi yang Tegas untuk OTT Asing, Ini Alasannya
Industri
Potensial, Investasi Properti Berbasis Koperasi Belum Optimal
Potensial, Investasi Properti Berbasis Koperasi Belum Optimal
Cuan
Mendag soal Fenomena “Rojali” : Kan Bebas Mau Beli Online atau Offline
Mendag soal Fenomena “Rojali” : Kan Bebas Mau Beli Online atau Offline
Ekbis
Program Penjaminan Polis Mulai 2028, LPS: Hanya Asuransi Komersial Berunsur Proteksi
Program Penjaminan Polis Mulai 2028, LPS: Hanya Asuransi Komersial Berunsur Proteksi
Keuangan
Khawatir Banjir Produk Impor Pasca Tarif Trump, Mendag: Tingkatkan Daya Saing
Khawatir Banjir Produk Impor Pasca Tarif Trump, Mendag: Tingkatkan Daya Saing
Ekbis
KKP Gandeng Kopdes Merah Putih untuk Serap Hasil Laut Nelayan
KKP Gandeng Kopdes Merah Putih untuk Serap Hasil Laut Nelayan
Ekbis
Menteri UMKM Bakal Panggil Marketplace, Susun Insentif Baru Buat Pedagang
Menteri UMKM Bakal Panggil Marketplace, Susun Insentif Baru Buat Pedagang
Ekbis
Likuiditas Perbankan Ketat, Hilirisasi Dinilai Jadi Solusi
Likuiditas Perbankan Ketat, Hilirisasi Dinilai Jadi Solusi
Ekbis
Warga Keluhkan Biaya Hidup, PM Malaysia Berikan Bantuan Tunai dan Turunkan Harga Bensin
Warga Keluhkan Biaya Hidup, PM Malaysia Berikan Bantuan Tunai dan Turunkan Harga Bensin
Ekbis
Danantara Garap 22 Program Kerja di Sisa 2025, Restrukturisasi hingga Pengembangan Bisnis BUMN
Danantara Garap 22 Program Kerja di Sisa 2025, Restrukturisasi hingga Pengembangan Bisnis BUMN
Ekbis
Pabrik Perakitan Ponsel Ilegal di Perumahan Cengkareng Ditutup, Rugikan Negara Rp 17,6 Miliar
Pabrik Perakitan Ponsel Ilegal di Perumahan Cengkareng Ditutup, Rugikan Negara Rp 17,6 Miliar
Ekbis
Target Transaksi Inabuyer 2025 Naik Dua Kali Lipat, Motor Listrik Sudah Dipesan Kemenhan
Target Transaksi Inabuyer 2025 Naik Dua Kali Lipat, Motor Listrik Sudah Dipesan Kemenhan
Ekbis
Investor Caplok 6,58 Persen, Saham Bank Amar (AMAR) Tembus ARA
Investor Caplok 6,58 Persen, Saham Bank Amar (AMAR) Tembus ARA
Cuan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Cerita Perwira Peraih Gelar Adhi Makayasa, Pernah Gagal Masuk Akmil
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau