Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani Keluhkan Minimnya Penerimaan Pajak dari Sektor Kelautan

Kompas.com - 26/10/2016, 20:00 WIB
Dimas Jarot Bayu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengeluhkan minimnya penerimaan pajak yang diperoleh negara dari sektor kelautan.

"Selama ini kalau kita lihat dari penerimaan perpajakan kita dari sektor kelautan masih sangat minimal," ujar Sri dalam konferensi pers di Gedung Mina Bahari IV KKP, Jakarta, Rabu (26/10/2016).

Sri menyebutkan, minimnya penerimaan negara dari sektor kelautan disebabkan maraknya korporasi yang tidak membayarkan pajak. Ini dia asumsikan dari minimnya penerimaan negara dari sektor budidaya mutiara.

Padahal, kata Sri, mutiara merupakan sumber daya yang dapat memberikan pemasukan cukup besar bagi negara.

"Karena kami mendengar juga ini adalah salah satu bidang yang luar biasa. Namun di dalam statistik perekonomian indonesia dan penerimaan negara sama sekali tidak muncul," tutur Sri.

Untuk itu, Sri menginstruksikan kepada Direktorat Jenderal Bea dan Cukai serta Dirjen Pajak untuk bekerja sama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Kerja sama tersebut dilakukan agar Dirjen Pajak dan Dirjen Bea Cukai dapat menggali informasi terkait perusahaan yang bergerak di sektor kelautan.

"Jadi kami meminta Dirjen Bea Cukai dan Pajak bersama KKP untuk mendata perusahaan dan memeriksa dari sisi kegiatan ekonominya. Apakah mereka melakukan pengelolaan dengan benar, melaporkan penerimaan dengan benar, dan membayar pajak maupun berbagai kewajiban yang ada di peraturan perundangan," ucap Sri.

Dengan melakukan pendataan tersebut, Sri berharap penerimaan negara dapat menjadi lebih besar. Selain itu, ia juga berharap kerja sama ini dapat membantu dalam upaya pelestarian lingkungan.

"Sehingga kita mampu memanfaatkannya secara baik. Menjaga kelestariannya untuk masa mendatang," ucap Sri.

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Karier Jahja Setiaatmadja, Presiden Komisaris yang Jual 1 Juta Saham BBCA
Karier Jahja Setiaatmadja, Presiden Komisaris yang Jual 1 Juta Saham BBCA
Karier
Prospek IHSG Setelah Sentuh All Time High: Potensi Naik, Risiko Koreksi Tetap Ada
Prospek IHSG Setelah Sentuh All Time High: Potensi Naik, Risiko Koreksi Tetap Ada
Ekbis
Prabowo Targetkan Defisit APBN Nol Persen pada 2027-2028, Realistis?
Prabowo Targetkan Defisit APBN Nol Persen pada 2027-2028, Realistis?
Ekbis
QRIS Kini Bisa Dipakai di Jepang, BI Masih Uji Coba Perluasan ke China
QRIS Kini Bisa Dipakai di Jepang, BI Masih Uji Coba Perluasan ke China
Ekbis
Asosiasi Nelayan HNSI Dukung Percepatan 1.100 Desa Nelayan
Asosiasi Nelayan HNSI Dukung Percepatan 1.100 Desa Nelayan
Ekbis
Semen Indonesia (SMGR) Pasok 22.184 Ton Semen untuk Pembangunan Tol Semarang–Demak
Semen Indonesia (SMGR) Pasok 22.184 Ton Semen untuk Pembangunan Tol Semarang–Demak
Ekbis
Subsidi, Infrastruktur, hingga Sawah Baru, Strategi Ketahanan Pangan 2026
Subsidi, Infrastruktur, hingga Sawah Baru, Strategi Ketahanan Pangan 2026
Ekbis
Mahorahora, Jaga Lingkungan dari Pohon Aren dan Tingkatkan Kualitas Hidup Petani
Mahorahora, Jaga Lingkungan dari Pohon Aren dan Tingkatkan Kualitas Hidup Petani
Smartpreneur
Diskon HUT RI dari KFC Masih Berlaku, Ini Cara Mendapatkannya
Diskon HUT RI dari KFC Masih Berlaku, Ini Cara Mendapatkannya
Belanja
Mampukah Indonesia Capai Target Pertumbuhan Ekonomi 5,4 Persen di 2026?
Mampukah Indonesia Capai Target Pertumbuhan Ekonomi 5,4 Persen di 2026?
Ekbis
LRT Jabodebek Layani 78.000 Pengguna pada HUT ke-80 Kemerdekaan RI
LRT Jabodebek Layani 78.000 Pengguna pada HUT ke-80 Kemerdekaan RI
Ekbis
Puncak Arus Balik Libur Kemerdekaan, 145.000 Tiket Kereta Api Terjual Hari Ini
Puncak Arus Balik Libur Kemerdekaan, 145.000 Tiket Kereta Api Terjual Hari Ini
Ekbis
Prediksi Harga Emas Pekan Ini: Fluktuatif, tapi Masih Punya Sentimen Positif
Prediksi Harga Emas Pekan Ini: Fluktuatif, tapi Masih Punya Sentimen Positif
Ekbis
Atasi Masalah Ekonomi dan Lingkungan, PGN Ajak Masyarakat Kelola Bank Sampah
Atasi Masalah Ekonomi dan Lingkungan, PGN Ajak Masyarakat Kelola Bank Sampah
Energi
Harga Emas Antam 18 Agustus 2025 Turun Rp 2.000, Ini Rinciannya
Harga Emas Antam 18 Agustus 2025 Turun Rp 2.000, Ini Rinciannya
Cuan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau