Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Susi Akan Bangun Industri Perikanan di 12 Pulau Terluar

Kompas.com - 03/11/2016, 15:15 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti mengatakan, akan membangun industri perikanan di 12 pulau terluar di Indonesia. Untuk mewujudkan rencananya, pihaknya akan bekerja sama dengan beberapa Badan Usaha Milik Negara (BUMN) seperti PT Perikanan Indonesia (Persero) dan PT Perikanan Nusantara (Persero).

Selain itu, Susi juga akan menggandeng PT Pelni (Persero) dan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk sebagai BUMN yang nantinya ditugaskan untuk melakukan distribusi ke beberapa wilayah tujuan.

"Dengan prinsip yang ada sekarang ini, saya yakin kita bisa membangun lebih cepat lagi," ujar Susi usai menghadiri acara Forum BUMN yang digagas Harian Kompas di Jakarta, Kamis (3/11/2016).

Baca juga: Hasil Timnas U23 Indonesia Vs Thailand: Garuda Muda ke Final Piala AFF U23 2025!

Mimpi besar Susi lainnya yakni membuka gerbang (gateway) untuk industri perikanan dari timur Indonesia ke Republik Palau dan Darwin, Australia. Menurutnya, hal tersebut dipercaya akan memperbaiki ongkos logistik menjadi lebih murah.

Nantinya, produk-produk perikanan tersebut juga akan dikirim langsung dari Darwin atau Palau. Mengingat, selama ini produk perikanan untuk wilayah di Timur Indonesia dikirim dari Pulau Jawa sehingga membuat ongkosnya menjadi lebih mahal.

"Kita ingin buka gateway timur Indonesia untuk ke Palau yang jaraknya hanya seperlima dari pada Jakarta, dan juga gateway selatan ke Darwin dan ke Kent yang mana jaraknya juga seperlima dari Jakarta. Ini akan mengubah logistik lebih rasional. Ikan bisa langsung jual ke pasar internasional fresh," terangnya.

Baca juga: Heran Pinkan Mambo Seolah Mengeluh Padahal Pesanan Donat Ramai, Raffi Ahmad: Kalau Laku Kan Bersyukur

Susi pun mencoba menghitung nilai keekonomisan jika ikan tersebut dikirim memakai armada BUMN. "Kalau kita ambil dari Darwin, di supermarket Darwin hanya 3 sampai 4 dollar. Diterbangkan dengan Garuda pakai ATR saja, hanya 1 dollar AS cost-nya," tambahnya.

Susi berharap, rencananya tersebut bisa terealisasi pada awal tahun depan. "1 Januari (Garuda) harus mulai terbang Kupang-Darwin kemudian Timika-Kent, Merauke-Kent dan akan memotong seperlima cost ekonomi, dan memberikan kesempatan Indonesia bagian timur mendapatkan harga sama," pungkasnya.

Kompas TV Perairan Natuna Jadi Incaran Pencuri Ikan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Ubah Cara Kelola Uang: Ini 10 Prinsip Keuangan Robert Kiyosaki untuk Kelas Menengah
Ubah Cara Kelola Uang: Ini 10 Prinsip Keuangan Robert Kiyosaki untuk Kelas Menengah
Keuangan
BTPN Syariah Raup Laba Bersih Rp 644 Miliar Sepanjang Semester I 2025.
BTPN Syariah Raup Laba Bersih Rp 644 Miliar Sepanjang Semester I 2025.
Keuangan
Industri Media Indonesia Hadapi Era Ekosistem Multiplatform dan Disrupsi Digital
Industri Media Indonesia Hadapi Era Ekosistem Multiplatform dan Disrupsi Digital
Industri
Perusahaan Plastik Terbesar se-Asia Pasifik Segera Bangun Pabrik Rp 115 Miliar di Batang
Perusahaan Plastik Terbesar se-Asia Pasifik Segera Bangun Pabrik Rp 115 Miliar di Batang
Ekbis
Libur Nataru, Diskon Pesawat, Jalan Tol, dan Kereta Api Bakal Kembali Diberikan
Libur Nataru, Diskon Pesawat, Jalan Tol, dan Kereta Api Bakal Kembali Diberikan
Ekbis
Lewat Program Lisdes, PLN dan Kementerian ESDM Percepat Pemerataan Akses Listrik di Papua
Lewat Program Lisdes, PLN dan Kementerian ESDM Percepat Pemerataan Akses Listrik di Papua
Energi
Profil JTA Investree Doha, Perusahaan yang Tunjuk Buronan Adrian Gunadi Jadi CEO
Profil JTA Investree Doha, Perusahaan yang Tunjuk Buronan Adrian Gunadi Jadi CEO
Ekbis
Pemerintah Perlu Cermati Risiko Kredit Kopdes Merah Putih agar Tak Jadi Beban Keuangan
Pemerintah Perlu Cermati Risiko Kredit Kopdes Merah Putih agar Tak Jadi Beban Keuangan
Ekbis
Jual Bitcoin Terlalu Cepat, Tesla Rugi Potensi Cuan Rp 81 Triliun
Jual Bitcoin Terlalu Cepat, Tesla Rugi Potensi Cuan Rp 81 Triliun
Ekbis
Adrian Gunadi Jadi CEO di Qatar Meski Berstatus Buron Kasus Investree
Adrian Gunadi Jadi CEO di Qatar Meski Berstatus Buron Kasus Investree
Ekbis
Airlangga Sebut Konflik Thailand-Kamboja Belum Berdampak ke Perekonomian Indonesia
Airlangga Sebut Konflik Thailand-Kamboja Belum Berdampak ke Perekonomian Indonesia
Ekbis
HIPMI dan Pemprov Jakarta Godok Kolaboratif Fund, Legalitasnya Dikaji
HIPMI dan Pemprov Jakarta Godok Kolaboratif Fund, Legalitasnya Dikaji
Ekbis
Wamenaker: Ada Perusahaan yang Bakal Dicabut Izin Karena Langgar Aturan Penahanan Ijazah Karyawan
Wamenaker: Ada Perusahaan yang Bakal Dicabut Izin Karena Langgar Aturan Penahanan Ijazah Karyawan
Ekbis
East Ventures Sasar Investasi di Sektor Kesehatan, AI, Climate Tech, dan Consumer Tech
East Ventures Sasar Investasi di Sektor Kesehatan, AI, Climate Tech, dan Consumer Tech
Ekbis
Barang AS Bakal Bebas Bea Masuk, HIPMI Jaya Mulai Hitung Dampaknya
Barang AS Bakal Bebas Bea Masuk, HIPMI Jaya Mulai Hitung Dampaknya
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Hasil Timnas Indonesia U23 Vs Thailand 1-1 (7-6): Menang Penalti, Garuda Muda ke Final!
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau