Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Investasi Tanah Akan Dibuat Mahal oleh Pemerintah

Kompas.com - 27/01/2017, 06:00 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, saat ini pemerintah tengah mencari cara agar masyarakat dalam melakukan investasi tidak selalu berbentuk bidang tanah.

Salah satu rencananya yakni wacana pengenaan pajak tanah yang tidak produktif (idle).

Menurut Darmin, saat ini masyarakat lebih menyukai berinvestasi dengan memiliki tanah dan tidak dalam jumlah yang sedikit. 

Baca juga: Gibran: Kemarin Nyuruh Saya Berkantor di Papua, Sekarang di IKN, Pindah-pindah Terus

Hal tersebut menyebabkan ketimpangan di Indonesia karena tingginya harga tanah.

Diharapkan, pengenaan pajak tanah yang tidak produktif itu membuat investasi pembelian tanah menjadi jauh lebih mahal dari saat ini.

"Kami akan bikin supaya nyimpen-nyimpen uang di tanah itu (menjadi) mahal," ujar Darmin di Hotel Le Meridien, Jakarta, pada Kamis (26/1/2017).

Baca juga: Demokrat: Roy Suryo yang Beropini Ijazah Palsu Jokowi Bukan Bagian Partai Kami

Dia menegaskan, dengan adanya pengenaan pajak pada tanah tidak produktif, maka akan mendorong masyarakat untuk berinvestasi pada sektor produktif, salah satunya yakni pembelian saham.

Kedepan, pihaknya berharap masyarakat juga dapat mengubah kebiasaan berinvestasi tanah. Karena dengan model investasi tanah tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap roda perekonomian.

"Saving dan investasi kita itu tanah, baik konglomerat atau perorangan sama saja. Di pinggir Jakarta banyak tanah tidak diapa-apakan," ungkapnya.

Baca juga: Diplomat Kemlu Ternyata Tak Sendiri Saat ke Mal Sebelum Tewas, Siapa yang Menemani?

Dia menjelaskan, terkait pembahasan mulai dari definisi tanah menganggur, jenis pajak yang akan dikenakan, tata cara pemungutan pajak, masih dikaji oleh pemerintah dalam waktu dua pekan ke depan.

(Baca: Tanah "Nganggur" Akan Dikenai Pajak Progresif )

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Ini Sosok Pemilik Menara Saidah, Gedung yang Terbengkalai Sejak 2007
Ini Sosok Pemilik Menara Saidah, Gedung yang Terbengkalai Sejak 2007
Ekbis
Komisaris Chandra Daya Investasi Borong 4,25 Juta Saham CDIA Senilai Rp 4,46 Miliar
Komisaris Chandra Daya Investasi Borong 4,25 Juta Saham CDIA Senilai Rp 4,46 Miliar
Cuan
Tim Gabungan Bea Cukai Bekuk Kurir Sabu 38 Kg dan 55.000 Ekstasi di Dumai
Tim Gabungan Bea Cukai Bekuk Kurir Sabu 38 Kg dan 55.000 Ekstasi di Dumai
Rilis
Cara Cek Bansos Kemensos PKH dan BPNT Tahap 3 2025, Namamu Ada?
Cara Cek Bansos Kemensos PKH dan BPNT Tahap 3 2025, Namamu Ada?
Ekbis
Wamenaker: Ada Mafia Regulasi dan Mafia Kesehatan di Balik Pengangguran
Wamenaker: Ada Mafia Regulasi dan Mafia Kesehatan di Balik Pengangguran
Ekbis
PHK Melonjak 32,19 Persen di Paruh Pertama 2025, Sektor Manufaktur Paling Banyak
PHK Melonjak 32,19 Persen di Paruh Pertama 2025, Sektor Manufaktur Paling Banyak
Ekbis
Regulasi TKDN Bakal Dirombak, Kemenperin: Bukan Cuma Respons AS
Regulasi TKDN Bakal Dirombak, Kemenperin: Bukan Cuma Respons AS
Ekbis
Soal Kasus Lebur Cap Emas Palsu Antam, Kejagung Diminta Hitung Kerugian Negara Secara Nyata
Soal Kasus Lebur Cap Emas Palsu Antam, Kejagung Diminta Hitung Kerugian Negara Secara Nyata
Ekbis
DJP Buka-bukaan Cara Kejar Pajak dan Awasi Kepatuhan Pajak sampai ke Media Sosial
DJP Buka-bukaan Cara Kejar Pajak dan Awasi Kepatuhan Pajak sampai ke Media Sosial
Ekbis
Kemenperin Siapkan Aturan Baru TKDN, Bukan Hanya untuk AS
Kemenperin Siapkan Aturan Baru TKDN, Bukan Hanya untuk AS
Ekbis
Fly Over Antapani Bandung Telan Dana Rp 35 Miliar
Fly Over Antapani Bandung Telan Dana Rp 35 Miliar
Ekbis
Janji Mentan Harga Beras Turun, Medium dan Premium Masih Tinggi Hari Ini
Janji Mentan Harga Beras Turun, Medium dan Premium Masih Tinggi Hari Ini
Ekbis
Siapa Pemilik Wisma Nusantara, Pencakar Langit Pertama di ASEAN?
Siapa Pemilik Wisma Nusantara, Pencakar Langit Pertama di ASEAN?
Ekbis
Rute Transjakarta 1W Blok M–Ancol Resmi Beroperasi, Simak Titik Pemberhentiannya
Rute Transjakarta 1W Blok M–Ancol Resmi Beroperasi, Simak Titik Pemberhentiannya
Ekbis
Nilai Tukar Melemah, Rata-rata Bank Patok Rupiah 16.300-an Per Dollar AS
Nilai Tukar Melemah, Rata-rata Bank Patok Rupiah 16.300-an Per Dollar AS
Keuangan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau