NEW YORK, KOMPAS.com - Permintaan perjalanan wisata ke Amerika Serikat dalam beberapa bulan ke depan, padahal siklus historisnya adalah positif.
Hal ini terkait ketidakpastian mengenai larangan bepergian yang bisa menghambat para pelancong. Hal tersebut dilaporkan oleh perusahaan analisis pariwisata ForwardKeys.
Perusahaan itu menganalisis 16 juta reservasi penerbangan sehari dari sistem-sistem reservasi global utama.
Baca juga: KPK OTT Wamenaker Immanuel Ebenezer
Seperti dikutip dari Reuters, Senin (6/3/2017), perjalanan dari AS menuju dan ke Timur Tengah terpukul secara signifikan setelah Presiden Donald Trump menerbitkan kebijakan larangan bepergian bagi warga tujuh negara mayoritas Muslim.
"Ketidakpastian menjadi penyebab dan retorika presidensial tampaknya menahan para pelancong (pergi) ke AS," ujar pendiri ForwardKeys Olivier Jager dalam pernyataan resminya.
Data yang dirilis ForwardKeys menyebut, setelah larangan bepergian diberlakukan pada Januari 2017, perjalanan internasional ke AS turun 6,5 persen dalam delapan hari setelahnya.
Baca juga: OTT KPK, Wamenaker Immanuel Ebenezer Ditangkap karena Kasus Pemerasan
Adapun pemesanan perjalanan ke AS membaik setelah larangan itu dicabut. Secara keseluruhan, pemesanan untuk kedatangan ke AS dalam tiga bulan mendatang turun 0,4 persen pada tahun 2016.
Adapun secara akumulasi, pemesanan perjalanan dari AS ke Timur Tengah naik 12 perseh pada tahun 2016, tiga pekan sebelum larangan bepergian dijatuhkan.
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!