DUBAI, KOMPAS.com – Maskapai penerbangan Timur Tengah, seperti Emirates, Qatar Airways, dan Etihad adalah 10 maskapai yang kini harus mengimplementasikan larangan bagi penumpang untuk membawa hampir semua jenis perangkat elektronik di dalam kabin.
Larangan ini berlaku bagi mereka yang terbang dari Timur Tengah menuju AS.
Mengutip CNN Money, Rabu (22/3/2017), ponsel pintar masih diperbolehkan untuk dibawa oleh penumpang ke dalam kabin.
Akan tetapi, perangkat elektronik yang ukurannya lebih besar, seperti iPad, pembaca buku elektronik, dan laptop harus dicek sebelum penumpang dinyatakan aman oleh petugas keamanan dan masuk ke pesawat.
Aturan ini berlaku efektif pada 25 Maret 2017 mendatang.
Ketiga maskapai raksasa Timur Tengah tersebut menyatakan mereka akan mematuhi aturan tersebut, namun enggan berkomentar terkait dampaknya. Ketiganya menyatakan kecemasan mereka terkait dampak kebijakan yang diberlakukan pemerintah AS tersebut.
Baca juga: Dedi Mulyadi Mantap Tolak KJA, Susi Pudjiastuti: Hatur Nuhun Pak Gubernur
Seorang eksekutif senior pada salah satu maskapai menuturkan, dirinya akan secara intensif memantau pemesanan tiket penumpang pasca pemberlakuan larangan tersebut.
“Keputusan oleh pemerintah AS sangat tidak adil dan tidak beralasan,” ujar sang eksekutif senior.
Dampak pelarangan tersebut adalah maskapai harus memikirkan bagaimana mengaplikasikannya. Selain itu, biaya tambahan kemungkinan besar tidak terhindarkan dan bisa saja dibebankan kepada penumpang.
Baca juga: Perjalanan Timur Pradopo: Pagi Kapolda, Sore Kabaharkam, Malam Calon Kapolri
“Biaya tambahan untuk prosedur keamanan, penundaan penerbangan karena kepatuhan penumpang atau penundaan check in akan bertambah kepada biaya mereka,” ungkap Saj Ahmad, kepala analis pada StrategicAero Research.
Selain itu, ada juga risiko bahwa penumpang akan berpaling ke maskapai lain yang tidak terdampak pelarangan tersebut.
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!