Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jeda Siang, IHSG Tertekan Pelemahan Sektor Konsumer dan Infrastruktur

Kompas.com - 04/07/2017, 12:44 WIB
Aprillia Ika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada jeda siang perdagangan saham Selasa (4/7/2017) pukul 12.00 WIB. IHSG ditutup melemah 38,75 poin atau turun 0,65 persen ke level 5.871,48.

IHSG melemah akibat tertekan pelemahan sektor konsumer yang melemah 1,13 persen, serta pelemahan sektor infrastruktur yang turun 1,5 persen.

Sebanyak delapan sektor ditutup melemah. Sementara dua sektor ditutup menguat yakni sektor infustri dsar dan sektor properti yang masing-masing naik 0,53 persen dan 0,25 persen.

Dari data RTI, sebanyak 120 saham ditutup menguat, 170 saham ditutup melemah dan 114 saham ditutup pada posisi tetap.

Aksi jual bersih investor asing tercatat sebesar Rp 757,66 miliar di semua papan perdagangan. Sementara di semua pasar reguler, terjadi aksi jual bersih investor asing yang mencapai Rp 281,38 miliar.

Dari pasar spot Bloomberg, rupiah terpantau melemah 21 poin ke level 13.389 per dollar AS pada pukul 12.00 WIB.

Sebelumnya nilai tukar rupiah per Senin ditutup pada level 13.366 per dollar AS atau melemah 0,30 persen terhadap penutupan sebelumnya.

Muhammad Wafi, analis PT Bahana Sekuritas, memperkirakan IHSG melemah terbatas setelah pada Senin (3/7/2017) IHSG ditutup menguat signifikan 1,38 persen ke level 5.910,24.

IHSG di Selasa (4/7/2017) diperkirakan akan bergerak bervariasi cenderung melemah terbatas di kisaran 5.875-5.925.

"Saham-saham yang dapat diperhatikan antara lain saham ADRO, ANTM, BEST, CPIN, CTRA, JPFA, dan PGAS," ujar Wafi, melalui keterangannya ke Kompas.com.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Anak Usaha KRAS Gandeng Perusahaan Malaysia, Dukung 'Deep Sea Pipeline Project'
Anak Usaha KRAS Gandeng Perusahaan Malaysia, Dukung "Deep Sea Pipeline Project"
Industri
Dedi Mulyadi Keluhkan Bandara Kertajati Merugi, Pegamat: Serahkan Saja ke Injourney
Dedi Mulyadi Keluhkan Bandara Kertajati Merugi, Pegamat: Serahkan Saja ke Injourney
Industri
Butuh Rp 22 Miliar untuk Bangun Satu Kampung Nelayan Merah Putih
Butuh Rp 22 Miliar untuk Bangun Satu Kampung Nelayan Merah Putih
Ekbis
7 Keuntungan Investasi Emas Batangan, Pemula Harus Tahu
7 Keuntungan Investasi Emas Batangan, Pemula Harus Tahu
Cuan
Medco Catat Lifting Perdana di Natuna, Target 10.000 Barel Per Hari Tercapai
Medco Catat Lifting Perdana di Natuna, Target 10.000 Barel Per Hari Tercapai
Ekbis
Harga Emas Diproyeksi Naik Imbas Perang Israel-Iran, Analis: Beli, Tidak Ada Tanda-tanda Turun Harga...
Harga Emas Diproyeksi Naik Imbas Perang Israel-Iran, Analis: Beli, Tidak Ada Tanda-tanda Turun Harga...
Belanja
Apa yang Perlu Diperhatikan Sebelum Membeli Emas Perhiasan?
Apa yang Perlu Diperhatikan Sebelum Membeli Emas Perhiasan?
Cuan
Bea Cukai Sisir Ritel Modern dan Warung Tradisional, Cek Harga HET dan Rokok Ilegal
Bea Cukai Sisir Ritel Modern dan Warung Tradisional, Cek Harga HET dan Rokok Ilegal
Keuangan
Gaji Hakim Vs Aparatur Non-Hakim: Kenaikan Memicu Kesenjangan
Gaji Hakim Vs Aparatur Non-Hakim: Kenaikan Memicu Kesenjangan
Ekbis
Jangjo Hadirkan 'Junk Revolution', Dorong Solusi Sampah Nasional
Jangjo Hadirkan "Junk Revolution", Dorong Solusi Sampah Nasional
Ekbis
AFPI Nilai Ajakan 'Galbay' Aksi Terorganisir dan Jahat, Minta Polisi Turun Tangan
AFPI Nilai Ajakan "Galbay" Aksi Terorganisir dan Jahat, Minta Polisi Turun Tangan
Keuangan
Imbas Air India Jatuh, Seluruh Pesawat Boeing 787 di India Diperiksa
Imbas Air India Jatuh, Seluruh Pesawat Boeing 787 di India Diperiksa
Ekbis
SLIK OJK Diterapkan di Fintech, Penagihan dan Skor Kredit Lebih Ketat
SLIK OJK Diterapkan di Fintech, Penagihan dan Skor Kredit Lebih Ketat
Keuangan
Dengan SLIK OJK, Industri Fintech Lending Bisa Cegah Fraud hingga Tingkatkan Kepercayaan Publik
Dengan SLIK OJK, Industri Fintech Lending Bisa Cegah Fraud hingga Tingkatkan Kepercayaan Publik
Keuangan
Dari Kendal sampai Labuan Bajo, RI-Singapura Sepakati Agenda Ekonomi Bersama
Dari Kendal sampai Labuan Bajo, RI-Singapura Sepakati Agenda Ekonomi Bersama
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau