Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump: Ekonomi China Tidak Akan Jadi Nomor Satu di Dunia

Kompas.com - 20/05/2019, 15:54 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

WASHINGTON, KOMPAS.com - Presiden AS Donald Trump menyatakan bahwa perekonomian China tidak akan menjadi yang terbesar di dunia. Ia pun menyatakan dirinya puas dengan perang dagang yang terjadi antara AS dengan China.

Hal tersebut diungkapkan Trump dalam wawancara dengan Fox News baru-baru ini.

"Kita memperoleh miliaran dollar AS. China jelas tidak dalam kondisi bagus seperti kita," jelas Trump seperti dikutip dari South China Morning Post, Senin (20/5/2019).

Komentar yang dilontarkan Trump tersebut memberi sinyal bahwa ia tidak terburu-buru melakukan negosiasi lagi dengan Beijing. Ini terjadi setelah negosiasi yang dilakukan pada awal bulan ini gagal mencapai keputusan.

Baca juga: Perang Dagang, Pertumbuhan Ekonomi China Bisa Terpangkas 1 Persen

Trump pun akhirnya kembali menaikkan tarif impor untuk barang-barang asal China. Tidak hanya itu, Trump juga melarang Huawei Technologies mengakses pasar AS.

"Ekonomi China tidak bagus saat ini. Ekonomi kita fantastis," terang Trump.

Suami Melania tersebut juga menyatakan bahwa dirinya yakin apabila China ingin menggantikan AS sebagai negara adidaya dunia, maka hal tersebut tidak akan ia biarkan.

"Saya rasa itu tujuan mereka. Kenapa tidak? Maksud saya, mereka adalah orang-orang yang sangat ambisius, sangat pintar," ujar Trump.

Baca juga: Ekonomi AS dan China Sama-sama Terpukul akibat Perang Dagang

Para ekonom di HSBC Holdings pada tahun 2018 lalu memproyeksikan China dalam langkah menuju ekonomi terbesar di dunia pada tahun 2030 mendatang. Produk domestik bruto (PDB) China diprediksi akan mencapai 26 triliun dollar AS pada 2030, dibanding AS yang mencapai 25,2 triliun dollar AS.

Dana Moneter Internasional (IMF) pada tahun lalu juga menyatakan China bisa menjadi ekonomi terbesar di dunia pada tahun 2030.

 
 
 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya
KAI Hadirkan Tarif Khusus untuk Perjalanan Mendadak, Bisa Dipesan 2 Jam Sebelum Berangkat
KAI Hadirkan Tarif Khusus untuk Perjalanan Mendadak, Bisa Dipesan 2 Jam Sebelum Berangkat
Belanja
Dukung Kopdes Merah Putih, Bank Mandiri Siapkan Layanan Keuangan Digital hingga Infrastruktur
Dukung Kopdes Merah Putih, Bank Mandiri Siapkan Layanan Keuangan Digital hingga Infrastruktur
Keuangan
Apa Saja Fasilitas Kopdes Merah Putih yang Bisa Dimanfaatkan Warga?
Apa Saja Fasilitas Kopdes Merah Putih yang Bisa Dimanfaatkan Warga?
Ekbis
Studi: Harga Pangan Dunia Naik akibat Cuaca Ekstrem Dampak Perubahan Iklim
Studi: Harga Pangan Dunia Naik akibat Cuaca Ekstrem Dampak Perubahan Iklim
Ekbis
Reku Luncurkan Fasilitas 'Trading' 24 Jam
Reku Luncurkan Fasilitas "Trading" 24 Jam
Cuan
Prabowo: Negara Rugi Rp 100 Triliun per Tahun Akibat Beras Oplosan
Prabowo: Negara Rugi Rp 100 Triliun per Tahun Akibat Beras Oplosan
Ekbis
Emiten Nikel PAM Mineral (NICL) Catat Laba Rp 358,07 Miliar Per Semester I 2025
Emiten Nikel PAM Mineral (NICL) Catat Laba Rp 358,07 Miliar Per Semester I 2025
Cuan
Cara Cek Penerima PIP 2025 lewat HP, Cukup Masukkan NIK dan NISN
Cara Cek Penerima PIP 2025 lewat HP, Cukup Masukkan NIK dan NISN
Ekbis
Berapa Kapitalisasi Pasar Emiten Prajogo Pangestu di Bursa Efek?
Berapa Kapitalisasi Pasar Emiten Prajogo Pangestu di Bursa Efek?
Cuan
Ban Bekas Mobil Tangki BBM Dipakai untuk Cegah Abrasi Pantai
Ban Bekas Mobil Tangki BBM Dipakai untuk Cegah Abrasi Pantai
Energi
Dorong Bisnis Non Program, Askrindo Raih Stable Outlook dari Pefindo
Dorong Bisnis Non Program, Askrindo Raih Stable Outlook dari Pefindo
Keuangan
Tarif Trump 19 Persen Belum Berlaku, Airlangga: Bisa Lebih Cepat atau Lama dari 1 Agustus
Tarif Trump 19 Persen Belum Berlaku, Airlangga: Bisa Lebih Cepat atau Lama dari 1 Agustus
Ekbis
Perkuat Digitalisasi dan Sarana Koperasi, Bank Mandiri Dukung Peluncuran Koperasi Merah Putih
Perkuat Digitalisasi dan Sarana Koperasi, Bank Mandiri Dukung Peluncuran Koperasi Merah Putih
Ekbis
IPOT Rilis Platform Mudahkan Masyarakat Investasi Sesuai Gaya Individu
IPOT Rilis Platform Mudahkan Masyarakat Investasi Sesuai Gaya Individu
Cuan
Penerimaan Negara dari Sektor Hulu Migas Capai Rp 95,84 Triliun, Sudah 45 Persen dari Target
Penerimaan Negara dari Sektor Hulu Migas Capai Rp 95,84 Triliun, Sudah 45 Persen dari Target
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau