Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER MONEY] 3 Pesawat Masih Di-Grounded | Perpisahan Menko Darmin

Kompas.com - 19/10/2019, 06:18 WIB
Bambang P. Jatmiko

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Satu unit pesawat milik Garuda Indonesia dan tiga unit Sriwijaya Air masih di-grounded. Hal ini menyusul terjadinya keretakan di badan pesawat jenis Boeing 737 NG tersebut.

Berita itu menjadi yang terpopuler sepanjang hari kemarin, Jumat (18/10/2019). Sementara itu berita populer lainnya adalah soal perpisahan Menko Darmin Nasution. Berikut rangkuman berita terpopulernya:

1. Sampai Kapan 3 Pesawat Garuda dan Sriwijaya Air Dilarang Terbang?

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melarang terbang 3 pesawat Boeing 737 NG milik Garuda dan Sriwijaya Air karena adanya retakan di badan pesawat tersebut. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, pesawat tersebut bisa saja beroperasi lagi. Namun, pemerintah kata dia akan menunggu rekomendasi Boeing.

Baca juga: Koperasi Merah Putih di Tuban Ditutup 1 Hari Usai Diresmikan, Perusahaan Mitra Tarik Semua Barang

"Sampai kapan di-grounded? Sampai nanti ada rekomendasi dari Boeing," ujarnya di Jakarta, Kamis (17/10/2019). Selengkapnya silakan baca di sini.

2. Sri Mulyani: Terima Kasih Pak Darmin, Kita Semua Kehilangan...

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengucapkan rasa terimakasihnya kepada Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution. Hal itu disampaikan Sri Mulyani saat bincang santai bersama wartawan di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (18/10/2019).

"Matur Nuwun, terima kasih Pak Darmin. Kita semua kehilangan...," ujarnya di hadapan Darmin dan sejumlah menteri. Bagi Sri Mulyani, sosok Darmin merupakan mentor yang baik sebab memiliki banyak pengalaman bekerja di pemerintahan. Mulai dari Dirjen Pajak hingga Menteri Perekonomian. Selengkapnya silakan baca di sini.

Baca juga: Aturan Baru Penulisan Nama di KTP, KK, dan Akta Kelahiran, Jangan Sampai Salah

3. UMP 34 Provinsi Naik 8,51 Persen Tahun 2020, Berikut Daftar Lengkapnya

Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) memutuskan untuk menaikkan Upah Minimum Provinsi ( UMP) tahun 2020 sebesar 8,51 persen. Dalam Surat Edaran (SE) Menteri Ketenagakerjaan Nomor B-m/308/HI.01.00/X/2019 tanggal 15 Oktober 2019 tentang Penyampaian Data Tingkat Inflasi Nasional dan Pertumbuhan Produk Domestik Bruto Tahun 2019, kenaikan 8,51 persen itu berlaku untuk seluruh provinsi RI.

Dalam surat edaran itu juga disebutkan, angka 8,51 persen didasarkan pada data inflasi nasional dan pertumbuhan ekonomi nasional 2019. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut, inflasi nasional sebesar 3,39 persen dan pertumbuhan ekonomi nasional (PDB) sebesar 5,12 persen.

"Dengan demikian, kenaikan UMP dan/atau UMK Tahun 2020 berdasarkan data Inflasi Nasional dan Pertumbuhan Ekonomi Nasional yaitu 8,51 persen," tulis Surat Edaran (SE) Menteri Ketenagakerjaan dikutip Kompas.com, Jumat (18/10/2019). Selengkapnya silakan baca di sini.

Baca juga: Memanas, Kamboja Luncurkan Roket, Thailand Kirim Serangan Udara

4. Ada 197.117 Lowongan CPNS Dibuka Akhir Oktober 2019, Apa Saja?

Sebanyak 197.117 lowongan formasi Calon Pegawai Negeri Sipil ( CPNS) akan dibuka pada akhir Oktober 2019 ini. Adapun 197.117 formasi itu terdiri dari, Instansi Pusat 37.854 formasi (74 K/L) dan Instansi Daerah 159.257 formasi (467 Pemda).

“Ada dua jenis formasi yang dibuka yakni formasi umum dan formasi khusus (cumlaude, diaspora, disabilitas, putra-putri Papua, dan formasi lainnya yang bersifat strategis di pusat),” ujar Kepala Biro Hubungan Masyarakat Badan Kepegawaian Negara Mohammad Ridwan dalam keterangan tertulisnya, Jumat (18/10/2019).

Ridwan menjelaskan, pengumuman pendaftaran dijadwalkan akan berlangsung pada akhir Oktober hingga awal November 2019, yang diawali dengan penetapan formasi CPNS 2019 kepada Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah. Selengkapnya silakan baca di sini.

Baca juga: Cerita Penerima Adhi Makayasa, Sempat Gagal Masuk Akmil Berujung Jadi Lulusan Terbaik Akpol

5. Ekonom: Sri Mulyani Cocok Jadi Menko Perekonomian, Dia Punya Wibawa, Aura Kuat…

Ekonom dari Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Piter Abdullah menilai Menteri Keuangan Sri Mulyani merupakan sosok yang paling cocok jadi Menteri Koordinator Perekonomian di Kabinet Kerja Jilid 2.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu dinilai memiliki semua syarat yang dibutuhkan menjadi seorang menteri coordinator di bidang ekonomi.

“Punya pamor, wibawa, aura yang kuat untuk dia bisa kendalikan semua bala tentaranya menteri-menteri ekonomi,” ujar Piter di Jakarta, Kamis (17/10/2019). “Jadi saya lihat Ibu Sri Mulyani cocok jadi Menko Perekonomian,” sambungnya. Selengkapnya silakan baca di sini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
HSBC dan ANA Gelar Travel Fair, Tawarkan Tiket Jepang dan China Mulai Rp 7,7 Juta
HSBC dan ANA Gelar Travel Fair, Tawarkan Tiket Jepang dan China Mulai Rp 7,7 Juta
Ekbis
Korsel Terhindar dari Resesi Teknikal, Ekonomi Tumbuh 0,6 Persen
Korsel Terhindar dari Resesi Teknikal, Ekonomi Tumbuh 0,6 Persen
Ekbis
Pelni Terbuka untuk Layani Distribusi Barang Milik Kopdes Merah Putih ke Wilayah 3 TP
Pelni Terbuka untuk Layani Distribusi Barang Milik Kopdes Merah Putih ke Wilayah 3 TP
Ekbis
Amplop Kondangan Bukan Objek Pajak Penghasilan, Ini Aturannya
Amplop Kondangan Bukan Objek Pajak Penghasilan, Ini Aturannya
Ekbis
Pelni Dapat Penugasan Angkut Bahan Pokok, Bisa Tekan Harga 35 Persen
Pelni Dapat Penugasan Angkut Bahan Pokok, Bisa Tekan Harga 35 Persen
Ekbis
Efisiensi Anggaran, Konsumsi Listrik Kantor Erick Thohir Turun 18 Persen
Efisiensi Anggaran, Konsumsi Listrik Kantor Erick Thohir Turun 18 Persen
Energi
Harga Naik, Dompet Menipis: Mengapa Rasa Inflasi Tiap Orang Bisa Beda?
Harga Naik, Dompet Menipis: Mengapa Rasa Inflasi Tiap Orang Bisa Beda?
Ekbis
Beras Oplosan Dijual Rp 15.000 Per Kg, Konsumen Rugi Rp 99 Triliun
Beras Oplosan Dijual Rp 15.000 Per Kg, Konsumen Rugi Rp 99 Triliun
Ekbis
Prabowo ke Pengoplos Beras: Kembalikan Kerugian Negara Rp 100 Triliun
Prabowo ke Pengoplos Beras: Kembalikan Kerugian Negara Rp 100 Triliun
Ekbis
Pelni Bakal Gelontorkan Dana Rp 700 Miliar buat Beli 2 Kapal Komersial
Pelni Bakal Gelontorkan Dana Rp 700 Miliar buat Beli 2 Kapal Komersial
Ekbis
Waspadai Investasi Bodong: Ini 6 Ciri dan Cara Menghindarinya
Waspadai Investasi Bodong: Ini 6 Ciri dan Cara Menghindarinya
Keuangan
Fenomena Rojali dan Rohana di Mal: Pengunjung Ramai, Belanja Sepi
Fenomena Rojali dan Rohana di Mal: Pengunjung Ramai, Belanja Sepi
Ekbis
Data PHK Terus Naik Tembus 42 Ribu, Menaker: Salah Satu Solusinya Satgas PHK
Data PHK Terus Naik Tembus 42 Ribu, Menaker: Salah Satu Solusinya Satgas PHK
Ekbis
Prabowo Garap 18 Proyek Hilirisasi, Buka Lapangan Kerja 276.000
Prabowo Garap 18 Proyek Hilirisasi, Buka Lapangan Kerja 276.000
Ekbis
Kopdes Merah Putih di Pucangan Tuban Mendadak Tutup, Zulhas: Cuma Salah Paham, Sudah Buka Lagi
Kopdes Merah Putih di Pucangan Tuban Mendadak Tutup, Zulhas: Cuma Salah Paham, Sudah Buka Lagi
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau