Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waralaba Kopi Susu Marak, Sampai Kapan Bertahan?

Kompas.com - 22/11/2019, 16:05 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Setahun belakangan, bisnis waralaba kopi susu begitu menjamur di Indonesia. Jika bisa dikatakan, hampir di setiap gang di ibukota bisa ditemukan satu hingga dua gerai kopi susu.

Dengan menawarkan harga mulai dari Rp 15.000 hingga Rp 25.000, gerai-gerai kopi susu tersebut hanya melayani pembelian langsung atau melalui layanan pesan antar seperti Gofood atau Grabfood.

Lalu sampai kapan tren bisnis kopi ini terus tumbuh?

Ketua Kehormatan Asosiasi Franchise Indonesia (AFI) Anang Sukandar memperkirakan, akan ada masanya bisnis kopi susu yang banyak mengadopsi konsep waralaba atau franchise ini memasuki fase jenuh.

Baca juga : Meneguk Nikmatnya Bisnis Kopi...

Menurut dia, bakal terjadi seleksi alam dan hanya pemain-pemain yang sudah terlebih dahulu muncul dan akhirnya memiliki skala bisnis besar yang bisa bertahan.

"Akan terjadi seleksi, nggak bakal banyak (yang bertahan). Memang ada beberapa binis yang mendapat suntikan modal. Yang seperti itu yang bisa bertahan," ujar Anang ketika ditemui di Jakarta, Jumat (22/11/2019).

Dia pun menyampaikan, setidaknya membutuhkan waktu 3 sampai 5 tahun untuk bisa melihat pelaku-pelaku yang bakal bertahan di bisnis kopi susu ini,

Baca juga: Malaise: Penyebab, Tanda-tanda, dan Cara Menghadapinya

Dia memprediksi, bakal ada 15 persen dari keseluruhan pemain yang bisa bertahan di pasaran.

"Saya kira banyak banget kan sekarang (pemainnya). Paling pada akhirnya tinggal 15 persen atau 20 persen menurut saya. Itu sudah termasuk banyak," ujar Anang.

Selain bisnis kopi, menurut Anang prospek bisnis lain yang saat ini tengah booming dan bakal mengalami seleksi alam adalah bisnis makanan sehat (healthy food).

Baca juga: Cerita Penerima Adhi Makayasa, Sempat Gagal Masuk Akmil Berujung Jadi Lulusan Terbaik Akpol

Namun demikian, dia menilai kisaran harga produk di binsis tersebut terlampau mahal.

"Itu high end itu menurut saya nggak akan bertahan lama. Healthy food kalau terlalu di atas (harganya) nggak bertahan lama," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Bos Forbes Puji Kesepakatan Tarif RI-AS: Kami Yakin Perdagangan Terus Berkembang...
Bos Forbes Puji Kesepakatan Tarif RI-AS: Kami Yakin Perdagangan Terus Berkembang...
Ekbis
Alasan Rapat Perdana Danantara dan Komisi XI DPR Digelar Tertutup
Alasan Rapat Perdana Danantara dan Komisi XI DPR Digelar Tertutup
Ekbis
Panas Ekstrem Picu Lonjakan Konsumsi Listrik di China, Risiko Krisis Mengintai
Panas Ekstrem Picu Lonjakan Konsumsi Listrik di China, Risiko Krisis Mengintai
Ekbis
Ada Gangguan Listrik di Stasiun Manggarai, KCI: Kami Sedang Menangani Kendala...
Ada Gangguan Listrik di Stasiun Manggarai, KCI: Kami Sedang Menangani Kendala...
Ekbis
Produk Manufaktur AS Berpotensi Banjiri Pasar RI, Menperin Beberkan Posisi Industri TPT
Produk Manufaktur AS Berpotensi Banjiri Pasar RI, Menperin Beberkan Posisi Industri TPT
Ekbis
Ada Fenomena Rojali, Ternyata Orang Indonesia Malah Dikenal Suka Belanja di Luar Negeri
Ada Fenomena Rojali, Ternyata Orang Indonesia Malah Dikenal Suka Belanja di Luar Negeri
Ekbis
'Joint Statement' Telah Dirilis Gedung Putih, Tarif Trump 19 Persen Mulai Diterapkan?
"Joint Statement" Telah Dirilis Gedung Putih, Tarif Trump 19 Persen Mulai Diterapkan?
Ekbis
IHSG Cetak Rekor Saat Penutupan, Bisa Tembus 8.000? Ini Kata Analis
IHSG Cetak Rekor Saat Penutupan, Bisa Tembus 8.000? Ini Kata Analis
Cuan
3 Strategi Kemendag Antisipasi Lonjakan Barang Imbas Tarif AS
3 Strategi Kemendag Antisipasi Lonjakan Barang Imbas Tarif AS
Ekbis
Fenomena Rojali Dirasakan Ritel F&B, tapi Omzetnya Justru Naik
Fenomena Rojali Dirasakan Ritel F&B, tapi Omzetnya Justru Naik
Ekbis
Buka Kantor Cabang Pluit, Mirae Sekuritas Bidik Satu Juta Nasabah
Buka Kantor Cabang Pluit, Mirae Sekuritas Bidik Satu Juta Nasabah
Cuan
Rapat Perdana Danantara dan Komisi XI DPR Digelar Tertutup
Rapat Perdana Danantara dan Komisi XI DPR Digelar Tertutup
Ekbis
Berdikari Suplai Daging ke Koperasi Desa Merah Putih, Harga Diklaim Terjangkau
Berdikari Suplai Daging ke Koperasi Desa Merah Putih, Harga Diklaim Terjangkau
Ekbis
Anak Buah Airlangga Akui Rojali Disebabkan Turunnya Daya Beli Masyarakat
Anak Buah Airlangga Akui Rojali Disebabkan Turunnya Daya Beli Masyarakat
Ekbis
Lo Kheng Hong Sebut Menabung di Bank Bikin Miskin, Investasi Solusinya
Lo Kheng Hong Sebut Menabung di Bank Bikin Miskin, Investasi Solusinya
Keuangan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau