Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah 30 Persen, Pembangunan Sirkuit Mandalika Terus Berjalan

Kompas.com - 27/03/2020, 20:03 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Di tengah merebaknya pandemi Covid-19, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) memastikan terus berjalannya pembangunan sirkuit Mandalika International Street Circuit (Sirkuit Mandalika).

Sirkuit ini dibangun menjelang gelaran IndonesiaGP yang akan berlangsung di The Mandalika mulai 2021.

Saat ini progres keseluruhan pembangunan telah mencapai 30 persen, dengan masih berfokus kepada ground work atau pekerjaan tanah.

Baca juga: Demi Balapan MotoGP, PLN Tambah Pasokan Listrik di Mandalika Lombok

Secara rinci pekerjaan tanah yang telah dilakukan mencakup land clearing yang mencapai 426.375 meter persegi atau 81,24 persen, pemasangan pagar beton precast keliling telah mencapai 5.177 meter atau 82,83 persen.

Kemudian, galian tanah trel sebesar 180.824 meter kubik atau 79,71 persen, sementara pekerjaan timbunan tanah mencapai 69.206 meter kubik atau 18,34 persen.

Direktur Utama ITDC Abdulbar M Mansoer mengatakan, pihaknya memastikan hingga saat ini proses pembangunan Sirkuit Mandalika terus berlangsung dan berjalan normal sesuai jadwal yang direncanakan serta ditargetkan selesai sesuai jadwal yaitu akhir 2020.

"Kami juga memastikan pengerjaan proyek Sirkuit Mandalika ini dilaksanakan dengan selalu mematuhi tata laksana/protokol pencegahan penyebaran Covid-19 yang dikeluarkan pemerintah yaitu dengan menjaga sanitasi dan tingkat hygene lingkungan, pemeriksaan suhu tubuh, membiasakan mencuci tangan, penggunaan APD serta penerapan physical distancing," terang Abdulbar dalam keterangannya, Jumat (27/3/2020).

Baca juga: PLN Sudah Siap Pasok Listrik untuk MotoGP Mandalika, Ini yang Dilakukan

Pekerjaan tanah merupakan salah satu bagian penting dari konstruksi Sirkuit Mandalika. Guna membuat Sirkuit Mandalika sesuai dengan regulasi dan standar dari Fédération Internationale de Motocyclisme (FIM), pengerjaan Sirkuit Mandalika terbagi dari sejumlah bagian/tahapan.

Pertama, pengerjaan bagian trek utama dimana lintasan sepanjang 4,31 km digali dengan kedalaman satu meter untuk pondasi. Kedua, pembuatan service road di kanan dan kiri trek.

Ketiga adalah lapis pondasi agregat atau batu pecah dan keempat adalah drainase. Drainase ini berada di sisi kanan dan kiri trek menyesuaikan kemiringan trek itu sendiri.

Kelima adalah pengaspalan. Keenam, pembuatan asphalt berm atau verge di sisi kanan dan kiri track yang berfungsi sebagai bahu jalan dan sebagai tanda visual bagi para pembalap terhadap batas luar dan dalam dari tikungan.

Baca juga: Bangun Mandalika dkk, ITDC Minta Suntikan Dana dari Pemerintah

Selanjutnya adalah pengerjaan detail service road. Kemudian, adalah pengerjaan area run off yang terdiri dari 3 jenis permukaan yaitu aspal, gravel bed, dan rumput.

Terakhir adalah terowongan untuk akses masuk ke bagian tengah sirkuit.

Sementara terkait lahan enclave, proses pembebasan lahan juga terus berjalan dengan baik dengan prioritas lahan enclave yang terletak di dalam wilayah pembangunan sirkuit. Banyak warga yang menyatakan dukungannya dengan melepas lahan mereka sesuai nilai appraisal.

Baca juga: Eks Marinir Satria Arta Minta Pulang, Negara Diminta Jangan Abaikan Hukum karena Kasihan

Selain menawarkan ganti untung, ITDC juga telah membuat terobosan dengan menawarkan skema baru, yaitu tukar guling lahan bagi pemilik lahan enclave.

"ITDC optimistis skema ini akan semakin mempercepat penyelesaian pembebasan lahan enclave," ungkap Abdulbar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Produksi Sumur Rakyat Ditargetkan Dijual ke Pertamina Mulai Agustus 2025
Produksi Sumur Rakyat Ditargetkan Dijual ke Pertamina Mulai Agustus 2025
Ekbis
Indonesia Siap Terima Investasi Rp 1.600 Triliun untuk Hilirisasi pada November 2025
Indonesia Siap Terima Investasi Rp 1.600 Triliun untuk Hilirisasi pada November 2025
Ekbis
IHSG Hari Ini Bisa Tembus 7.400? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Selasa
IHSG Hari Ini Bisa Tembus 7.400? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Selasa
Ekbis
Bunga Tinggi, Korporasi Lebih Pilih Terbitkan Surat Utang Ketimbang Kredit Bank
Bunga Tinggi, Korporasi Lebih Pilih Terbitkan Surat Utang Ketimbang Kredit Bank
Ekbis
Menhub Minta KNKT Selidiki Kebakaran KM Barcelona VA
Menhub Minta KNKT Selidiki Kebakaran KM Barcelona VA
Ekbis
ICOR Tinggi, Produk RI Tetap Sulit Bersaing di Pasar AS Meski Tarif Rendah
ICOR Tinggi, Produk RI Tetap Sulit Bersaing di Pasar AS Meski Tarif Rendah
Ekbis
Ojol Demo Lagi, Grab Dukung Pemerintah Tinjau Naiknya Tarif
Ojol Demo Lagi, Grab Dukung Pemerintah Tinjau Naiknya Tarif
Ekbis
Airlangga Ungkap Perkembangan Rencana Garuda Beli 50 Pesawat Boeing
Airlangga Ungkap Perkembangan Rencana Garuda Beli 50 Pesawat Boeing
Ekbis
IHSG Diproyeksikan Bisa Tembus 7.400, Simak Rekomendasi Saham dari IPOT Berikut
IHSG Diproyeksikan Bisa Tembus 7.400, Simak Rekomendasi Saham dari IPOT Berikut
Ekbis
Wall Street Menguat di Tengah Musim Laporan Keuangan, Indeks S&P 500 Cetak Rekor
Wall Street Menguat di Tengah Musim Laporan Keuangan, Indeks S&P 500 Cetak Rekor
Ekbis
Emiten Prajogo Pangestu Petrindo Jaya Kreasi (CUAN) Bantah Isu IPO Cucu Usaha PT Intam
Emiten Prajogo Pangestu Petrindo Jaya Kreasi (CUAN) Bantah Isu IPO Cucu Usaha PT Intam
Ekbis
Pengangguran Usia Muda di Indonesia Disorot Media Asing, Apa Solusi Pemerintah?
Pengangguran Usia Muda di Indonesia Disorot Media Asing, Apa Solusi Pemerintah?
Ekbis
Cek PIP 2025: Jadwal Pencairan dan Cara Cek Statusnya
Cek PIP 2025: Jadwal Pencairan dan Cara Cek Statusnya
Ekbis
Tarif Resiprokal 19 Persen Belum Berlaku, Berapa Tarif Produk Indonesia ke AS Sekarang?
Tarif Resiprokal 19 Persen Belum Berlaku, Berapa Tarif Produk Indonesia ke AS Sekarang?
Ekbis
Airlangga Ungkap Update Negosiasi Pembelian 50 Pesawat Baru Boeing
Airlangga Ungkap Update Negosiasi Pembelian 50 Pesawat Baru Boeing
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau