Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantu UMKM Go-Digital, Kemenkop UKM Gandeng Japnas

Kompas.com - 08/06/2020, 14:20 WIB
Elsa Catriana,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) sedang gencar-gencarnya mendorong para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk Go Digital.

Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) Teten Masduki menyebut, dari total seluruh pelaku UMKM yang ada, baru 13 persen yang masuk ke penjualan secara digital sementara 87 persennya masih bertahan di offline.

"Padahal kalau dilihat dari perubahan perilaku konsumen kini mereka berbelanja sudah melalui digital. Oleh sebab itu mungkin nanti kami juga perlu kerjasama dengan Jaringan Pengusaha Nasional ( Japnas) yang memiliki anggota UMKM sebanyak lebih dari 50.000 pelaku UMKM untuk membantu kami," ujarnya dalam bincang-bincang Japnas yang disiarkan secara virtual, Senin (8/6/2020).

Baca juga: Percepat UMKM Go-Digital, Ini yang Dilakukan Kemenkop UKM

Teten juga menyebut pelaku UMKM yang nantinya akan ditransformasikan ke market digital harus memiliki kemampuan untuk berdaya saing.

Menurutnya para UMKM yang berjualan di market online bukan hanya sekadar berjualan, tapi harus memiliki kemampuan untuk survive atau tetap bertahan di market online.

"Catatan dari teman-teman e-commerce agar UMKM bisa survive di market online itu harus tetap menjaga produktifitas barang yang dijualnya agar bisa tetap baik, selain itu juga pelaku UMKM harus bisa berdaya saing agar bisa tetap bertahan di industri penjualan digital," katanya.

Teten juga menambahkan perlunya adanya keterlibatan Japnas untuk membantu Kemenkop UKM dalam mengkonsolidasikan produk-produk UMKM agar memiliki brand.

Dengan adanya brand nantinya, dipastikan produk-produk UMKM bisa berpenetrasi di pasar.

Di Kemenkop sendiri, kata dia, tengah melakukan konsolidasi brand bersama agar bisa bersaing.

Baca juga: 3 Tips Agar UKM Tetap Cuan di Tengah Pandemi Corona

 

Ia mencontohkan seperti negara Jepang yang dulunya pernah melakukan konsolidasi barang-barang kecil milik UKM yang kini telah memiliki brand, berhasil diterima dan bahkan banyak diincar di pasar.

"Kami perlu keterlibatan Japnas untuk membantu kami mengkonsolidasikan produk-produk UKM ini supaya nantinya mereka memiliki brand yang kuat, brand image yang baik sehingga memiliki penyerapan penetrasi yang baik di pasar nantinya," jelas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Whats New
Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Whats New
Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Whats New
Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Whats New
Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Whats New
BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

Whats New
[POPULER MONEY] HET Beras Bulog Naik | Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN

[POPULER MONEY] HET Beras Bulog Naik | Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN

Whats New
Bakal Diumumkan Hari Ini, Ekonomi Indonesia Diramal Masih Tumbuh di Atas 5 Persen

Bakal Diumumkan Hari Ini, Ekonomi Indonesia Diramal Masih Tumbuh di Atas 5 Persen

Whats New
Panduan Bayar Tagihan IndiHome di Indomaret dan Alfamart

Panduan Bayar Tagihan IndiHome di Indomaret dan Alfamart

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com