Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rincian Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Per 1 Juli 2020

Kompas.com - 01/07/2020, 13:34 WIB
Muhammad Idris

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah memutuskan untuk menaikkan iuran BPJS Kesehatan 2020 setelah kenaikan pada tahun ini dibatalkan Mahkamah Agung (MA).

Kebijakan itu tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 64 Tahun 2020 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 82 Tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan.

Beleid tersebut diteken oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada bulan Mei lalu. Kenaikan BPJS Kesehatan ini mulai berlaku mulai 1 Juli 2020 mendatang.

"Untuk menjaga kualitas dan kesinambungan program Jaminan Kesehatan, kebijakan pendanaan Jaminan Kesehatan, termasuk kebijakan iuran perlu disinergikan dengan kebijakan keuangan negara secara proporsional dan berkeadilan serta dengan memperhatikan pertimbangan dan amar Putusan Mahkamah Agung Nomor 7 P/HUM/2020," tulis aturan tersebut.

Baca juga: Iuran BPJS Kesehatan Resmi Naik Mulai Hari Ini

Dalam Perpres tersebut, perubahan cukup signifikan terjadi bagi peserta mandiri, yakni peserta Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) dan Bukan Pekerja (BP).

Iuran yang sebelumnya hanya dibayarkan oleh peserta, kini turut dibantu oleh pemerintah, baik melalui pemerintah pusat maupun daerah.

Berikut tarif BPJS Kesehatan 2020 sebelum dan setelah naik (berlaku 1 Juli 2020):

Sebelum kenaikan

  • Peserta mandiri kelas I: Rp 80.000
  • Peserta mandiri kelas II: Rp 51.000
  • Peserta mandiri kelas III: Rp 25.500

Setelah kenaikan

  • Peserta mandiri kelas I: Rp 150.000
  • Peserta mandiri kelas II: Rp 100.000
  • Peserta mandiri kelas III: Rp 42.000

Baca juga: Simak Perbedaan Fasilitas Rawat Inap 3 Kelas BPJS yang Mau Dihapus

Subsidi untuk kelas III

Sebagai informasi, iuran BPJS 2020 atau tarif BPJS 2020 khusus untuk kelas III untuk iuran periode Juli - Desember 2020, pemerintah memberi subsidi Rp 16.500 sehingga yang dibayarkan tetap Rp 25.500.

Kendati demikian, pada 2021 mendatang subsidi yang dibayarkan pemerintah berkurang menjadi Rp 7.000, sehingga yang harus dibayarkan peserta adalah Rp 35.000.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, menjelaskan putusan kembali menaikkan iuran Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) demi menjaga keberlanjutan BPJS Kesehatan.

"Terkait BPJS Sesuai dengan apa yang sudah diterbitkan, tentunya ini untuk menjaga keberlanjutan BPJS Kesehatan," ujar Airlangga.

Baca juga: Peserta BPJS Kesehatan yang Kena PHK Bisa Masuk Penerima Bantuan Iuran

Kinerja BPJS Kesehatan terus mendapat sorotan dari masyarakat. Pemerintah pun terus berupaya untuk memerbaiki sistem Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan. Pasalnya, sejak awal berjalan, BPJS Kesehatan telah mencatatkan defisit.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sempat memaparkan, pada awal dijalankan, yaitu di tahun 2014, BPJS telah mencatatkan defisit sebesar Rp 1,9 triliun.

Halaman:
Komentar
semoga dengan kenaikan iuran pelayanan semakin lebih baik dan bisa mengurangi defisit #jernihberkomentar #melihatharapan


Terkini Lainnya
AS Serang Iran, Pasar Energi hingga Pelayaran Global Terancam Terguncang
AS Serang Iran, Pasar Energi hingga Pelayaran Global Terancam Terguncang
Energi
Susul CDIA, 4 Calon Emiten Ini Bakal Ramaikan Bursa, Siapa yang Paling Diburu Investor?
Susul CDIA, 4 Calon Emiten Ini Bakal Ramaikan Bursa, Siapa yang Paling Diburu Investor?
Cuan
Apa Kepanjangan PRJ, Event Tahunan yang Digelar di Kemayoran?
Apa Kepanjangan PRJ, Event Tahunan yang Digelar di Kemayoran?
Belanja
PRJ Tutup Tanggal Berapa di 2025?
PRJ Tutup Tanggal Berapa di 2025?
Belanja
Dampak AS Serang Iran, Analis Keuangan: Harga Energi di Asia Naik, Pasokan Terganggu, Inflasi Mengancam
Dampak AS Serang Iran, Analis Keuangan: Harga Energi di Asia Naik, Pasokan Terganggu, Inflasi Mengancam
Ekbis
Momen Olahraga Jadi Cara Sompo Insurance Perkuat Hubungan Bisnis dengan Mitra Strategis Bank hingga Platform Digital
Momen Olahraga Jadi Cara Sompo Insurance Perkuat Hubungan Bisnis dengan Mitra Strategis Bank hingga Platform Digital
Keuangan
Aksi AS Serang Iran Bakal Picu Ketidakpastian dan Stres di Pasar Saham Global
Aksi AS Serang Iran Bakal Picu Ketidakpastian dan Stres di Pasar Saham Global
Ekbis
Ray Dalio Wanti-wanti Bahaya Obligasi di Tengah Utang AS Rp 594 Kuadriliun
Ray Dalio Wanti-wanti Bahaya Obligasi di Tengah Utang AS Rp 594 Kuadriliun
Keuangan
Cek di bsu.kemnaker.go.id 2025, Kemnaker Pastikan BSU Segera Cair, Pekerja Diminta Bersabar
Cek di bsu.kemnaker.go.id 2025, Kemnaker Pastikan BSU Segera Cair, Pekerja Diminta Bersabar
Ekbis
PRJ Sampai Tanggal Berapa di 2025? Simak Info Lengkapnya
PRJ Sampai Tanggal Berapa di 2025? Simak Info Lengkapnya
Ekbis
Harga Emas Dunia Diramal Tembus 4.000 Dollar AS, Defisit Anggaran AS Jadi Pemicu Utama
Harga Emas Dunia Diramal Tembus 4.000 Dollar AS, Defisit Anggaran AS Jadi Pemicu Utama
Belanja
Bank Jakarta Targetkan IPO Awal 2026, Incar Dana Segar Rp 3 Triliun untuk Naik Kelas
Bank Jakarta Targetkan IPO Awal 2026, Incar Dana Segar Rp 3 Triliun untuk Naik Kelas
Ekbis
Mendorong Talenta AI, Indonesia Siap Jadi Poros Pengembangan Vokasional
Mendorong Talenta AI, Indonesia Siap Jadi Poros Pengembangan Vokasional
Ekbis
PRJ Sampai Kapan di 2025?
PRJ Sampai Kapan di 2025?
Belanja
Kala Saham Gudang Garam (GGRM) Tak Lagi Perkasa di Bursa...
Kala Saham Gudang Garam (GGRM) Tak Lagi Perkasa di Bursa...
Cuan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau